Mark..." panggil haechanMark tetap berjalan seolah tidak ada yang memanggilnya
"Mark tunggu" haechan tetap berusaha memanggil mark sambil berlari
"Mark ish tungguin" haechan ngos ngosan mengejar mark yang tidak mau mendengarkannya
"Kenapa?" Tanya mark akhirnya saat haechan sudah berada di sampingnya
Haechan masih mangatur nafasnya "bentar mark, tunggu"
Mark yang melihat haechan ngos ngosan seperti ini pun memberikan sebotol air
"Perbanyak olahraga makanya, jangan rebahan mulu"
Haechan menerima air pemberian mark dan meminumnya "ga usah ngolok gitu ya"
"Tapi fakta kan?"
Haechan hanya diam tanpa berniat menjawab pertanyaan mark "kenapa sih jalannya cepat banget?"
Mark mengangangkat kedua bahu nya tanda tidak tau "takdir"
"Ish mark serius"
"Iya serius, ini takdir chan"
Haechan memutar bola matanya malas "au ah mark"
Mark hanya tersenyum tipis "jadi?"
"Jadi apa?"
"Jadi kenapa manggil aku?"
"Aku mau pulang bareng kamu ya, boleh ga?"
"Gabisa chan. Kamu sama minhyung aja ya"
Haechan menggeleng ribut "pengennya sama kamu mark"
Mark mengelus pipi haechan lembut "gabisa chan. Sama minhyung aja ya?"
"Tapi ma-"
"Minhyung" panggil mark saat melihat minhyung melewatinya
Minhyung pun mendekat "kenapa mark?"
"Ini haechan katanya mau pulang. Kalian hati hati ya, aku duluan" mark pergi meninggalkan haechan dan minhyung
"Tapi mark...mark" panggil haechan saat mark sudah mulai menjauh
"Ayo pulang chan..." ajak minhyung
"Hmm...yaudah deh"
🐻
Sesampainya dirumah mark berniat langsung ke kamarnya
Tapi tiba tiba saja taeyong memanggilnya "mark"
Mark yang merasa di panggil pun mendekat "kenapa bu?"
"Sini deh duduk, bubu mau cerita"
Mark hanya menurut dan duduk di samping taeyong bersiap mendengarkan ceritanya
"Menurut kamu, minhyung sama haechan cocok gak sih mark?" Tanya taeyong
"Mungkin" jawab mark seadanya
"Gasalah ya bubu jodohin mereka. Pasti gasalah sih secara kan minhyung ganteng dia juga pintar nurut banget sama bubu dan daddy cocok deh sama haechan. Haechan juga manis, baik pokoknya mereka serasi banget gak sih mark?"
Mark hanya mengangguk mengiyakan karna ia juga tidak tau harus menjawab apa
"Bubu gasabar tau mark nunggu mereka menikah. Kalau hari itu tiba bubu bahagia sekali. Nanti kamu jangan malu maluin bubu sama daddy ya?"
"Iya bu"
"Kamu juga jangan merokok terus, bolosnya di kurangin. Kalau kamu begini terus siapa yang mau sama kamu? Masa nantu minhyung sama haechan punya anak kamu belum laku kan malu ya?
Kamu harus kaya min-"
"Bu udah!"
Taeyong terdiam
"Udah ya bu. Mark mau ke kamar" mark pun meninggal taeyong sendirian dan menuju kamarnya
🐻
Mark masuk ke kamar dengan sedikit membanting pintu kamarnya
Tidak lupa ia juga mengunci pintu kamarnya
"Semua aja minhyung minhyung minhyung. SEMUA AJA SEMUA"
Mark terduduk di balik pintunya sambil memegang kepalanya
"Kenapa sih? Kenapa selalu minhyung?"
Tidak lama setelah itu ponselnya berdering
"Siapa sih yang telpon?"
Mark melihat nama di layar ponselnya, ternyata minhyung yang menelponnya
"Kenapa?"
"Ga kenapa kenapa sih cuman mau nanya, kamu dimana mark?"
"Kamar"
"Oh gitu..."
"Iya jadi kenapa?"
"Ehh gini...kayanya hari ini haechan sedih deh mark. Enaknya di kasi apa ya?"
"Kan kamu yang calon suaminya. Masa gatau dia sukanya apa?"
"Kan yang sering bareng haechan kamu mark"
Mark hanya diam, terlalu malas menjawab pertanyaan seperti ini di saat hati dan pikirannya tidak baik baik saja
"Cari tau sendiri"
Tut.
Mark memutuskan sambungan telpon mereka secara sepihak
"Cih"
🐻
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mark or Minhyung? [markhyuck]
Teen Fiction"cih, selalu saja seperti ini" - "Tuhan, aku sudah lelah!" Aku up sesuai mood, jadi yang penasaran sama kelanjutannya mohon bersabar ya,hehe😄 Happy reading guys❤