41

6.2K 639 92
                                    

Lisa tengah berada di ruangan melukis, melihat mommy dan kakak ketiga nya itu tengah mendekor ruangan tersebut agar nyaman. Lisa tidak membantu sama sekali karena Son ye-jin yang melarangnya jadi ia hanya memperhatikan saja

Son ye-jin dan Rose bekerja sama dengan baik, kedua nya mendekor ruangan itu agar menjadi se-aesthetic mungkin

"Mom kanvas nya kakak simpen di bagian sini aja ya biar penempatan nya enak dipandang juga"

"Iya kak, mommy juga rencana nya mau taruh disitu"

"Ah ribet banget sih kenapa engga sat set sat set aja" Lisa mengomentari

"Diem anak kecil diem aja"

"Ah engga asik, apaan segala gala gala harus aesthetic. Apa engga ribet"

"Engga" Serentak Son ye-jin dan Rose

"Ah udahlah" Lisa merebahkan dirinya di lantai

"Emangnya adek, hobi nya berantakan" Ucap Son ye-jin

"Emm berantakan dikit gak ngaruh"

"Terserah"

"Mommy boleh mom adek ngelukis sekarang ?"

"Boleh daripada ganggu mommy sama kak Oje"

"Yesss" Lisa mengambil kanvas berukuran 20x30 beserta kuas dan cat nya, Lisa meletakan kanvas nya di lantai begitu saja padahal easel sudah di sediakan

Lisa menuangkan cat akrilik warna hitam ke atas kanvas putihnya begitu saja, ia lalu meratakan nya memakai kuas. Setelah bagian kanvas nya berubah menjadi full black, Lisa mengambil cat warna lain dan mulai menuangkan isi kepala nya menjadi sebuah lukisan

Son ye-jin dan Rose asik berdua, begitu pun Lisa yang asik tengkurap sembari memproses lukisan nya. Son ye-jin dan Rose bisa tenang dengan sempurna karena Lisa yang asik sendiri

Hingga tak terasa waktu terus berputar dari detik berubah jadi menit hingga menjadi berjam jam. Son ye-jin dan Rose akhirnya selesai mendekor ruangan tersebut dan ya hasilnya begitu sempurna

"Keren banget" Ucap Son ye-jin

"Finally ya mom"

"Toss dulu" Son ye-jin mengangkat telapak tangan nya, Rose menepuk kan telapak tangan nya. Mereka bertos ria sembari tertawa

Namun tawa Rose dan Son ye-jin berhenti ketika kedua nya melihat ke arah Lisa, tawa renyah pun berubah menjadi cengo seketika

"Ya ampun adekkk"

"Apa mom" Lisa menoleh, wajahnya penuh dengan cat begitu pula dengan kedua tangan nya, entah apa yang dilakukan anak nakal itu

"Adek ngelukis atau ngapain sih ? Kenapa sampe kena muka kaya gitu ?"

"Ya adek ngelukis kok, liat nih hasilnya keren kan. Ini namanya lukisan abstrak" Son ye-jin menatap hasil lukisan anak bungsu nya itu dan memang benar benar abstrak bahkan sangat masuk kategori abstrak

"I know sayang tapi ah omgggg" Son ye-jin mengusap wajahnya kasar

"Tadi adek cat pipi adek terus adek tempelin ke kanvas nya mom, liat mom keren kan mom"

"Hah terserah lah, ayo mandi yuk. Berantakan banget"

"Belummm sedikit lagi" Lisa menuangkan cat nya ke tangan kanan nya ia lalu menambahkan cap lima jari di hasil lukisan abstrak nya itu

"Uwahhh kerennn, udah cocok sih adek jadi pelukis. Nanti buka pameran lukisan, pasti banyak yang minat beli lukisan adek" Monolog Lisa, Rose dan Son ye-jin serentak memejamkan mata masing-masing

Adek Lala (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang