chapter 01

399 19 0
                                    

Hari sudah pagi matahari
baru saja muncul di balik
awan yang masih berkabut
Kicauan burung yang
merdu menambah riuh
suasana pagi yang tidak
begitu cerah itu

Jam sudah menunjukkan
pukul enam pagi dan suara
Jam weker memekakkan
telinga membuat sosok
di balik selimut mengambil
benda itu melemparkan
ke lantai dan membuat
benda itu seketika diam
tidak berisik lagi.

"Axian bangun, kalau kamu
tidak bangun dalam lima
menit air dalam ember ini
akan menyiram tubuhmu,
satu dua tiga empat lim.."

"Iya.. ya axian bangun.
Mama tidak perlu
berteriak setiap pagi."

"Kalau mama tidak
berteriak memangnya
kamu bisa bangun cepat,
lihat weker yang mama
pasang saja jadi hancur
setiap pagi kamu membantingnya."

"Mamaa, siapa suruh
memasang benda berisik
itu di kamar axian, setiap
malam, menggangu tidur
axian saja."

"Memangnya kamu bisa
bangun pagi, jika tidak di
buat berisik, sudah berisik
masih juga bisa tidur, cepat
bangun mandi kamu harus
sekolah, papa sudah
menunggu kita untuk
sarapan cepat turun, kalau
tidak mama akan menyita
semua kartu dan tidak ada
uang jajan seminggu."

"Ya.. mama tidak perlu
mengancam horor begitu,
axian bangun, axian masih
ingin hidup axian terjamin,
bagaimana bisa axian
hidup sejahtera jika uang
jajan axian mama tahan."

Sambil mendengus dia
bangkit dari ranjang dan
masuk kekamar mandi
sambil merengut dengan
wajah kesal.

Sang mama tersenyum
lembut melihat putra satu
satunya kesal dia sudah
lelah membangunkan putra
semata wayangnya setiap
pagi dengan lembut yang
sulit sekali bangun.

"Jangan tidur lagi didalam
bathtub, mama akan
mendobrak kamar mandi
jika dalam sepuluh menit
axian tidak keluar."

"Iya..ya.."

Teriaknya dari dalam
Kemudian terdengar suara
shower sang mama keluar
dari kamar sang putra
sambil tersenyum manis

Changse sangren turun
ke bawah dan berpapasan
dengan maid yang bertugas
membersihkan seluruh
rumah besar itu karena
tugas masing masing maid
berbeda beda ada yang
bertugas memasak ada
juga dua orang yang di
tugaskan untuk bisa
membersihkan rumah.

"Bibi tolong rapikan kamar
axian, ganti semua dengan
warna yang lebih hidup,
kamar kok seperti kamar
seorang penyihir tua
serba hitam pekat, oya..
buang semua poster yang
menempel di dinding itu,
ganti ke warna putih atau
biru muda biar menjadi
lebih bersih kamar itu,
beri sedikit sentuhan
agar menjadi cerah."

"Baik nyonya, tapi kalau
nanti tuan muda marah
sama saya bagaimana.?"

"Tidak apa apa katakan
saja saya yang menyuruh,"

"Tapi nyonya, tuan muda
pernah melarang saat
hendak menyentuh poster
itu, tuan muda marah
ketika itu."

"Itu tidak akan terjadi,
lagi sekarang, jangan
takut lakukan saja. Bibi
tenang saja, lihat saja nanti
axian pasti tidak akan
marah malah dia akan
menyukainya, karena black
card lebih penting dari
semua itu, dia masih belum
mau kehilangan itu."

"Baik nyonya saya
permisi kebelakang."

"Pergilah."

Changse sangren masuk
ke ruang makan dan di
sana sudah ada sang suami
yang sudah duduk sambil
minum teh dan menyapa.

"Axian belum bangun?"

"Sudah baru saja, sekarang
dia sedang mandi, kita
tunggu sebentar lagi."

Keduanya bicara tentang
bisnis sambil menunggu
putra tunggalnya yang
selalu terlambat datang
untuk sarapan karena
sangat sulit bangun pagi
meski ada gempa bumi
sekalipun dia tidak akan
bangun dengan mudah.

   LOVE  Of The DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang