chapter 09.

96 16 0
                                    

Wei Wuxian bergerak
gelisah dia terus bolak
balik tidak bisa tidur
karena kasurnya sangat
tipis dan itu membuat
sosok tampan di samping
nya terbangun dan melihat
sosok pria cantik itu
tidak bisa tidur.

"Wei Ying kamu kenapa.?"

"Tidak bisa tidur, enggak
tahu kenapa, Maaf aku membangunkanmu."

"Maaf, apa karena kasur
nya tidak membuat mu
nyaman..?"

"Bukan itu maksudku.?"

"Lalu kenapa...??"

"Sangat susah tidur di
tempat asing, ini pertama
kalinya bagiku."

"Tidurlah pejamkan
matamu, buat dirimu
tenang."

"Bagimu itu gampang, tapi
tidak bagiku."

Wei Wuxian berkata
ketus dia merasa tidak
suka pembicaraan itu
dan entah kenapa ada
rasa marah jika dia
mengingat pembicaraan
mereka tadi.

"Wei.Ying."

"Apa...??"

"Kamu marah padaku?
menolak berada di dekatku
sepertinya kamu tidak suka.?"

"Aah.. tidak, kenapa aku
harus marah sama kamu?"

"Sikapmu sedikit berbeda."

"Maaf jika kamu
merasa seperti itu."

"Tidak apa apa, kemarilah."

Lan Wangji meraih tubuh
kecil itu dan memeluknya
dia menepuk nepuk
lembut punggungnya dan
mengusap kepalanya untuk
membuatnya cepat tertidur.

"Eehh. Kamu tidak
perlu melakukan itu, aku
bukan bayi lan zhan."

"Tidur lah jangan berisik
ini sudah larut malam."

"Ini baru jam sembilan,
belum larut, desa ini aja
yang mati tidak ada
penghuni, jam segini
sudah molor semua, bikin
seram aja ini desa."

Wei Wuxian berkata
dengan ketus entah
kenapa setelah makan
malam tadi dia sengaja
menghindari sosok ini

Pembicaraan yang ambigu
dari keduanya tadi ketika
makan malam membuat
keadaan jadi canggung
terlebih sosok pria cantik
ini terlihat begitu tidak
suka berdekatan dengan
sosok tinggi itu dan tentu
saja lan wangji menyadari
nya perubahan sikap itu

Tadi saja Wei Wuxian
ribut soal tempat tidur
tidak ingin tidur di kamar
itu dan lan Wangji
mengalah tidur di depan
di bangku bambu panjang
itu namun belum setengah
jam pria cantik itu sudah
menjerit ketakutan begitu
mendengar suara kodok
dan jangkrik yang biasa
bersuara saling bersautan
jika malam hari didesa.

Terpaksa lan Wangji
berlari masuk untuk
melihatnya dan tentu
kesal setelah tahu alasannya

Mana situan muda manja
itu menyuruhnya untuk
pergi keluar dan meminta
dia mendiamkan binatang
itu untuk tidak berisik.

Tentu saja lan Wangji
melongo mendengar
permintaan itu bagaimana
caranya meminta hewan
air itu diam jangan berisik

Memangnya lan Wangji
bisa bicara bahasa hewan
hingga dia bisa berkata
pada hewan itu untuk
tidak bersuara.

"Pokoknya aku tidak mau
tahu, suruh binatang itu
diam, aku tamu disini,
tamu adalah raja, hormati
tamu wajib hukumnya.
asal kamu tahu."

"Wei Ying tidurlah, itu
hanya suara, tidak apa
apa, tidak berbahaya juga
apalagi menakutkan."

"Bagi kamu orang desa,
sudah biasa, bagiku itu
sangat menakutkan, begitu
menyeramkan dengan
suasana senyap begini."

"Ya sudah aku keluar
tidak apa apa tidur saja."

   LOVE  Of The DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang