Chapter 5

1.3K 48 0
                                    

★★★

20.20 WIB

Gavin telah sampai. Malam ini udara cukup dingin. Melangkah memasuki mansion keluarga. Terlihat Gisella duduk di sofa sambil menatap nya.

"Gavin kemarilah."

Gavin yang akan menaiki tangga mengurungkan niatnya dan menuju Gisella, duduk disamping ibunya.

"Hm?"

"Apa yang kamu lakukan pada Aurora?"

"Memang nya apa?"

"Dua pembantu menemukan Aurora tidur di balkon dalam kondisi demam. Pintu balkon terkunci dari dalam. Apa kamu yang menguncinya?"

"Benar, Gavin yang melakukannya"

"Tapi kenapa?"

"Kita tidak menikah dengan cinta ibu, ayah memaksa ku menikahi gadis itu."

"Pasti ada alasan kuat mengapa kamu sampai melukai fisiknya."

"Ibu selalu tau aku. Aku sangat membenci nya, Aurora adalah penyebab kecelakaan Anna."

"Apa? Jadi dialah gadis itu."

"Iya ibu, sekarang ibu sudah tau ini. Apa ibu akan memberitau ayah?"

"Tidak, kamu tidak salah sayang. Tapi jangan melakukannya lagi, ayahmu akan pulang besok, dan ibu tidak ingin ayah menyalahkan mu."

"Akan ku usahakan"

"Gavin..."

"Baiklah ibu..."

"Ibu menyayangimu..."

"Aku juga menyayangi ibu"

Gisella memeluk Gavin lalu dibalas oleh Gavin. Ia tak bisa bersikap tegas terhadap anak-anaknya. Gisella sangat menyayangi mereka bertiga. Sangat sedikit kepedulian yang ia miliki untuk orang lain selain anaknya.

Sedangkan dilantai dua terlihat Gean yang mengepalkan tangan karena tidak menyukai respon Gisella yang kurang berlaku adil pada Aura.

Gean kembali masuk ke kamar Gavin melihat Aura. Aura terbaring di atas tempat tidur dengan badan yang masih terasa panas disebabkan oleh demamnya.

Aku tidak mungkin peduli pada gadis ini kan? Ah tidak, ini hanya rasa penasaran saja... aku kan tidak pernah melihat korban kekerasan rumah tangga. Batin Gean.

"Apa yang kamu lakukan disini."

Gean menoleh ke arah pintu, disana Gavin berdiri menyandarkan tubuhn di pintu kamarnya. Ingin tau apa yang dilakukan adik keduanya itu.

"Hanya melihat lihat."

Gean berdiri lalu keluar melewati Gavin. Kini Gavin hanya berdua dengan gadis yang sangat ia benci.

Gavin mendekat pada Aura, berdiri disamping gadis yang tengah tertidur. Meneliti wajah cantik Aura.

Gadis sialan.. cukup cantik.

Penyebab kecelakaan Anna, bahkan sekarang Anna tidak mengingatku.

Jika aku menyakitinya disini maka ayah akan mengetahuinya, aku harus membawanya ke suatu tempat.

Gavin beranjak untuk ganti baju dan tidur di sofa kamarnya.

***

Sedangkan di tempat lain, sepasang suami istri sedang membawa putri mereka menuju sebuah kamar. Sang putri yang tak mengingat apapun membuat pasangan itu merasa sedih, namun mereka akan berusaha untuk membantu memulihkan ingatan putri mereka dengan menghabiskan waktu bersama.

A U R O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang