PART 27 - SINGAPURA

2.2K 62 1
                                    

"Ya Allah, jika memang gadis itu baik untukku, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika menurut-Mu ia tidak baik buatku, tolong Yaa Allah, sekali lagi tolong, pertimbangkan lagi Yaa Allah," - Abu Nawas

🍭🍭🍭

Sesampainya mereka di rumah sakit Singapura terlihat Alvaro tengah duduk di kursi tunggu ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Mereka menghampiri Alvaro.

"Bang" panggil Revan. Alvaro mengangkat wajahnya menatap adik dan sahabatnya, ia berusaha tegar atas kepergian orang tua satu satunya.

"Kalian udah sampai" ucap Alvaro. Mereka mengangguk. Heaven duduk di sebelah Alvaro.

"Turut berdukacita" ucap heaven.

"Thanks" jawab Alvaro.

"Kapan dia di makamkan?" Tanya Revan.

"Sebentar lagi setelah selesai di kafankan" Jawab Alvaro.

"Sampai kapan lu membencinya? Dia sudah pergi. Maafkan ayah, agar ia tenang di sana" ucap Alvaro kepada adiknya

"Gue udah memaafkannya" ucap Revan.

"Tapi gue tidak menganggapnya sebagai ayah" Lanjutnya. Alvaro sangat memahami perasaan Revan.

Pengurus jenazah keluar dari ruangan menghampiri mereka.

"Jenazah sudah siap di makamkan. Kami akan memindahkannya ke mobil. Apa dari kalian ada yang mau ikut mobil jenazah?" Tanya pengurus jenazah.

"Saya" ucap Alvaro.

"Saya" ucap heaven. Ia ingin menemani sahabat terbaiknya.

"Baik, kalian bisa ikut kami" ucap nya. Mereka pun berangkat menuju tempat pemakaman.

Pemakaman berjalan dengan lancar. Pelayat satu persatu pergi meninggalkan pemakaman. Tersisa Alvaro, Revan dan sahabatnya.

"Kita turut berdukacita cita ya var, van" ucap Ken.

"Thanks" jawab alvaro.

Revan terdiam menatap makan sang ayah. Di dalam lubuk hati menyimpan kerinduan yang mendalam terhadap ayahnya.

Tak berselang lama Alesha dan Nathan sampai di tempat pemakaman.

"Kamu baru sampai?" Tanya heaven. Mengangguk.

"Kita ke hotel duluan ya" pamit Kai. Alvaro mengangguk.

"Gue juga ya. Cape banget perjalanan nya" ucap Nathan

Kai, Ken, Zio, Nathan, dan Revan meninggalkan pemakaman. Tersisa heaven, Alesha dan Alvaro.

"Kamu mau ikut ke hotel?" Tanya heaven kepada Alesha.

"Abang duluan aja" tolak alesha.

"Okay. Sekali lagi Turut berdukacita ya" ucap Heaven. Alvaro mengangguk dan tersenyum.

"Gue duluan" pamit nya.

"Abang hati-hati " ucap Alesha. Heaven mengangguk dan pergi meninggalkan mereka

Tersisa Alvaro dan alesha.

Alesha menantap Alvaro yang masih menatap makam sangat ayah. Alesha memegang lengan Alvaro. Alvaro yang merasakan genggam tangan Alesha menarik Alesha kedalam pelukannya. Tanpa ia sadari air matanya menetes.

 Tanpa ia sadari air matanya menetes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALESHA AND POSESSIVE BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang