Chapter 8

5.4K 327 17
                                        

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..


.
.
.
.
.


Author POV

Seorang gadis cantik berambut panjang itu tengah mengendap endap ketakutan saat melihat tubuh seseorang yang terkulai lemas di tengah jalanan sepi. Setiap langkah kaki nya penuh kehati hati an saat ia mencoba mendekati tubuh tidak berdaya itu.

Perlahan, jemari gadis itu memegang pundak seseorang itu dan membalik nya. Alangkah terkejutnya nya saat ia mengetahui bahwa seseorang yang tergeletak itu adalah teman sekaligus rekan kerja nya.

"Astaga, Willi!! Willi, bangun Willi! Jangan buat aku takut! Ka-kamu kenapa bisa begini, hiks... " tidak terasa gadis itu menitilkan air mata saat orang yang ia temukan itu adalah Willi

Buru buru, gadis itu merogoh tas nya untuk mengambil ponsel nya. Ia menekan beberapa nomor untuk memanggil ambulance. Hingga beberapa menit kemudian, ambulance datang beserta tenaga medis nya.

"Hiks... Tolong selamat kan teman saya" mohon gadis itu kepada tenaga medis disana

"Adek tenang dulu ya, kita bawa dia ke rumah sakit" ucap tenaga medis itu untuk menenangkan sang gadis tersebut.

Setiba nya di Rumah Sakit, gadis itu tidak henti henti nya terus menangisi kondisi teman nya. Ia berjalan mondar mandir di depan pintu IGD. Hingga tak lama kemudian, dokter yang menangani teman nya itu ke luar.

"D-dokter, bagaimana keadaan teman saya? Dia baik baik saja kan dok? "

"Syukurlah tidak ada luka serius yang menimpa teman adek. Luka itu hanya menimbulkan luka memar saja. Sepertinya orang yang mengeroyok nya tidak berniat untuk mencelakai teman adek, mungkin hanya untuk membuat jera saja" terang si dokter dengan lembut

"A-apa saya bisa menjenguk teman saya dok? Hiks... "

"Boleh, silahkan jenguk teman adek didalam "

"Makasih dok"

Gadis itu perlahan mendekat ke arah Willi yang tengah terbaring diatas ranjang. Ia mengulurkan tangan nya untuk menggenggam tangan Willi.

"Siapa yang bikin kamu kaya gini, Will? Hiks.. "

Gadis itu masih terisak selama beberapa menit. Mungkin karena terganggu dengan suara isak tangis seseorang, akhir nya Willi pun tersadar.

Matanya masih menyipit menyesuaikan berkas cahaya lampu rumah sakit yang masuk ke dalam matanya. Kepala nya begitu pening seakan ada bongkahan besi yang menghantam nya. Belum lagi badan nya yang terasa seakan remuk.

"Akhh... Ssshhhh" ringis Willi di tengah tengah kesadaran nya.

Mendengar suara, gadis itu pun menoleh ke arah Willi. Alangkah terkejutnya saat gadis itu mengetahui jika Willi sudah sadar.

"Willi? Syukurlah, akhirnya kamu sudah sadar.
Aku khawatir sama kamu tadi, hiks.... " air mata gadis itu keluar tidak terbendung lagi

"Ssshhh.... Y-Yuna? Kenapa aku bisa ada disini? " tanya Willi kepada gadis itu yang ternyata adalah Yuna

"Kamu terluka parah Will, aku menemukan kamu tergeletak begitu aja di jalanan dekat gang sepi tadi. Untung nya aku nemuin kamu"

"K-ko kamu bisa lewat situ? Bukan nya kamu tadi udah aku anter pulang? " tanya Wili ke heranan

BITE ME (SLOW UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang