chapter 06

119 16 0
                                    

Tiga bulan berlalu
hubungan antara lan
Wangji dan Wuxian masih
seperti anjing dan kucing
belum akur satu sama lain.

Wei Wuxiam masih
menyimpan dendam
kesumat pada sosok tinggi
tampan nan dingin itu
perihal masalah pertemuan
yang mengakibatkan
tangan nya sakit karena
di ikat sangat kuat oleh
sosok itu di sebabkan
ketidak tahuan sosok
itu siapa dirinya yang
merupakan putra tunggal
pemilik rumah tempat ia
baru bekerja yang
menyangka dia mau
mencuri di rumah
megah itu.

di tambah sang ibu
menjadikan pengawalnya
yang membuat dia selama
tiga bulan ini tidak
bisa kabur sama sekali
untuk bisa ikut balapan
sepeti biasa karena sosok
dingin itu tidak gampang
di bujuk seperti yang lain
sekali berkata tidak tetap
tidak jangan berharap iya
jika dia sudah berkata.

Selama tiga bulan juga
langkahnya mati total
tidak bisa kemana mana
dia selalu ketahuan jika
ingin kabur untuk pergi
balapan.

Lan Wangji tidak segan
langsung mengangkatnya
seperti karung beras jika
dia berusaha kabur dan
memasukkan kedalam
mobil yang membuat sosok
pria cantik itu murka dan
mengomelinya dengan
wajah marah yang malah
terlihat sangat imut.

"Berhenti mengikutiku,
aku bukan bayi sana pergi
aku mau les piano."

"Ini tugasku.."

Dia hanya menjalani
tugasnya dengan baik
karena perintah nyonya
besar dan selalu
melaporkan pada bosnya
setiap hari jika dia sudah
selesai melaksanakan
kewajibannya.

Wei Wuxian tidak bisa
berkutik sama sekali
meski segala cara dilaku
kan supaya bisa kabur
namun selalu berakhir
sial karena sosok itu
selalu bisa mengagal
kannya.

"Dasar menyebalkan
beruang kutub sialan,
awas saja kau."

Setiap pulang sekolah
Lan Wangji selalu pergi
ke mansion Wei dengan
menumpang bus karena
setiap hari dia menjadi
pengawal tuan muda
itu dan mendapat upah
yang sangat besar di
berikan oleh nyonya Wei
yang baik dan lembut itu.

Pertama kali dia
menerima gaji tiga bulan
yang lalu itu sangat
banyak dengan tangan
gemetar dan dia terus
saja menghitung uang
kertas dengan nominal
paling besar yang seumur
hidup baru ini dilihatnya.

Sekarang dia sudah
punya tabungan yang
dia simpan di tabungan
ayam besar yang di beri
gembok tidak lagi
kesulitan uang seperti
dulu.

Dia sekarang sudah bisa
membeli karcis bus untuk
pergi tidak menumpang
mobil bak terbuka lagi
jika mau pergi kemana
saja.

Selalu mendapat uang
tambahan setiap hari
Kalau sang supir tuan
muda yaitu anry meminta
dia membelikan makanan
untuk tuan mudanya uang
kembalian tidak pernah
di ambil kembali berapun
jumlahnya selalu di beri
kan padanya begitu juga
ketika dia ikut changse
sangren sesekali dia
selalu di beri uang lebih
untuk makan siang atau
keperluan lain jika mereka
keluar dan mengajaknya
untuk membawa belanjaan
mereka yang menggunung.

Seperti saat ini mereka
berada di butik ternama
milik Xei lian dan tentu
saja Lan Wangji ikut serta
atas ajakan nyonya besar

Dia berjalan di belakang
Wei Wuxian dan menjawab
singkat setiap pertanyaan
yang di lontarkan oleh
sosok cantik paruh baya
yang masih terlihat sangat
energik juga sangat baik
pada semua pekerjanya

jika dia sedang shooping
semua yang ikut dengan
nya kecipratan bebas
memilih apa saja yang di
inginkannya

sang majikan tidak pernah
protes meskipun mereka
mengambil banyak barang
mahal.

   LOVE  Of The DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang