°Night 21°

115 51 27
                                    

HAPPY READING

*
*
*

Dua hari tidak terasa, Zoya mengejapkan mata menyesuaikan cahaya yg membuat mata nya sakit.

"Sshhh..."

"Zoya?" Tanya kelvano khawatir.

Zoya melirik kelvano, dan menatap seisi ruangan. "Dimana aku? Kenapa kepalaku pusing?"

"Kau dirumah sakit" balas kelvano menggenggam lembut tangan zoya.

Zoya menarik tangan nya dari genggaman kelvano. Ia membuang wajah nya menatap ke arah lain.

"Kau marah dengan ku? Aku minta maaf, aku tidak becus menjaga mu! Maaf"

Dalam hati Zoya ingin sekali ia mencabik-cabik wajah iblis di hadapan nya ini, namun ia harus bisa menutupi jika diri nya sudah mengingat semua nya.

"Dimana azriel?" Tanya zoya melirik kelvano yg langsung merubah ekspresi wajah nya, Zoya menebak jika kelvano tidak suka jika ia bertanya tentang pemuda lain.

"Kenapa bertanya mengenai nya? Dia sudah aku beri hukuman yg setimpal dengan apa yg ia perbuat!"

"Apa yg kamu lakukan pada nya!?" Tanya Zoya meninggi kan suaranya.

"Aku memberi nya hukuman? Apa itu salah?"

"Jelas salah, kenapa tidak bertanya dahulu, kau tidak tau yg sebenar nya!" Bentak zoya mendorong tubuh kelvano, gadis itu bangkit hendak pergi menemui azriel yg entah ia tidak tau nasio nya seperti apa.

BRUK...

Namun belum beberapa langkah ia langsung tumbang, karena kaki nya terasa sangat sakit.

"Aakhh..."

"Zoya"

"Lepas! Di mana azriel sekarang?" Tanya Zoya menepis kasar tangan kelvano yg hendak membantu nya.

"Kenapa dengan mu? Kenapa tiba-tiba berubah?" Tanya kelvano menahan kesal.

"Aku berubah? Ini aku, kamu yg membuat ku seperti ini! Kenapa menghukum orang yg telah menyelamatkan nyawa ku?" Balas zoya  ikut menahan kesal.

Kelvano menghembuskan nafas sabar, ia lalu membantu Zoya agar kembali di atas kasur medis nya. Walau Zoya sedikit memberontak, tapi ia memberikan nya sedikit paksa an.

"Jelaskan!" Ujar kelvano mencoba menahan marah nya.

Zoya harus tetap bisa berakting menutupi, ia tidak mau jika kelvano tau tentang kesembuhan nya, pasti akan bahaya, nyawa azriel juga pasti dalam bahaya.

"Aku di bawah oleh orang, aku tidak tau mereka siapa. Dan Azriel datang menolong ku! Dia yg telah menyelamatkan ku! Bukan dia yg menculik ku'' jelas Zoya dengan suara nya yg melemah.

"Siapa? Siapa yg berani membawa mu pergi?" Tanya kelvano menggepalkan tangan nya marah

"Aku tidak mengenal mereka, namun mereka mengenal mu"

Kelvano berfikir keras, dalam dunia bisnis ini pasti banyak orang yg membenci dan menyukai nya, pasti banyak juga yg menginginkan kematian nya.
Tapi kenapa harus nyawa gadis nya yg harus dalam bahaya.

"Maaf! Aku seharus menjagamu" ujar kelvano menggenggam tangan zoya.

Zoya tersenyum, namun senyuman palsu yg penuh dengan dendam.

"Aku menjadikan perasaan mu sebagai alat untuk menghancurkan mu! Kelvano!" Batin zoya.

"Antar aku pergi bertemu dengan Azriel, aku seharus berterimakasih pada nya!" Balas zoya dengan senyum membalas genggaman tangan kelvano.

Night and its storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang