°Night 23°

59 25 23
                                    

HAPPY READING

*
*
*

Setelah pulang dari rumah sakit mengantar azriel, Zoya sekarang sudah kembali di rumah nya, ia terduduk merenungi nasibnya nya sendiri.

Pandangan tertuju ke arah sunset yg sangat indah. Kenangan bersama lea langsung terlintas di benak nya.

Canda tawa mereka masih terekam jelas.

"Lea? Aku merindukan mu? Seharusnya kau tidak ikut dengan ku! Kau seharusnya tidak ada di saat kejadian itu" lirih zoya dengan pandangan lurus ke atas sunset.

Tidak terasa air mata nya jatuh, mengingat itu, sahabat nya satu-satunya, orang yg tau sifat buruk dan sifat baik nya. Kini telah pergi.

"Hiks... selama aku hidup, aku belum pernah merasakan kehangatan keluarga. Tapi di saat ada kamu aku merasa ada kehangatan itu! Tapi sekarang kehangatan itu hilang lagi. Hiks..." Zoya menghapus air mata nya, yg tidak bisa di ajak kerja sama. Kehilangan sahabat bukan lah hal yg mudah, sahabat adalah rumah kedua setelah rumah pertama kita hilang.

"Dunia jahat sama kita? Bahkan rencana kita tua bersama saja pupus di tengah jalan"

"Lea, aku merindukan mu! Aku sangat merindukan mu, ayok kembali hiks... hiks..." lirih zoya menunduk membiarkan air mata nya mengalir.

"Hiks... lea... aku lemah, aku lemah saat kamu tidak ada di samping ku! Aku menjadi seorang yg penakut saat kamu tidak memberikan ku dukungan" lirih zoya menangis dengan badan yg sudah bergetar.

"Ayo kembali lagi! Hiks... Aku belum puas saat bersama mu! Ayo kembali, kita belum sempat memenuhi impian kita"

Zoya memukul dada nya sesak, Isak tangis yg semakin menjadi, membuat nafas seakan tertahan.

"Aku huffhhh__ hiks" Zoya menghapus air mata nya, orang yg membunuh sahabat nya ada di hadapan nya, tapi ia tidak bisa melakukan apapun.

"Ini semua karena kelvano! Pemuda iblis itu yg telah memisahkan kita!" Zoya menggertakan gigi nya, perasaan benci nya kepada kelvano semakin besar, bohong jika ada kata cinta terselip di dalam hati Zoya, yg ada hanyalah benci yg mulai membesar.

Dretttt...

Ponsel nya berdering, membuat zoya mengambil fokus ke arah ponsel nya.

Panggil masuk📞

Kelvano

"Zoya?" Terdengar suara lembut di sebrang sana.

Zoya menghapus sisa air mata nya, ia menetralkan suaranya agar kelvano tidak menaruh curiga.

"Iya?"

"Kau sedang apa?" Tanya kelvano di sebrang sana.

"Aku sedang duduk di balkon. Kenapa?" Tanya Zoya to the point.

"Malam ini aku ingin mengajakmu pergi makan di luar. Bersiap-siap lah aku akan sampai dalam 20 menit lagi"

"Hm baiklah! Aku tunggu" jawab Zoya antusias.

Night and its storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang