Masih di rumah....
Andrew POV
Pagi ini akhirnya Nisa berangkat ke kantor lagi karena ternyata memang dia menyukai beraktivitas di luar kantor.
Kenapa sih Nisa harus berangkat kerja lagi!? Kurang kaya apalagi suaminya ini. Masih bisa menghidupi istri dan bahkan 11 anak layaknya Tim Sepak Bola!
"Kamu yakin mau berangkat Sayang?" tanyaku cepat melihat Nisa sudah siap dan rapi.
"Kamu gak takut ketemu Ajeng sama Hendra?" cecarku supaya meyakinkan Nisa bahwa kantor masih belum aman.
"Gakpapa Mas, santai aja. Lagian Mbak Ajeng gak bakal berani macam-macam. Wijaya Corps itu full semua tempat sama CCTV. Kecuali kamar mandi sama ruangan bos kan!? Mungkin karena area yang butuh privasi ya." ucap Nisa santai.
"Kamu kok bisa santai gitu sih!?" kesalku.
"Kayaknya sih gak bakal berani bikin keributan di kantor deh Mas. Aku juga akan biasa aja. Gak akan nanggepin omongan dia. Kamu tenang aja aku bisa jaga diri kok." jawab Nisa masih santai.
"OK! Tapi syaratnya....." gantungku.
"Jangan aneh-aneh deh Mas, syaratnya!" putus Nisa.
"Kamu ke mana-mana harus sama aku! Berangkat, makan siang, pulang! Sama aku!" tegasku.
"Oke." jawab Nisa singkat.
Kok tumben Nisa gak membantah ya. Apa dia juga berpikir harus hati -hati. Baguslah tanpa ada perlawanan.
❤️❤️❤️
Nisa POV
Hari ini harus kembali kerja. Di rumah terus bosan, mau ke kantor sebetulnya masih ngeri. Padahal bisa dibilang aku kan gak salah juga.
Aku gak merebut suami orang atau pacar orang. Aku menikah resmi. Masa iya aku yang mengalah sama orang yang jelas-jelas bukan siapa-siapa Mas Andrew.
Benar dugaanku, Mas Andrew pasti sanksi kalau aku ke kantor. Tapi harus bisa se-santai mungkin supaya dapat izin! Ayoo Nisa kamu bisa! batinku.
Kamu ke mana-mana harus sama aku! Berangkat, makan siang, pulang! Sama aku!" tegas Mas Andrew.
"Oke." jawabku singkat.
Lebih baik aku memang bersama Mas Andrew supaya aku aman.
❤️❤️❤️
Wijaya CorpsNisa POV
"Alhamdulillah... Sudah sampai Mas! Aku turun di lobi aja ya... Malas kalau harus ikut sampai ke parkiran terus ikut lift pimpinan... Pasti bakal jadi gossip!" terangku.
"Baguslah kalau jadi gossip! Gak repot jelasin sana-sini! Apalagi kalau inget malam-malam yang kita lakuin!? Kalau kamu hamil lebih TOP lagi pasti gosipnya!" ucap Mas Andrew sambil tertawa mengejek.
"Hussssh mulutmu itu lho Mas!" ucapku cepat.
"Nanti pokoknya mau apa-apa tungguin Mas!" pesannya.
"Iya iyaaa... okee.. ingat..." jawabku asal.
Ternyata saat aku datang ada Mbak Ajeng di resepsionis. Tidak mungkin juga tidak menyapanya seolah-olah tidak kenal.
"Pagi Mbak Ajeng..." sapaku sebaik mungkin.
"Ooohh berani kamu berangkat ke kantor!?" sinisnya.
"Kalau Mbak Ajeng sudah bisa diajak bicara, aku bakal cerita gimana aku bisa menikah dengan Mas Andrew. Tapi kalau Mbak masih kaya gini, mau gimanapun aku cerita tetep aja salah." jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the Baby (ON GOING)
RomanceMimpi apa aku semalam dijodohkan dengan iparku. Bukan turun ranjang bukan lho ya. Ipar ini maksudnya adalah adik dari almarhum kakak iparku. Tampan iya, pekerjaan mapan iya, tapi apa iya rumah tanggaku nanti berjalan baik apalagi kami sama-sama tida...