Prolog

160 14 0
                                    


Terkadang diam itu emas, seharusnya demikian tetapi bagaimana jika memang diharuskan diam bahkan bisu? Apa yang akan kau lakukan jika diminta melakukannya?

-prolog-

                Namaku Reisa Arifiandi, aku bersekolah di Flower International School. Sekolah asrama yang berada di pulau pribadi yang sangat jauh dari keramaian kota. Pulau yang berada di perbatasan Indonesia Australia berdiameter 1783 Ha, dipilih untuk menjadi tempat belajar bagi anak orang kaya dan tercerdas di seluruh dunia. Dengan menggabungkan segala jenis fasilitas dan juga iklim yang menunjang system pendidikan membuat FIS menjadi surga tersendiri bagi anak didiknya.

Untuk sampai diarea sekolah, semua orang harus menaiki pesawat yang memakan waktu sekitar satu setengah jam pejalanan

Tidak seperti sekolah pada umumnya. FIS memiliki system pendidikan tersendiri. Jika pada umumnya sekolah selama tiga tahun akan lulus, di FIS untuk lulus memerlukan waktu 6 tahun. Setelah lulus para siswa dapat langsung bekerja atau melanjutkan study belajar S2 tanpa harus mendapatkan predikat S1 terlebih dahulu.

               Kehidupan sekolahku layaknya siswa pada umumnya hanya saja kami selama tiga tahun tidak dapat bertemu dengan orang tua (untuk menyelesaikan program SMA) walaupun libur sekolah sekalipun tetapi bukan itu masalah yang sesungguhnya. Di FIS ada sebuah permainan yang dimainkan oleh seluruh murid FIS yaitu Raja dan Si Bisu. Siapapun yang menjadi Raja akan menduduki tingkat rantai tertinggi disekolah sehingga raja dapat membuat peraturan ataupun memerintah siapapun tanpa terkecuali sementara jika mendapat predikat si bisu maka siapapun orangnya harus menjadi tuna wicara hingga pemilihan berikutnya atau lebih tepatnya menjadi orang yang di bully selama 12 bulan 24 jam nonstop.

Pemainan ini berdasarkan foting satu sekolah siapapun yang mendapatkannya tidak dapat menolak. Tahun ini tahun ke dua aku mendapatkan predikat si bisu. Si bisu yang tidak memiliki hak apapun, hal yang paling menyiksa bukan karena mendapatkan predikat si bisu, melainkan hak untuk berbicara. Bahkan mereka mengoprasiku hanya untuk memasang mickrofon tulang didaerah tengkuk belakangku hal ini dilakukan agar mereka tahu aku berbicara atau tidak. Raja pun membuat tempat khusus untuk mengawasi setiap pergerakan atau untuk mengetahui apakah aku mengelurkan suara selama menjadi si bisu.

               Aku tahu ini tidak berperi kemanusiaan tetapi mungkin bagi mereka yang berada di tingkat tertinggi hal ini merupakan kesenangan tersendiri.

               "minggir bisu! Kau menghalangi jalan!" seseorang menabrakku dengan keras

              "dasar tidak berguna" kata gadis yang menggelayut ditangan orang yeng menabrakku tadi "untung ada permainan ini jadi kamu nggak akan mati hahahahah" kata gadis itu lagi

               Hampir setiap hari aku mendapatkan perlakuan ini tidak hanya disekolah bahkan dikawasan asrama pun aku mendapatkan perlakuan yang sama tetapi mungkin ini hari terakhirku menjadi si bisu, karena hari ini..

' ...bzzt.. tes.. tes.. ehmm.. diberitahukan pada seluruh murid Flower International School. Malam ini pukul 21.00 di aula para raja di harapkan berkumpul untuk pemilihan Raja baru Flower International School dan tentu saja si bisu untuk periode satu tahun kedepan. Jangan sampai terlambat karena ini hanya berlangsung satu tahun sekali. Ingat pukul 21.00 di aula para raja. Sekian... bzztt'

               Aku selalu menanti malam ini, karena aku berharap aku tidak menjadi si bisu, tetapi angan hanya menjadi angan. Sekali lagi aku menjadi si bisu dengan suara bulat, mereka semua memilihku bahkan tidak ada suara lain yang dicalonkan menjadi si bisu. Mereka semua melihatku dengan mata yang seakan mengatakan bahwa posisi itu memang di takdirkan untukku dan tidak ada lagi orang yang pantas selain diriku, mungkin yang berbeda sang raja bukan lagi orang yang sama selama dua tahun belakangan ini. Raja kali ini adalah sang ketua OSIS, Michael Mcking.

               Aku tidak tahu tentang orang ini, tetapi aku berharap kehidupanku satu tahun kedepan tidak seburuk tahun sebelumnya karena Raja yang sekarang berbeda daripada yang sebelumnya. Aku berharap demikian. Sayangnya aku tidak menyadari arti sebenarnya dari senyumannya itu. Senyum yang membuka gerbang mimpi burukku. Tidak. Bukan mimpi buruk lagi tetapi neraka yang sebenarnya.

King and The Dumb's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang