Kevin merapikan buku buku ditas setelah melihat jadwal. Kevin berdiri didepan cermin sembari membalikkan badan, Kevin berdecak kagum.
"Ganteng banget gue"
"Anaknya pak ronald tentunya. Eh adeknya pak kend juga, ngambeg kalo ga diakui" gumam Kevin berbicara sendiri.
"Ok sip. Turun" Kevin berjalan keluar dengan bersiul ringan. Saat menuruni tangga terlintas suatu ide, Kevin tertawa dalam diam.
"Yuhuuuuuu"
Kevin meluncur pada pegangan tangga dengam riang, ia berniat mengerjai Kendrix sekarang. Kevin melihat kebawah yang sudah ada kakaknya, panik dia gess.
Hap
"Yahahaha" Kevin memeluk leher kakaknya tertawa merasa tak bersalah. Dapat Kevin rasakan jantung kakaknya berdetak kencang sekali.
Pletak
Kendrix menjitak kepala Kevin membuatnya meringis sakit. Kevin menatap kakaknya garang, namun Kendrix malah menarik pipinya gemas.
"Kwakwak cakittt"
"Salah siapa, kalo kakak gaada kamu bisa jatuh, siapa yang panik hah. Anteng sebentar aja bisa ga sih, kamu itu gampang kecapean adek" omel Kendrix melangkah ke meja makan.
Kevin cemberut menelusupkan wajahnya diceruk leher Kendrix, kakaknya sangat cerewet macam cewe. Kendrix sudah memakai jas dokternya, kata kakaknya biar ga ribet kalo dirumah sakit.
Kendrix mendudukkan Kevin dikursi, Kevin menatap masakan yang terhidang disana. Kevin berbinar meraih ayam melahap tanpa nasi.
Kendrix menyiapkan nasi dipiring meletakkan dihadapan adiknya. Lalu memberikan air putih untuk meneguk obat nanti, Kevin hanya membiarkan.
Yang penting makan dulu gess!!!
"Kamu itu lama lama kakak kasih ke selokan ya biar diasuh sama katak. Sehari aja gabikin rusuh gabisa kayaknya, tau sendiri kakaknya parnoan apalagi kesehatan kamu. Kalo udah sakit aja diem, manja sama kakaknya" omel Kendrix tak ada habisnya.
"Ilih kalo aku sakit kakak nangis, sedih. Apa apa sedih apa apa sedih" gerutu Kevin kakaknya sambil makan nasi. Kevin tak tau saja Kendrix sudah menatap tajam Kevin.
Kevin bodo mamat bestie
Kendrix menghela nafas kasar. Ia duduk lalu memakan sarapan paginya, hari ini adiknya pulang cepat jadi harus membagi waktu kerjanya. Semoga tak ada pasien.
"Kakak jangan jemput jam 9. Kevin sama tem-"
"Jam 9 kakak udah standby disana"ujar Kendrix karna tau arah bicaranya. Kevin mendelik, lalu menggerutu tak jelas. Kesel dia tuh sama posesive kakaknya.
"Pulang sekolah ikut kakak kerumah sakit. Kamu pemeriksaan juga disana, kakak ga nerima bantahan apapun" ucap Kendrix tegas tanpa mengalihkan pandangan dari sarapannya.
Kevin semakin kesal. Kevin menatap kakaknya kesal, Kendrix yang sadar menatap adiknya dengan alis dinaikkan. Kendrix terkekeh mencubit pipi chubbynya.
"Habiskan" titah Kendrix.
10 menit sarapan selesai, mereka berangkat menggunakan mobil. Kevin sedari tadi bermain handphone menghiraukan Kendrix yang sesekali melihatnya.
"Adek"
"Hm"
"Kasih tau kakak kenapa kamu gamau operasi? Kamu gamau bebas kaya temen temen kamu hm?" Tanya Kendrix menatap adiknya lalu melihat kedepan lagi.
Kevin mematikan handphone lalu menyandarkan punggungnya. Kevin menatap depan kosong, sebuah tangan mengusap pipinya.
Kevin menoleh kearah kakaknya. Kevin menatap Kendrix berkaca kaca, Kendrix segera menepikan mobil membawa adiknya kepangkuannya setelah memundurkan kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin yulando alexander
Historia Cortaadik dari seorang dokter populer yang mengalami masalah pada paru parunya, bisa disebut kebocoran. namun, kevin tidak mau operasi