19. Nineteen

1 1 0
                                    

Sudah bab sembilan belas guys, selangkah lagi menuju finish(ノ*・ω・)ノ

Hug(づ ̄ 3 ̄)づ

ฅʕ•̫͡•ʔฅ

ฅʕ•̫͡•ʔฅ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan.. maaf jika saya ikut campur, sepertinya Tuan terlalu keras pada Tuan Muda. Sedangkan Tuan Muda sudah membantu Tuan.."

"Diam. Panggilkan Dhea ke sini."

"Baik."

Maverick memejamkan matanya dan memijat pelipisnya pelan, Ia benar-benar muak dengan semuanya. Bagaimana Zyam bisa ceroboh sampai putrinya bisa tenggelam. Ini semua karena Zyam terlalu memanjakan Zyra dan tidak pernah mengajarinya berenang. 

Namun kini Ia harus menginterogasi Dhea, Ia berharap bukan Dhea pelaku dan dalang dari segala masalahnya. Jika benar Ia akan benar-benar marah. Ia benar-benar muak!

Seorang Maid mengetuk pintu, Maverick membuka matanya. "Masuk."

"P-Permisi.."

Maid itu langsung masuk dengan kepala yang merunduk, rahang Maverick mengeras melihat gadis berumur 11 tahun itu.

"Apa yang sebenarnya Anda lakukan?"

"M-maksud Tuan..?"

Wajahnya yang polos berusaha untuk menatap Tuannya, Maverick memukul meja. Dengan cepat gadis itu berlutut sambil gemetaran.

 Dengan cepat gadis itu berlutut sambil gemetaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap saja rambutnya hitam ya😭)

"Jujur saja Dhea, jika Anda jujur dan mau bekerja sama saya bisa mengampunimu."

Dengan gemetar Dhea menjawab, "S-saya tidak paham maksud Tuan.."

"Anda yang menyebarkan strategi peperangan bukan?!"

Air matanya berlinang dan menggeleng cepat, tubuhnya semakin gemetaran. Ia benar-benar takut. Namun Maverick percaya bahwa wajah polosnya hanya tampang semata. 

"Sa..ya tidak lakukan apa-pun.. Sungguh.. Saya tidak bersalah.."

Dhea semakin menangis, Ia benar-benar ketakutan. Ia tidak menyangka bahwa Ia dituduh hal yang tidak dilakukan.

Zyam 1700Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang