Bab 2 - Jeyden Jayaputra

4.3K 180 7
                                    

Mobil Jeyden terparkir rapih, pagi ini belum terlalu banyak siswa yang berdatangan. Jeyden masih memainkan ponselnya sembari menunggu Serena yang entah kapan ingin keluar dari mobil.

"Mau sampai kapan di mobil?" tanya Jeyden

Serena melirik pria itu "Jeyden gue gak inget kelas gue dimana" Ucapan Serena membuat Jeyden bingung.

"Lo?.."

"kata Mama gue ketimpuk apel lumayan keras terus gue pingsan" Sejujurnya Serena memang tidak ingat kelasnya dimana, pasalnya ia tak diberi ingatan soal sekolah nya oleh Zent.

"Ayo gue anter" Jeyden menarik kunci mobil dan segera turun. Serena sedikit malas untuk turun tetapi tetap di ikuti oleh Serena.

"Eh tunggu, gue punya temen kan disini?" cicit Serena.

Jeyden menarik alisnya keatas, seolah olah sedang berfikir.

"Temen lo yang setia cuman si Polos Vio sama di brutal Jennifer" jawaban Jeyden membuat Serena mengerjapkan matanya.

"Ayo turun, bentar lagi mereka juga dateng nyamperin lu"

Serena meraih tangan Jeyden dan menggenggam nya.

Ngomong ngomong soal teman, Jeyden belum memberitahu teman temannya soal Serena.

"JEYDEN!"

Jeyden menoleh ke samping kiri, disana terlihat Kenneth yang sedang berlari kearahnya dengan Bagas dan Putra yang mengikuti dibelakang.

"Jeyden lo pun-" ucapan Kenneth terhenti saat dirinya melihat Jeyden bersama seorang perempuan sambil berpegangan tangan.

catat

PEGANGAN TANGAN!

Kenneth menepuk Putra kencang sambil memperlihatkan wajah cengo nya.

"ANJING, anak gadis siapa itu?"

"Jeyden tumben lo lama?" ucap Bagas

Jeyden hanya menjawab sambil mengangkat bahu nya saja.

"Oh, sekarang udah berangkat bareng ya?" Bagas melirik Jeyden sambil tersenyum jahil.

Arlo diam sambil melirik gadis yang bersama Jeyden.

"Lo Serena kan?" Putra dan Kenneth melotot kearah Arlo.

Serena yang sedari tadi menunduk langsung mengangkat kepalanya.

Wajah cantiknya yang tertutup rambut, langsung diterpa oleh angin seolah olah angin tahu bahwa dunia harus melihat wajah nya.

"ANJING, CEWE CANTIK CUY" Putra menepuk kasar pundak Kenneth.

"SAKIT BAJINGAN! GUE TAU ITU CEWE CANTIK" teriakan Kenneth dan Putra membuat atensi anak anak sekolah teralih, mata mereka menangkap Serena dan Jeyden yang tengah berpegangan tangan.

Heboh.

Itulah yang bisa di deskripsikan saat ini, Serena menelan ludahnya kasar untuk menutupi rasa gugupnya.

Dulu, dirinya tidak pernah merasakan seperti ini. Serena bersekolah dirumah, sang ayah dan sang mama tak ingin terjadi apapun pada anaknya, makanya membiarkan Serena bersekolah dirumah.

"Jeyden... takut" cicit Serena, tangannya meremas seragam Jeyden sambil menyembunyikan tubuhnya.

"Tutup mulut lo berdua, jangan sampe cewe gue gak nyaman disekolah" setelahnya Jeyden berlalu pergi dari sana, membawa Serena menuju kelasnya agar tak diganggu orang orang.

"SUMPAH ANJIR ITU SERENA?"

"Eh itu si cewe jahat?"

"Gila, pake pelet ya dia sampe Jeyden nempel"

SERENA | TRANSMIGRASI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang