°Night 1°

176 71 22
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Setiap paragraf kalian bisa kritik tapi selalu ingat jangan menghina

Ini cerita mungkin buat kalian bosan karna bahasa yg formal

Absen dulu kalian dari mana aja?

Lewat jalur mana kalian tau cerita ini?

HAPPY READING

*
*
*

08:30


Pagi-pagi seperti ini zoya dan Lea sudah dengan pakaian yg rapi, kedua gadis itu hendak pergi ke rumah pohon, karna ajakan dari Lea yg tiba-tiba ingin pergi di sana.

Zoya yg tidak mempermasalahkan itu hanya mengangguk, mengiyakan dan sekarang mereka segera menuju nya.

"Zoya, bawalah makanan ataupun cemilan untuk kita makan di sana" ujar Lea, saat ingin mengunci pintu kamar nya.

"Kenapa kamu tidak bicara tadi. Tunggu lah disini, aku akan mengambil nya dahulu"

"Hehehe aku juga baru ingat" balas lea terkekeh. Gadis itu mengangguk patuh dan menunggu Zoya yg masuk mengambil makanan.

* * * *

"Laila" panggil nenek meri pada putri semata wayangnya.

Laila dengan lembut menjawab panggilan dari sang ibu. "Iya Bu?"

"Apakah kamu melihat zoya dan lea?" Tanya nya setelah mendapat sahutan.

"Tidak buk. Laila tidak melihat nya sedari pagi. Apa mungkin mereka ke rumah pohon?" Tebak Laila tepat sasaran.

"Bagus lah, tolong panggil kan mereka, agar pergi bersama mu di pasar"

"Baiklah buk" Laila tidak menolak, ia juga akan bahagia jika Zoya dan Lea ikut bersamanya. Karna yg seusianya di panti hanya Zoya dan Lea.

Setelah berjalan sekitar 10 menit, Laila akhirnya sampai di sebuah pohon yg menjulang tinggi. Da di atas nya terdapat rumah yg berisik kedua gadis cantik itu.

"ZOYA... LEA..." Teriak Laila mendongak.

Beberapa saat tidak ada sahutan, namun tak berselang lama muncul sebuah kepala yg menatap bawah kearah nya.

"Iya?" Sahut zoya dengan wajah polos nya.

"Turun lah, aku ingin mengajak kalian pergi di pasar" ajak laila.

Zoya dan Lea berbinar saat mendengar itu, dengan cepat mereka turun dari rumah pohon dan meninggalkan makanan yg mereka bawa.

"Yok, kita udah siap!" Ujar zoya antusias, Lea ikut mengangguk.

Laila tersenyum lalu mengandeng kedua gadis itu dan berjalan berdampingan.

* * * *

Di jalan ibu kota, gedung-gedung tinggi, jalan yg selalu padat, polusi udara yg sangat menyengat. Di dalam sebuah mobil yg terkena macet, ada seorang pemuda yg sekarang sedang berdecak kesal karna tidak suka dengan keadaan macet seperti ini.

Night and its storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang