"Kamu kemana ajasi mark" haechan dan mark sekarang sedang duduk berdua di kursi taman yang berada di sekitar rumah haechanSengaja tidak mau dirumah, karna takut ten akan menyuruh haechan segera masuk ke rumah mereka
Haechan masih memeluk lengan kanan mark sambil menyandarkan kepalanya di pundak mark
"Aku disini chan" ucap mark sambil mengelus pelan kepala haechan
"Iyasi"
"Gimana kabarnya?" Tanya mark sambil memandang wajah haechan
"Ga baik"
"Kenapa ga baik?"
Haechan duduk tegak agar bisa menatap mark dengan wajah kesalnya "perlu ku sebutin semua alasannya?"
Mark mengangguk pertanda setuju dengan tawaran haechan "boleh"
"Pertama, aku kesal kamu tiba tiba gabisa di hubungin. Kedua, aku marah ya kamu tiba tiba pergi ga pamitan sama aku. Ketiga, nomor kamu hari ini ga aktif padahal aku khawatir disini. Dan yang terakhir" haechan menjeda ucapannya sambil menarik nafasnya pelan
"Kenapa kamu mau lanjutin sekolah kamu di luar negri? Kamu sengaja ya mau jauhin aku? Kita sudah mau lulus mark, kenapa harus cari sekolah lain sih? Emang disini gabisa ya?"
Mark diam memandang wajah haechan yang sudah hampir menangis
"Kamu tega banget kalau sampai betulan ninggalin aku"
"Haechan...dengerin aku dulu ya" mark memutar setengah badannya agar bisa lebih mudah menatap haechan
"Maaf aku tiba tiba pergi tanpa ngabarin kamu dulu. Aku juga buru buru chan, aku ga mau bikin kamu sedih. Dan kalau aku bilang pun aku yakin kamu ga bakal izinin aku kan?"
Haechan mengangguk
"Makanya aku ga pamitan sama kamu dulu, maafin ya?" mark mengelus wajah orang yang ada di depannya
"Dan masalah aku pindah..."
"Ga boleh!" Haechan menggeleng kuat
"Pokoknya ga boleh. Kamu ga boleh jauh dari aku mark, aku ga bisa jauh dari kamu" haechan menatap mark dengan tatapan memohon agar mark merubah pikirannya untuk pergi meninggalkannya
"Aku gabisa chan"
"Bisa. Harus bisa!" paksa haechan
"Kenapa? Kenapa ga bisa mark? Kamu ga sayang aku ya? Hiks"
"Hei hei ga gitu haechan" mark menangkup wajah haechan agar menatap matanya
"Aku sayang sama kamu. Kamu sudah seperti adik aku, rasa sayangku sama kamu sudah sangat besar haechan, ga pernah sekalipun rasa sayang aku sama kamu itu berkurang. Dan itu ga akan pernah terjadi"
"Hiks...terus...terus kenapa mark mau ninggalin aku?"
"Aku ga ninggalin kamu haechan. Aku disana untuk belajar, setelah itu aku kembali ke kamu lagi. Cuman bedanya, kalau aku nanti kembali...kamu sudah jadi adik iparku" mark memaksakan senyumnya walaupun senyumnya saat ini tidak seperti keadaan hatinya
"Kita masih bisa sama sama kaya gini kok. Aku juga ga akan lupain kamu sampai kapan pun. Kamu, orang yang akan selalu aku ingat dan aku sayang walaupun kita nanti berjauhan.
Jangan nangis lagi dong, manisnya nanti hilang" mark menghapus air mata yang terus berjatuhan membasahi wajah haechan
"Tapi...kenapa harus di luar negri sih mark,hiks. Kan...kan bisa disini aja sama aku"
"Ga bisa haechan. Aku mau lebih fokus belajar disana, aku juga mau belajar mandiri. Aku capek disini chan...aku capek" mark menarik haechan untuk dipeluknya
"Aku capek disini...apapun yang ku lakuin semua terbatas chan. Aku ga bisa kalau terus terusan begini, aku capek. Capek banget" mark mengeratkan pelukannya dengan haechan
"Kan ada aku..."
"Iya, ada kamu chan. Tapi aku tetap ga bisa"
"Kenapa? Kan biasanya juga kita sama sama terus"
"Aku ga bisa chan. Sampai kapanpun ga bisa"
Haechan melonggarkan pelukan mereka "kenapa? Coba jelasin sama aku alasannya"
Mark menggeleng "aku ga bisa jelasin alasannya"
"Ayo kasih aku alasan biar aku izinin kamu untuk pindah"
Mark menggeleng lagi "kamu ga perlu tau ya. Kamu cuman perlu bahagia terus disini biar aku semangat di sana dan bisa pulang dengan cepat" mark mengelus kepala haechan sambil menatap mata indahnya
"Kamu harus selalu bahagia chan, walaupun tanpa aku lagi"
🐻
Segitu dulu yaa☺
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mark or Minhyung? [markhyuck]
Teen Fiction"cih, selalu saja seperti ini" - "Tuhan, aku sudah lelah!" Aku up sesuai mood, jadi yang penasaran sama kelanjutannya mohon bersabar ya,hehe😄 Happy reading guys❤