chapter 15

183 20 9
                                    

Dua bulan kemudian
puncak balapan yang
di adakan oleh formula 1
sedang berlangsung arena
penuh sesak dengan para
penonton yang hadir
memenuhi bangku stadion
penonton sangat antusias
meski cuaca sangat panas
tidak membuat mereka
beranjak dari tempat.

Wei Wuxian berada di
posisi tengah dengan
mobil kesayangannya dia
terlihat sangat lihai
melaju di lintasan yang
berada negara tirai bambu.

Lan Wangji duduk di
antara penonton di barisan
paling atas bersama Binghe
dan shen Yuan juga Anry
yang sengaja datang untuk
melihat langsung Wei
Wuxian berlaga.

Dia berharap harap
cemas melihat mobil
melaju seperti angin
sangat cepat menahan
nafas dengan tangan
mulai berkeringat dingin
namun dengan wajah
datar dia bisa menutupi
dengan baik perasaan
cemasnya itu.

Di balik topi vedora
warna kuning dibalut
kemeja hitam dengan
kaos putih di dalamnya
dilapisi jeans warna
hitam sangat modis.

Lan Wangji yang sekarang
bukan lagi Wangji dua
tahun lalu yang dekil dan
kusut tapi Wangji yang
sangat fashionoble dengan
brand ternama melekat di
tubuh berkat perawatan
mahal yang di sponsori
sosok yang sangat baik
dan penuh kasih pemilik
mole hitam di dibawah
bibir seksinya yang sangat
cantik melebihi wanita
meski dia pria tulen yang
mengangkat dari lembah
kemiskinan menjadi pria
berkelas dan di hormati.

sehingga seorang Lan
Wangji yang dingin datar
dan kaku seperti triplek
bisa sangat buchien pada
sosok yang sudah merubah
nya menjadi pangeran
dengan visual unreal.

Jangan di tanya berapa
banyak hati yang patah
karena pesona yang di
milikinya berusaha untuk
memikatnya baik di
kampus atau di perusahaan
tempat dia bekerja saat ini
menjadi bawahan papa
mertua dengan jabatan
tidak tangung tanggung
wakil direktur bidang
pemasaran dengan visual
nya langsung mendapatkan
banyak custumer kelas atas
yang ingin bergabung di
bawah naungan perusahaannya.

Namun sayang semua
tidak sesuai dengan
harapan jangankan mau
dekat atau makan malam
yang cuma kedok demi
kelancaran kerja sama
melirik pun tidak alih alih
makan romantis malah
yang hadir sang asisten
untuk menggantikannya.

Rasa cintanya yang begitu
dalam pada sang kekasih
prianya mebuatnya bucin
setengah mati dia begitu
protektif bahkan kalau
bisa dia ingin mengurung
kekasihnya di dalam kamar
supaya tidak bisa kemana
mana dan tidak bertemu
siapapun dia tidak suka
jika melihat senyum cerah
matahari pagi itu selalu
terkembang sempurna
pada semua orang.

Namun nuraninya bisa
mengalahkan egonya
dia tidak bisa menghalangi
setiap gerakan yang di
lakukan Wei Wuxian juga
punya kehidupan sendiri
dia harus bisa menerima
walau terkadang untuk
pakaian saja dia selalu
protek harus memakai
pakaian yang over size
demi melindungi body
seksi kekasih yang lebih
mirip wanita ketimbang
pria dari mata mata jalang
yang menatap haus di luar
sana sangat banyak.

"Wangji lihatlah..axian
bisa melewati leg pertama
dengan baik.."

Binghe berkata dia
menatap intens mobil
merah yang masih terus.
berusaha mengambil alih
keadaan yang semakin
panas dengan banyak
kejadian tidak terduga
di belokan kedua saling
menyikut karena belokan
yang sangat patah.

Memiliki belasan lintasan
dengan banyaknya sudut
membuat para pembalap
sedikit kewalahan
walaupun itu bukan
masalah berat buat para
racer itu.

"Mn.."

Dia menjawab seperti
biasa tidak banyak kata
lagi pula jangan berharap
ada banyak jawaban dari
sosok itu selain dua huruf
itu kecuali yang bertanya
pujaan hatinya maka
dengan senang hati
ratusan kata bahkan
lebih dengan lancar bisa
di ucapkannya tampa
masalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

   LOVE  Of The DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang