[WARNING!!⚠️]
[ Memiliki unsur kekerasan. Harap bijak dalam membaca ]Jeyden berjalan menyusuri lorong sekolah yang sudah sepi, dari ujung lorong terlihat seorang gadis tengah tertawa sambil berjalan berlawanan arah olehnya.
Ratu melirik Jeyden yang tengah memperhatikan dirinya, dengan gerakan tangan Ratu meminta teman temannya untuk pergi.
Dengan hati riang, Ratu menggandeng tangan Jeyden, menyamakan langkah kakinya dengan Jeyden.
"Jeyden mau kemana? kok belum pulang?" Lengan Jeyden merangkul Ratu lalu membawanya masuk kedalam kelas Jeyden.
Tangan kirinya dipakai untuk menutup pintu kelas.
Ratu terpojokkan, dengan mata binar Ratu merapihkan bajunya, lalu membuka kancing bagian atasnya agar dadanya terlihat oleh Jeyden.
Jeyden berdiri dihadapan Ratu dengan tatapan datar.
"Kenapa Jeyden? kamu mau?" Benar benar gila otaknya.
Jeyden berdecih kecil, lalu memajukan wajahnya. Ratu diam dan menutup mata nya, berharap Jeyden akan mencium nya.
Tapi sayang, harapan pupus saat dirinya merasakan tarikan yang kuat dibagian kepalanya.
Jeyden, menarik rambutnya.
"Jangan kasar sama cewe gue"
"Jangan ganggu cewe gue"
"Jangan ganggu kehidupan cewe gue"
"Atau lo, mati detik ini juga"
Jeyden melepaskan cengkraman nya, lalu berjalan menjauh tanpa ingin mendengar suara Ratu sedikit pun.
Pergi, meninggalkan perempuan yang tengah mencerna kejadian tadi.
"Gila, gue gak bakal ganggu Serena lagi" Dengan langkah gemetar, Ratu berjalan keluar kelas.
Serena, bukan tandingannya.
___
Jeyden berada di depan rumah Serena dengan beberapa makanan dan snack.
Serena sedari tadi menelfon dirinya, katanya ingin martabak dan snack, setelah ditanya melalui Jennifer soal makanan kesukaan Serena, Jennifer malah memberi tahunya pasal Serena tengah Haid.
Jeyden bingung, harus bagaimana menghadapi perempuan tengah Haid? tapi, tunggu. Artinya Serena tak hamil bukan?
Oh, Jeyden mana pernah melakukan nya dengan pengaman.
Tanpa pengaman lebih menyenangkan. Menurut dirinya.
"Jeyden, ayo masuk!" Viana masuk kedalam sambil menggandeng Jeyden.
Senangnya punya calon menantu tampan.
Serena merengut tak suka kala sang mama menggandeng Jeyden.
Bukan karna Jeyden, justru ia tak suka bila Jeyden mendekati mama nya, Serena merasa bahwa kasih sayang mama nya akan terbagi untuknya dan Jeyden.
Jeyden yang merasa ada alarm merah, segera membungkuk sopan kepada Viana dan meminta izin menghampiri Serena.
Lengan mungil Serena menyeret Jeyden untuk pergi kedalam kamar Serena.
"MA! SERENA SAMA JEYDEN DIKAMAR YA!"
"IYA SAYANG!"
Viana tersenyum senang sambil berjalan menuju dapur.
"Jangan dekat dekat Mama!" Jeyden tertawa lalu memeluk tubuh mungil Serena.
"Tidak sayang" Jeyden mengendus leher Serena.
Jeyden ingat bahwa dulu dirinya tak tertarik dengan Serena yang sangat sangat mencolok. Tetapi entah mengapa Serena kini menjadi candu bagi dirinya.
"Aku bawa martabak sama snack, kata Jennifer kamu sedang haid, perut nya sakit tidak?" Jeyden menatap mata Serena yang tak berkedip.
"Tidak sakit" Serena melepaskan tangan Jeyden yang melingkar ditubuhnya lalu berjalan menaiki kasur untuk merebahkan dirinya. Jeyden menaruh makanan makanan yang ia beli di meja Serena.
"Hey, makan dulu" Serena menggeleng, dan memilih menutup wajahnya dengan selimut.
Jeyden menarik selimut yang menutupi tubuh Serena, lalu ikut kedalam selimut tebal itu.
Memeluk nyaman badan kecil Serena, Tangan Jeyden yang sedikit menyenggol bagian dada Serena, membuat pemiliknya menahan desah sedikit.
"Kali ini kita tidak bisa ya, karna ada mama" Jeyden mengecup leher bagian belakang Serena.
Memberikan banyak kehangatan dalam pelukan yang ia ciptakan, sampai sampai Serena merasa ngantuk dan terlelap.
Mudah bagi Serena untuk terlelap semenjak bersama Jeyden.
Jeyden candu baginya.
___
"Bila kita tak bisa menghancurkan Jeyden, maka hancurkan wanitanya" Pria bertubuh besar dengan penuh gambar itu menggeram kesal kala Jeyden berhasil memenangkan taruhan besar.
"Serena Senlyna, apa anda yakin tuan?"
"Ya! saya yakin!"
"Baik tuan Ester, saya akan laksanakan"
Ester Deandra Martin. Pria yang menjadikan Jeyden sebagai musuhnya.
"mari kita bermain Jeyden"
Ester melajukan mobilnya menuju sekolah milik Jeyden, dia sudah terlanjur kesal dengan semua yang Jeyden milik. Bahwa wanita.
Jeyden si anak ingusan itu berhasil mendapatkan hati anak dari pimpinan Bramaja. Bukan karna status saja, Ester juga tahu bahwa anak dari keluarga Bramaja sangatlah cantik dan sexy.
Ester selalu kalah telak dengan bocah seperti Jeyden.
"Hari ini, kau tak akan selamat!"
WARN⚠️
Kategori cerita:↓
(21+) (19+) Bijak dalam membaca. Bijak dalam mengartikan. Bijak dalam memilih cerita.Hallo semua! Disini bersama NAJE!
Selamat datang di dunia Serena! sebelumnya Naje mau ucapin terima kasih ke kalian yang sudah mau VOTE KOMEN DAN FOLLOW ACC Naje!Sampai Jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENA | TRANSMIGRASI [END]
Teen FictionTAHAP REVISI!! [FOLLOW DULU YA] Warn!!! 21+ 19+ bijak dalam membaca dan bijak dalam memilih serta mengartikan! Serena Senlyna, bukan seperti gadis pada umumnya yang dapat memiliki kehidupan yang normal. Serena harus ikut campur dengan dunia yang gel...