"Haechan" ten buru buru menghampiri anaknya yang baru saja sampai di rumah mereka"Kamu dari mana aja sih chan? Mae khawatir banget jam segini kamu belum pulang. Minhyung juga ga ada ngabarin mae kalau mau pulang telat. Terus ini, kenapa kamu malah sama mark? Naik motor lagi, ini lagi hujan loh kalau kamu sakit gimana?"
"Mae tenang, nanya nya satu satu dong haechan kan bingung jawabnya"
Ten menghela nafas pelan "oke, jawab dulu kamu dari mana jam segini baru pulang?"
"Mark sama haechan ke toko ice cream mae sambil nunggu hujan reda" jawab haechan santai
"Terus kenapa ga pulang sama minhyung?"
"Minhyung masih ada les, jadi gabisa antar haechan pulang"
Ten menatap haechan dan mark secara bergantian "kenapa ga ngabarin mae dulu?"
"Hp mark mati, terus hp haechan ketinggalan di mobil nya minhyung"
Ten mengerutkan dahinya bingung "mobil minhyung? kok bisa ketinggalan di mobil minhyung?"
"Terus ini, astagaa haechan kenapa dahi kamu merah? Kamu habis jatoh ya?" Ten manik melihat wajah anak nya merah seperti habis jatuh
"Gapapa kok mae, kebentur dikit aja" haechan berusaha meyakinkan ten bahwa dia baik baik saja
"Benar?"
"Iya mae, haechan gapapa. Tadi juga sudah di obati mark" haechan menatap mark yang berada di belakangnya sambil tersenyum
"Makasih ya mark" ucap ten pada mark
"Iya sama sama mae"
"Lain kali kalian izin dulu ya sama mae. Jangan main pergi gini" ten membawa haechan memasuki rumahnya tanpa berpamitan dengan mark terlebih dahulu
Saat sudah membawa haechan masuk, ten berbalik menemui mark yang sudah siap pergi dengan motornya
"Mark, tunggu"
"Iya kenapa mae?"
"Lain kali kamu ga perlu antar haechan pulang ya. Biarin haechan sama minhyung dekat. Kalau haechan sama kamu terus, nanti malah kamu yang jatuh cinta sama haechan. Tolong ya mark jangan ganggu hubungan mereka, mereka sudah tunangan dan setelah kalian lulus mereka akan segera menikah.
Mae mohon sekali, jangan ganggu hubungan mereka lagi dan mae minta tolong kamu jauhi haechan ya, mark bisa?" Ten berharap semoga mark menyanggupi permintaannya kali ini
Mark sedikit menunduk memikirkan apa yang harus di jawabnya
Karna jujur saja, mark sepertinya tidak bisa jauh dari haechan
Apalagi haechan...sudah ada di hatinya mark atau dengan kata lain mark mencintai haechan dari lama
"Mark?" Panggil ten lagi karna masih tidak ada jawaban
"Kamu bisa kan?" Tanya ten kembali
Mark akhirnya tersadar dari lamunannya "mark akan coba" jawab mark lemas
"Mark pulang dulu ya mae" mark mulai menyalakan motornya dan besiap pergi
"Iya mark, makasih ya"
🐻
"MARK" panggil minhyung saat melihat mark datang memarkirkan motornya
"Kenapa?" Tanya mark sambil melepas helm full face nya
"Kamu bawa haechan kemana tadi?"
"Cuman makan ice cream" jawab mark santai sambil melalu minhyung
"Kenapa kamu yang bawa haechan pergi? Kan harusnya aku yang antar dia"
"Ck" mark berhenti di depan minhyung
"Emang kenapa?"
"Mark astagaa...kamu belum ngerti juga?" Emosi minhyung sudah hampir naik
Hari ini rasanya ia kesal sekali pada mark karna membawa haechan secara tiba tiba tanpa mengabarinya dan sekarang, mark masih belum mengerti kalau haechan adalah tunangan minhyung?
"Haechan tunangan aku mark, ga seharusnya kamu bawa haechan seenaknya.
Aku calon suaminya kalau kamu lup-"
"Aku ingat kok. Dijaga baik baik haechannya" mark menepuk pundak minhyung dan pergi melaluinya
"Mark, aku belum selesai ngomong" teriak minhyung karna melihat mark meninggalkannya
"Aku ngantuk, lanjut besok aja"
🐻
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mark or Minhyung? [markhyuck]
Teen Fiction"cih, selalu saja seperti ini" - "Tuhan, aku sudah lelah!" Aku up sesuai mood, jadi yang penasaran sama kelanjutannya mohon bersabar ya,hehe😄 Happy reading guys❤