[ VOTE & COMMENT!! ]
"JEYYDENNN WAKE UP!"
Serena sudah mencak mencak di samping Jeyden, pria itu tak ingin bangun walau Serena sudah berteriak dari arah dapur.
"Bentar sayang" keluh Jeyden, hey! suruh siapa minum sampai kobam, bahkan Bagas dan Kenneth mengantarkan nya pulang.
"Badan ku sakit sayang" Serena memutar bola matanya malas, sangat manja!.
Serena menarik kedua lengan Jeyden untuk membantunya duduk mengumpulkan nyawa. "Mandi dulu terus turun minum sup pereda mabuk"
Jeyden mengangguk mengiyakan ucapan Serena, lalu beranjak bangun untuk mandi.
cup
Satu kecupan manis mendarat di bibir Serena.
"Morning kiss babe" Setelah itu Jeyden berlari masuk kedalam kamar mandi sebelum Serena mengamuk.
"Haissss dasar" Serena mengusap wajah nya yang memerah.
Walaupun sudah lama tinggal bersama Jeyden, dirinya masih saja merasa panas bila Jeyden mencium nya.
___
HUEKKKK
Rasa mual menjalar dari perut Serena.
Sudah sejam setelah Jeyden pergi berangkat bekerja. Dirinya hanya sendirian ditemani satpam yang berjaga didepan.
HUEKKKK
Lagi dan lagi, Serena terus merasa mual tetap tak ada yang keluar dari mulutnya.
Terhitung sudah 3 hari Serena seperti ini. Apa dia masuk angin? Tapi Serena tidak keluar rumah selama seminggu ini karena banyak barang yang perlu dibereskan sejak keduanya pindah ke rumah baru yang dibelikan Diablo.
"Jen, sumpah gue mual banget" - Serena
"Hamil kali" - Jennifer
"Ga mungkin sih, gue udah lama gak main karena Jeyden sibuk" - Serena
"Orang kaya Jeyden gak mungkin ga lama main, terakhir emang kapan?" - Jennifer
"2 hari yang lalu" - Serena
"Itu bukan lama anjir! lagian lu cuman sehari doang kagak main gagara Jeyden sama temen temennya mabok" - Jennifer
"Heheheh" - Serena
"Coba cek dulu, gue udah kirim in testpack ke rumah lu, nanti kalau ada gejala gak enak atau gimana hubungin gue biar gue langsung siapin ruangan pemeriksaan buat lo" - Jennifer
"Iyaaa bu dokter!" - Serena
"Sampai jumpa lagi sayangku bestie semoga gue dapet ponakan kekek" - Jennifer
"Sialan, ya udah gue tutup!" - Serena
Panggilan berakhir, Serena bingung haru bagaimana bila dirinya benar benar hamil, walaupun jangka pernikahan mereka sudah hampir setahun.
"Non, ini ada kiriman dari nona Jennifer" Serena menoleh kebelakang saat Pak Adi memberikan paperbag kearahnya.
"Makasi pak Adi" Serena mengambil paperbag yang Jennifer berikan.
Dengan langkah cepat, Serena masuk kedalam kamar mandi kamarnya dan Jeyden untuk melakukan Test kehamilan.
Sudah 3 menit Serena menunggu hasil. Matanya melirik kearah testpack yang sudah mengeluarkan hasilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENA | TRANSMIGRASI [END]
Ficção AdolescenteTAHAP REVISI!! [FOLLOW DULU YA] Warn!!! 21+ 19+ bijak dalam membaca dan bijak dalam memilih serta mengartikan! Serena Senlyna, bukan seperti gadis pada umumnya yang dapat memiliki kehidupan yang normal. Serena harus ikut campur dengan dunia yang gel...