"Selamat pagi haechan..." sapa minhyung saat sudah berada di depan rumah haechan dan melihat haechan menghampirinyaHaechan pun memasuki mobil minhyung "pagi..." haechan masih sibuk memasang seatbelt nya dan fokus menghadap ke depan tanpa melihat ke arah minhyung
"Chan..."
"Kenapa?" Tanya haechan yang fokus melihat ponselnya
"Kamu kenapa?" Tanya minhyung
"Gapapa"
"Chan-"
"Kapan kita jalan? Sudah mau telat" ucap haechan yang masih sibuk dengan ponselnya
Minhyung menghela nafasnya pelan lalu berniat menjalankan mobilnya untuk meninggalkan pekarangan rumah haechan
🐻
Sesampainya dikelas haechan mencari keberadaan mark karna dari semalam saat haechan mencoba menghubungi mark selalu tidak mendapatkan jawaban dari sahabatnya itu
"Mark kamu dimana sih" haechan mencoba menghubungi mark lagi tapi sekarang nomor mark sudah tidak aktif
"Jeno" panggil haechan saat melihat jeno melaluinya
"Lo liat mark ga?"
Jeno menggeleng "gak tuh, gue ga ada liat mark. Ga bareng lo?"
"Sekarang kan gue bareng minhyung jen"
"Oiya lupa. Sekarang dah bareng minhyung doang" jeno menjawab sambil sedikit tertawa meremehkan
"Jen gue serius"
"Ya lo kira gue ga serius?"
Bukannya mendapat bantuan dari jeno, haechan malah dibuat kesal oleh jeno
"Jen lo serius ga liat mark? Atau lo tau ga keberadaan mark sekarang dimana?"
"Ya lo tanya minhyung lah kan dia kembarannya. Tinggal serumah juga, kenapa malah nanya ke gue?" Jeno bertanya balik ke haechan
"Gue udah nanya tadi, tapi minhyung juga ga tau dimana mark"
"Noh, kembaran yang tinggal serumah sama mark aja ga tau dimana mark sekarang apalagi gue chan"
Merasa tidak mendapat jawaban haechan pun meninggalkan jeno dengan wajah kesalnya
"Lah malah ngambek" jeno pun pergi dari kelasnya menuju kantin
🐻
"Lo dimana sih mark?" Ucap jeno yang sedang berbicara dengan mark melalui sambungan telpon
"Kenapa?"
"Ya ga kenapa napa sih, gue cuman nanya soalnya tadi haechan nanya gue"
"Oh"
"Samperin tuh orangnya. Panik banget kayanya ga liat lo"
"Hmm" jawab mark singkat
Tut.
Mark mematikan sambungan telpon mereka secara sepihak
Jeno sudah tidak heran lagi, karna mark selalu saja seperti itu
"Rumit banget dah hidup kalian bedua, yang satu dah dijodohin sama temannya, yang satu ga berani ngungkapin perasaannya karna ga mau ngancurin hubungannya sama kembarannya. Padahal kalian tinggal ngungkapin perasaan aja susah banget" kesal jeno karna setiap terjadi hal seperti ini, selalu jeno yang menjadi perantara mereka
"Menghilang aja lah gue ya biar g di bebanin dua makhluk ga guna itu"
🐻
"Mark" panggil haechan saat melihat mark memasuki kelasnya
Mark duduk di kursiny yang berada di samping haechan
"Mark kamu kemana aja?"
Mark masih sibuk mengulum permen milkita yang ia beli di kantin tadi tanpa menjawab pertanyaan haechan
"Ada guru" ucap mark saat melihat gurunya memasuki kelas
"Mark..." rengek haechan dengan suara pelan sambil menggoyangkan tangan mark
"Belajar chan" mark menatap haechan dan menunjuk guru yang ada didepan mereka
"Ck. Seenggaknya jawab dulu lah pertanyaanku" ucap haechan sedikit kesal dan mengeluarkan alat tulisnya siap untuk mencatat materi pelajaran hari ini
Mark tersenyum tipis melihat haechan yang sepertinya kesal dengan dirinya
Ting.
Satu pesan masuk dari ponsel haechan
Haechan pun melihat notif nya dan tersenyum saat melihat isi chat nya
Haechan pun tersenyum membaca isi chat tersebut dan melihat mark yang ternyata mark juga sedang menatapnya
Haechan mengacungkan jempolnya tanda setuju dengan apa yang mark tuliskan di chat nya tadi dan haechan mendapat balasan anggukan dari mark dan kembali fokus mendengarkan penjelasan materi dari gurunya
🐻
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mark or Minhyung? [markhyuck]
Ficção Adolescente"cih, selalu saja seperti ini" - "Tuhan, aku sudah lelah!" Aku up sesuai mood, jadi yang penasaran sama kelanjutannya mohon bersabar ya,hehe😄 Happy reading guys❤