Kevin 30

690 49 2
                                    

Kevin sekarang berada digendongan Orion, keadaannya sudah membaik bahkan alat oksigennya kembali diganti masal cannula.

Ares kembali terbang ke singapure kembali mengurus dan lusa Kevin sudah harus ikut terbang, ah ia pasti sangat merindukan putranya ini.

"tolong ya Rezky" ucap Orion melihat pada Rezky dibelakangnya agar membawakan tabung oksigen milik putranya. Karna ia tau putranya bosan jadi inisiatif ia membawa Kevin jalan jalan sekitar rumah sakit.

Ia juga sudah bilang pada Kendrix agsr tidak panik.

"baik pak"

Kevin meletakkan kepalanya dibahu lebar sang ayah, bahkan kedua tangannya dibiarkan menggelantung kesisi tubuh. Tubuh Kevin pun menurun drastis membuat Orion berulang kali menghela nafas kasar.

Orion menggendong Kevin pun semakin merasa ringan. Bahkan sekarang tubuhnya dia goyangkan sambil menunggu Rezky selesai merapikan dan membawa masker oksigen untuk jaga jaga.

"mam yang banyak ya dek habis ini. Habis ini jamnya makan, harus habis semua" ucap Orion menunduk mengusap rambut lepek Kevin, namun Kevin hanya diam menatap lantai sambil menikmati timangan dari ayahnya.

Orion tersenyum mengecupi kepala Kevin berkali kali, Kevin hanya merespon dengan mata terpejam entahlah dirinya tak mood mengeluarkan tenaga ataupun suaranya. Lemas juga mendominasi

"sudah pak, mari jalan" ucap Rezky sambil menunduk tegas, Orion mengangguk lalu berjalan terlebih dahulu dengan Rezky yang mendorong tabung oksigen milik majikan kecilnya.

Disepanjang jalan banyak suster yang menyapa dan beberapa dokter yang ikut memberi semangat pada Kevin, Kevin hanya menyandarkan kepalanya melihat kearah dokter yang berbicara.

"ya?" ucap seorang dokter cantik menunduk mengusap pipi tirus Kevin, Kevin hanya diam membuat dokter cantik itu tersenyum. Lalu ia pun pamit pada dokter Orion.

Tak lupa memberi semangat pada Kevin digendongan koala dokter Orion.

Rezky diam diam tersenyum begitu banyaknya orang yang peduli pada majikannya, ia tak begitu khawatir jika ada yang menghujat majikannya karna saat ini dirumah sakit yang memang banyak yang seperti ini.

Orion tersenyum tipis pada suster suster yang juga mendekat sekedar memberi semangat dan ada yang berkenalan, Kevin hanya diam sesekali menatap lawan bicara.

"namanya Kevin, suster" ucap Orion lalu terkekeh seolah menirukan suara Kevin membalas pertanyaan suster tersebut.

Suster itu tersenyum mengusap pipi Kevin yang warnanya memucat semakin putih bak tak ada rona. "semangat ya, harus semangatt. Kapan kapan kalau ketemu kakak suster kasih hadiah biar tambah semangat"

"terimakasih suster, gitu" ucap Orion tersenyum sembari mengecup rambut putranya.

"putra saya lusa akan berangkat ke singapure buat pengobatan jantung. Mungkin buat beberapa minggu bahkan bisa bulan tidak akan ada dirumah sakit ini" ucap Orion membuat beberapa suster itu yang antusias membulatkan matanya.

"berita besar dok"

"nanti kita bilang sama yang lain. Oiya dek Kevin mau apa dari suster, sebelum dek Kevin pergi masa suster gak kasih apa apa" ucap Suster menunduk menatap si pasien yang ikut menatapnya, namun Kevin hanya diam bungkam.

"yasudah nanti pasti kami kasih yang paling bagus buat adek ganteng ini" ucap suster muda itu sambil menoel hidung mancung milik Kevin.

Kevin menggerakkan kepalanya dibahu Orion dengan lenguhan pelan terdengar, beberapa suster disana hanya tersenyum geli. Gemas sama remaja manis ini.

Kevin yulando alexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang