Diary

74 10 0
                                    


Setelah sampai di asrama, aku berjalan menuju kamarku. Sayup-sayup aku mendengar perkataan dari siswa lainnya. Sehingga tanpa sadar aku berhenti untuk mendengarkan

"Apa kau tahu anak-anak yang menyiksa si Bisu masih mendapatkan hukuman"

"bukankah ini hukuman yang terlalu lama"

"mau bagaimana lagi King yang sekarang tidak seperti King yang dulu dia lebih tegas di peraturan"


DEG!


Jantungku, entah mengapa jika mendengar nama king yang lama selalu membuatku tidak nyaman.

"tapi kau tau, gosipnya si Bisu di cium King. Itu yang membuat Anna dan Gengnya marah"

"benarkah?"

"aku rasa King jatuh cinta pada si Bisu, sehingga menghukum orang-orang yang mengganggunya"


Wajahku tiba-tiba panas, kurasa tidak mungkin jika McKing menyukaiku. Kepingan memori saat bersama McKing tiba-tiba muncul. Memang benar aku merasa terlindungi jika bersamanya hanya saja..


CKLEKK


Aku mendengar sebuah pintu terbuka, disana ada dua orang gadis yang mengenakan seragam yang sama sepertiku melihatku dengan pandangan terkejut. Gadis satu berwajah oriental dengan rambut yang di biarkan terurai sementara gadis satunya berwajah eropa darn rambutnya sebahu berwarna merah.

"kenapa kau ada disini?" tanya gadis berwajah oriental

"kau menguping pembicaraan kami?!" tanya gadis berambut sebahu.

Aku hanya menggeleng

Mereka tidak bicara lagi, kemudian saling menatap satu sama lain.

"minggir" kata gadis berambut sebahu. Ia melewatiku begitu saja di ikuti dengan gadis berwajah oriental. Aku hanya mengikuti arah mereka pergi setelah mereka keluar dari asrama baru aku melanjutkan perjalanan ku menuju kamar.

***

Sesampainya dikamar aku melonggarkan ikatan dasiku. Kemudian duduk di tepi tempat tidurku. Hari yang melelahkan. Semuanya penuh dengan tanda tanya. Siapa sebenarnya Nesa Tachibana itu? Dan apa hubungannya dengan kepala sekolah?

Aku merebahkan diriku di tempat tidurku. Sedikit menyamankan posisiku aku mengambil bantal dan memeluknya.

Terlalu banyak rahasia yang tidak aku ketahui. Aku menghembuskan nafas panjang. Kemudian bangun dari tempat tidurku. Aku berjalan menuju meja belajarku dan mengambil kotak yang berisi buku misterius yang aku temukan. Aku mengambil kotak beludru yang aku simpan di dalam laci meja belajarku kemudian mengambil kunci yang ada didalamnya, kunci berukir bunga mawar. Walaupun berkali-kali aku melihatnya aku masih takjub dengan hasil ukirannya. Aku memasukkan kunci ke lubang kunci setelah berhasil membukanya aku mengambil buku yang tersimpan didalamnya. Aku mengamati sekali lagi buku itu. Apa benar aku harus membacanya?

Akhirnya aku memutuskan untuk membacanya. Apapun resikonya rasa penasaranku jauh lebih kuat daripada rasa takutku untuk membuka buku itu.

Aku membuka perlahan.

Lembar pertama berisikan kata-kata sederhana.


Disaat untaian kata tak dapat menjalin sebuah hubungan

King and The Dumb's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang