BAB 13

1.1K 48 1
                                    

Sekitar jam tiga dini hari, Gus Hannan sedang bersiap untuk bertemu dengan teman-teman komunitas nya. Namun kali ini Gus Hannan melengkapi setelan pakaian nya dengan sorban warna putih.

Setelah selesai berpakaian, Gus Hannan keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah. Lalu membuka kunci rumah dengan perlahan-lahan, agar tidak menimbulkan suara yang mengganggu. Namun Gus Hannan sangat terkejut, ketika ada yang memanggil nya dari belakang.

"Kamu mau kemana, Gus?" tanya Gus Yasin.

"Eh...Gus Yasin, kirain aku siapa," ucap Gus Hannan sedikit gugup.

"Ini aku mau motoran ke Masjid Aljabar."

"Oh...yaudah hati-hati." ucap Gus Yasin lalu berjalan masuk ke kamar nya.

"Lah...udah, gitu doang. Dasar freezer!" monolog Gus Hannan.

Setelah itu Gus Hannan kembali membuka pintu rumah dan berjalan ke bagasi. Lalu mengambil motor nya dan mendorong sampai depan gerbang pesantren.

Sambil melihat situasi di sekitar pesantren, Gus Hannan mulai menghidupkan motor nya itu. Kemudian melajukan nya dengan kecepatan rendah, agar tidak mengganggu warga.

Gus Hannan terus melajukan motornya di tengah gelapnya kota bandung, sambil membaca dzikir. Walaupun banyak orang yang merasa takut jika membawa motor di waktu dini hari. Karena banyak isu soal begal, tapi tidak dengan Gus Hannan.

Dirinya sama sekali tidak merasakan takut, karena selain ajal sudah di tentukan. Gus Hannan juga memiliki ilmu bela diri yang cukup untuk melawan geng motor.

Setelah memakan waktu sepuluh menit lebih, akhirnya Gus Hannan sampai di titik kumpul bersama dengan anggota komunitas bikers subuhan bandung.

Disana juga sudah ada Zionex dan Robi yang sudah menunggu dia di pinggir jalan alun-alun kota bandung. Lalu Gus Hannan turun dari motor nya dan berjalan menghampiri teman-teman komunitas.

"Assalamualaikum, maaf agak telat. Kalian udah lama ya nunggu nya?" tanya Gus Hannan sedikit basa-basi dengan kedua sahabat dan teman-teman komunitas nya.

"Waalaikumsalam," jawab mereka serentak.

"Enggak ini, Gus. Kita juga baru sampai kok." ucap Agus salah satu anggota komunitas.

"Yaudah langsung aja yuk, biar gak telat subuh nya." ajak Robi.

Lalu mereka semua bergegas menaiki motor masing-masing dan saling beriringan mengendarai dengan kecepatan sedang.

***

Anna hari ini kembali merasa bebas setelah mendengar kabar Gus Hannan tidak ada di pesantren. Baginya ketika tidak ada laki-laki menyebalkan itu, hidup nya terasa seperti mereka.

Terlebih kemarin Gus Hannan benar-benar membuat Anna merasa terganggu. Tapi sekarang Anna bisa lebih nyaman membuat puisi di gubuk setelah istirahat. Hanya saja Anna tidak bisa berlama-lama di gubuk.

"Akhirnya bisa selesai juga nih puisi," monolog Anna.

Lalu Anna menutup bukunya dan bergegas kembali bergabung dengan teman-teman nya di warung Teh Risma. Tapi di jalan tiba-tiba ada laki-laki tengil yang mencoba mengganggu nya.

"Assalamualaikum ukhti, sendiri aja nih. Mau aku anterin enggak?" ucap nya.

Anna tidak menggubris laki-laki itu dan terus berjalan sedikit cepat. Namun laki-laki tersebut semakin menjadi ketika Anna tidak menanggapi ucapannya itu.

Walaupun Anna sedikit takut, tapi dia berusaha untuk terlihat berani. Lalu Anna dengan kesabaran nya itu hanya meminta agat tidak mengganggu. Setelah itu Anna kembali berjalan sedikit cepat.

Tapi laki-laki itu menarik gas motornya dan menghadang Anna. Beruntung tidak sampai menabrak kakinya.

"Heh kamu gila ya!" kesal Anna.

"Eh ternyata neng Ukhti bisa marah juga ya?" goda Laki-laki itu.

"Idih apaan sih! Cepat singkirin motor kamu itu, saya sudah telat masuk sekolah ini."

"Yasudah bolos aja sama aku, nanti kita jalan-jalan ke kota."

"Ogah."

"Kamu anak jakarta ya, nah pas banget geng motor aku mau jalan-jalan kesana. Mau ikut gak?"

"Kamu gak punya kuping ya? Aku gak mau, cepetan singkirin motor nya."

"Yaudah kalo gitu kita berdiri aja, biar banyak yang liat."

"Dasar stres!" maki Anna lalu berjalan menyebrang dan berlari meninggalkan laki-laki itu.

Tapi sialnya, laki-laki tersebut kembali menghadang jalan Anna. Kali ini Anna benar-benar tambah takut dengan keberanian laki-laki itu, walaupun di pinggir jalan.

"Assalamualaikum," salam Gus Yasin datang dari arah belakang Anna.

"Waalaikumsalam," jawab Anna sambil menundukkan pndangannya dan berbalik badan.

"Mohon maaf, ada kepentingan apa kamu dengan santri saya?" ucap Gus Yasin dengan suara tegasnya. Anna yang mendengar pun merasa takut tapi tersenyum puas melihat laki-laki itu ketakutan.

Tanpa menjawab, laki-laki tersebut langsung menarik gas nya dengan kencang dan meninggalkan Anna bersama Gus Yasin.

"Kamu gapapa?" tanya Gus Yasin.

"Gapapa, Gus. Makasih sudah membantu saya." ucap Anna sangat gugup dengan aura dari Gus Yasin.

"Yasudah, cepat kembali ke sekolah." perintah Gus Yasin.

Lalu Anna tanpa berlama-lama lagi, langsung mengucap salam dan berlari meninggalkan Gus Yasin sendiri. Sambil berlari Anna tidak henti-hentinya tersenyum senang dengan keberuntungan nya hari ini.

***

Setelah mengisi pengajian bersama dengan anak-anak komunitas bikers subuhan bandung. Gus Hannan langsung melanjutkan perjalanan nya dengan Zionex dan Robi ke jakarta.

Gus Hannan sedang berada di Cafe Hanabi. Dia sedang meminum kopi kesukaan nya sambil melihat statistik pengunjung bulan ini. Gus Hannan senang dengan grafik nya yang terus meningkat semenjak Zionex mau mengisi Live Musik di tiktok.

"Gus, aku dengar-dengar kamu katanya semakin dekat dengan gadis itu ya?" tanya Robi datang sambil membawa nampan cemilan untuk mereka.

"Tau dari mana kamu?" tanya balik Gus Hannan, lalu menutup laptop nya itu. Ucapan Robi benar-benar membuat fokus Gus Hannan teralihkan dari laptop nya.

"Aku dapat gosip itu dari adik aku yang mondok juga di situ." ucap Robi.

"Bagaimana dia bisa tau aku dekat dengan gadis itu?" tanya Gus Hannan semakin tajam dan menyudutkan Robi.

"Loh kenapa kamu malah mendesak aku, Gus? Padahal tinggal jawab saja, benar atau tidak." ucap Robi.

"Gak perlu di jawab juga sih, Rob. Kamu liat aja respon nya seperti apa. Itu sudah memberikan kamu jawaban yang sangat jelas." timpal Zionex sambil memakan cemilan.

"Sorry, aku angkat telpon dulu." pamit Gus Hannan sambil menunjukkan handphone nya yang mendapatkan panggilan dari Abuya.

Lalu Gus Hannan berjalan mencari tempat agar suara nya tidak terganggu. Setelah itu jarinya langsung menggeser tombol terima.

"Hallo Assalamualaikum Abuya, ada apa?" tanya Gus Hannan langsung.

"Waalaikumsalam, kamu lagi dimana sekarang?" tanya Abuya.

"Lagi di jakarta, kenapa memang nya?"

"Cepat pulang sekarang juga, karena besok akan ada kiyai grogol yang main ke pesantren."

"Baik Abuya, aku langsung pulang ke bandung." ucap Gus Hannan lalu menutup telpon nya dan kembali menghampiri Zionex dan Robi.

Setelah itu Gus Hannan pamit kepada mereka untuk langsung pulang ke bandung.

Anna First Love Gus Hannan [Selesai ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang