Puzzel

99 10 0
                                    



Seluruhnya putih. Dimana ini? Aku berjalan tanpa tau kemana tujuanku. Sejauh aku memandang hanya warna putih yang terlihat. Kemudian seseorang menarik rambutku sehingga aku terjatuh. Saat aku melihat siapa yang menarik rambutku. Aku merasa kan rasa ngeri yang nyata. Mereka melihatku dengan pandangan menggerikan, seakan mereka mau membunuhku. Mereka tersenyum bagai iblis yang selama ini terkurung di neraka. Siapa kalian?


KRAKK


Mataku membulat mendengar suara itu. Aku melihat kesumber suara. Tangan kananku patah? Seseorang menginjaknya. Aku melihat siapa yang menginjaknya dan itu adalah Anna... saat aku melihat senyumnya ada sesuatu menarikku dari tempat menggerikan itu...


***


Mataku terbuka dengan spontan, hal pertama yang aku lihat adalah langit-langit kayu. Keringat dingin keluar dari pori-pori tubuhku. Nafasku memburu karena mimpi buruk. Mimpi yang terlihat sangat nyata. Padahal sudah beberapa hari yang lalu aku keluar dari rumah sakit tetapi mimpi itu terus menghantuiku. Ternyata benar aku membutuhkan beberapa kali terapi lagi agar menghilangkan ketakutanku. Aku memaksa tubuhku turun dari tempat tidur walaupun seluruh badanku masih mengalami tremor. Aku mengambil obat yang berada di laci meja sebelah tempat tidurku. Obat penenang lagi. Aku membuka tutup botolnya dan mengeluarkan isinya kemudian menelannya. Aku menghembuskan nafas panjang kemudian merebahkan diriku di tempat tidur. menunggu reaksi obat, menenangkanku.

Aku melihat kesekeliling kamar yang aku tempati selama dua tahun ini tidak banyak berubah, berada di lantai empat asrama putri. Tepat dipojok lorong. Menghadap langsung menuju kearah hutan yang ada di belakang sekolah. Aku tidak tau mengapa tapi hanya kamarku yang menghadap kearah hutan. Kamarku sama seperti kamar lainnya berukuran 6X5 meter dengan kamar mandi tentunya sehingga kami tidak perlu menunggu giliran untuk mandi yang membedakan kamarku dengan lainnya adalah kamarku selalu digunakan untuk orang yang menyandang predikat si Bisu. Aneh memang, tapi begitulah peraturannya. Aku memiliki keuntungan karena berada dikamar ini karena aku tinggal sendiri sebab normalnya satu kamar ditempati oleh dua orang siswa. Tapi karena predikat ini aku mendapatkan kamar yang harusnya ditempati dua orang untuk diriku sendiri. Bisa dibilang keberuntungan dalam kemalangan.

Aku sedikit merubah tata ruangnya tetapi tidak banyak karena dominan di kamarku adalah rak buku, jadi aku menggeser apa yang bisa aku geser saat itu. Sesuatu yang membuatku penasaran siapa yang menata kamar ini sedemikian rupa karena saat aku masuk, setiap rak sudah penuh dengan buku, aku tidak merasa keberatan karena aku suka membaca hanya saja akan terasa aneh jika semuanya sudah tertata seakan memang ruangan ini dibuat untukmu.


TOK TOK TOK


Aku menoleh kearah pintu kamarku. Ya Tuhan jangan bilang... aku segera bangun untuk membuka pintu dan benar saja Michael McKing berdiri dihadapanku.

"morning sleeping beuty, aku pikir kamu masih tidur" ia melihat jail kearahku

Aku memajukan bibirku tanda protes sementara dia hanya tersenyum melihat tingkahku.

"seperti biasa kau imut.." katanya sambil menarik pipi sebelah kiriku, benar-benar menyakitkan. Setelah puas bermain dengan pipiku, ia kembali tersenyum tanpa dosa. aku menarik tangannya dan menulis di telapak tangannya


Apa yang kamu mau?


King and The Dumb's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang