Azzura 11

22 0 0
                                    

Happy Reading!

Jam sudah menunjukan pukul 3 sore, Azzura sudah menunggu Gilang dirumah pohon dari jam 12, Azzura masih di rumah pohon sambil membaca novelnya, Azzura tidak langsung pulang kerumah selesai sekolah tadi, ia langsung kerumah pohon untuk menemui Gilang-nya. Iya Gilang-nya Azzura. Azzura berniat untuk turun dari rumah pohon itu dan ia akan pulang kerumah, kalau kakaknya pulang duluan maka ia akan kena marah habis-habisan lagi. Gilang datang dengan nafas yang ngos-ngosan, "eeh mau kemana lo?" Gilang memegang tangan Azzura yang hendak pergi dari rumah pohon tersebut. Tanpa aba-aba Azzura menghambur ke pelukan Gilang, Gilang pun mempertahankan badannya agar ia bersama Azzura agar tidak terjatuh.

"Lo kenapa?" Tanya Gilang bingung akan hal yang membuat Azzura yang tengah memeluknya.

"Gilang!!!, lo kenapa ngejauhin gue? kenapa ga mau main sama gue lagi?" Ucap Azzura tanpa melihat ke arah Gilang.

"Lo yang minta tadi Ra, Lo yang minta lepasin tangan gue tadi ketika Gavin datang ngajak lo buat makan di kantin, gue nggak mau berantem sama Gavin ataupun lo Ra, semua yang lo yang minta, dan sekarang seolah-olah salah gue yang ngejauh dari lo, padahal lo yang minta buat gue ngejauh Ra!" Gilang langsung melepaskan pelukan Azzura dan langsung mengambil bola basket yang terletak dibawah rumah pohon. 

"Jadi Ra, gue nggak mau deket-deket sama lo lagi, nanti lo malah putus sama Gavin, gue nggak mau ngerusak hubungan lo sama Gavin Ra, gue nggak mau di cap itu, jadi apapun itu gue harap lo bahagia Ra."

"Lang, bukan itu yang gue maksud, emang gue jadian sama Gavin, tapi kalo engga ada lo, gimana gue dong, nanti kalo gue kena marah sama mama siapa yang  akan jadi pendengar gue? Lo tau kan gimana gue dirumah itu, gue nggak mau lo ngejauh dari gue, gue mohon Gilang." Ucap Azzura sambil memegang tangan Gilang sambil menundukan kepalanya. Gilang hanya diam, ia tak bisa mengingkari janjinya dengan Papanya Azzura, selagi Papanya tidak dirumah ia yang akan menjaga Azzura.

"Kalau untuk itu gue bisa jaga lo, kalau di sekolah gue nggak mau lo dan gue deket Ra, gue nggak maau dianggap merusak hubungan lo sama Gavin. Kalau lo ada masalah dirumah lo bisa cari gue ke rumah, gue nggak mau deket di sekolah sama lo, nanti orang beranggapan kalo gue mencampurkan hubungan orang dengan pertemanan kita Ra." Lirih Gilang yang tak mau ia berjauhan sama Azzura.

"Sungguh Ra, gue nggak akan bisa jauh sama lo, seakan-akan lo emng bergantung banget sama Gavin, jadi Ra, gue mohon jangan jauhin gue. Dan gue harap lo bisa berteman sama gue walaupun pacaran sama Gavin." Gilang pergi meninggalkan Azzura dengan menahan tangisnya.

Setelah perdebatan tadi Gilang memutuskan untuk pergi ke warung belakang sekolah, ia pergi untuk berkumpul bersama teman-temannya. Diwarung belakang itu tempat perkumpulan orang-orang yang bolos sekolah. Dan ya, Gilang termasuk dibagian itu, walaupun ia hanya sekali-sekali membolos, tapi kali ini ia hanya akan melampiaskan amarahnya dengan cara membolos. Supaya ia tak bertemu Azzura.

***

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Gilang langsung pulang, ia tak mau menunggu Azzura. Cukup lelah untuk perdebatan hari ini. Ia tak mau menambah beban lagi. Cukup sudah ia memarahi Azzura sampai mau menangis tadi, biarka Azzura sadar sendiri bahwa Gilang sangat penting baginya.

Dilain tempat, Azzura menyelusuri tiap kelas untuk bisa sampai ke gerbang, ditegah-tengah perjalanan Gavin memanggilnya. Azzura sangat lelah hari ini, ia tak mau diganggu siapapun. Ia hanya ingin sendiri dan ia ingin bersama Gilang. Sudah 2 jam Azzura menunggu ia memutuskan untuk pulang ke rumah Gilang, bukan ke rumahnya. Setelah ia sampai dirumah Gilang, Azzura bertemu Gilang yang ia tunggu sedari tadi. 

"Lo kemana aja sih? udah 2 jam gue tunggu di sekolah lo malah ga ada." Ujar Azzura sambil memegang lengan Gilang. Gilang yang merasa tangannya di pegang ia pun menepis tangan Azzura dengan kasar.

"Iih lo kok jadi kasar gini sih sama gue, selama kita sahabatan lo gak pernah kayak gini sama gue, gue salah apa sih lang? apa gue jadian sama Gavin lo cemburu? apa lo suka sama gue?" skakmat. Gilang tak mampu berkata-kata lagi.

"Kenapaa Lang?"

"IYA! gue suka sama lo, gue cemburu lo deket sama gavin apalagi selama ini gue yang ngejagain lo dan Gavin dengan gampangnya ngelarang lo buat deket sama gue, gue udah capek Ra, gue nggak mau lo terkekang kayak gini pacaran. Udahlah ra, lebih baik lo balik sekarang, gue mau nenangin diri gue dulu." Gilang langsung masuk ke rumahnya tanpa melihat ke arah Azzura. Azzura pun dengan bersedih hati pulang ke rumahnya. 

Saat masuk ke rumahnya, Azzura langsung kena marah sama mamanya, "kamu ini pulang sekolah bukannya langsung pulang malah keluyuran sana sini, cucin banyak tuh dari tadi ditungguin buat cuci piring!" bentak mamanya.

"Tapi ma, aku tadi pergi ke rumah Gilang, dan aku ga keluyuran!" balas Azzura.

"Udah berani ya kamu ngejawab mama sekarang, mulai besok kamu ga dapat uang jajan!" Azzura pergi ke dapur untuk memenuhi perintah mamanya. Karena ia tak mau mamanya akan menjadi lebih marah. 

***

Gilang masuk ke dalam kamarnya dan entah kenapa ia merasa lega karena ia mengungkapkan perasaannya kepada Azzura, tapi kenapa ia takut kehilangan Azzura sebagai sahabatnya. Setelah ini kemungkinan ia tak akan seperti dulu lagi, ia akan menjaga jarak kepada Azzura untuk menjaga perasaan Gavin. Suara ketokan pintu dari luar menyadarkan Gilang.

"Gilang, mama masuk ya." bunda Gilang mengetuk pintu untuk izin masuk kepada putranya itu.

"Iya ma, masuk aja."

"kamu ada masalah sama Azzura, tadi mama lihat dia nangis pulang sekolah, dia gak papa di sekolah kan nak? Mama khawatir dia kenapa-napa kamu tau kan gimana perlakuannya mamanya sama dia, ya walaupun anak kandung perlakuan mamanya sama Azzura dan Agatha beda banget. Atau dia berantem sama temennya?" Tanya bunda Gilang bertubi-tubi.

"Bentar bun, Gilang jawab satu-satu ya, iya Gilang sama Azzura emang ada masalah, iya bun, Gilang tau zura selalu diperlakukan nggak adil sama mamanya, dan zura nangis gara-gara Gilang."

"Bunda tau, sebenarnya Gilang tembak zura tadi, dan Gilang udah keduluan sama temen Gilang, mereka udah pacaran bun, ia Gilang akui Gilang udah lama suka zura, tapi Gilang ga mau pertemanan kami rusak cuma gara-gara perasaan Gilang."

"Bunda mau tanya boleh?"

"Boleh bun."

"Tadi waktu Gilang nyatain perasaan ke zura apa responnya?"

"Gilang suruh dia pulang bun, Gilang ga mau berantem sama zura, cuma gara-gara Gilang cemburu lihat Azzura sama Gavin."

"Nah Gilang udah nyatain perasaan tapi zura belum ngasih jawabannya kan, jadi Gilang masih ada harapan untuk bisa lebih sekedar teman sama Azzura, tapi bunda ingetin kalau emang udah pacaran sama Azzura, jaga anaknya baik-baik karena tempat bergantungnya cuma kamu Lang,"

"Iya bun, besok Gilang mau jelasin ke Azzura lagi bun."

Haii...

Gimana kabar kalian? udah lama nih ga update karena aku lagi sibuk banget magang karena bentar lagii aku mau skripsi.

Maaf banget aku jarang update karena banyak masalah di dunia nyata ini, hehehehe.

Jangan lupa vote dan coment ya!

See u

IG: windaderyy_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AzzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang