Chapter 20

1.4K 46 1
                                    

★★★

07.45 WIB

Diruang tengah terlihat Gisella dan Aura sedang duduk mengobrol sambil menunggu keempat orang laki-laki yang mereka tunggu sejak puluhan menit lalu. Gisella menggunakan gaun merah warna kesukaan nya, dan Aura mengenakan gaun berwarna pink. Kedua gaun yang di pesan oleh Gisella kemarin lusa.

Saat bersiap, Gisella dan Aura memakai gaun bersama dikamar Georgio. Sedangkan Georgio bersiap-siap dikamar Gavin bersama Gavin. Karna Gisella berniat untuk mendandani Aura sekaligus membuat semua terkesan saat melihat Gisella dan Aura nanti.

"Apa kamu menyukai gaunnya Aurora?"

"Aku menyukai nya, ini gaun yang cantik"

"Ibu memang sangat menyukai gaun-gaun buatan Helena. Karna dialah ibu jadi suka mengoleksi gaun dan perhiasan hasil karya Helena. Oh iya apa kamu tidak ingin mengganti kalung mu??"

"Apa ini tidak cocok ku pakai?"

"Bukan begitu, hanya saja kalung itu terlihat sangat sederhana. Dimana kamu membeli nya?"

"Ini pemberian bunda"

Gisella tersenyum. "Kamu sangat menyayangi bundamu ya?"

"Iya, dia sangat baik...ayah juga"

"Mereka pasti sangat baik, karena anak mereka sebaik dirimu..."

"Ibu dan ayah juga sangat baik padaku, terima kasih..."

Cup

Gisella mencium dahi Aura yang tertutup poni. Lalu memeluk Aura.
"Kamu sangat cantik dan baik... beruntung aku memiliki menantu seperti mu. Maaf karna dulu ibu sempat tidak menyukai mu..."

"Tidak masalah ibu" Gisella memeluk Aura dan Aura juga membalasnya.

"Astaga Aurora... empat laki-laki itu sangat lama bersiap-siap. Kita perempuan lebih cepat dari pada mereka? Apa mereka berniat mencari perhatian wanita?"

"Mungkin Gavin kesulitan, biar ku bantu" Aura yang akan berdiri ditahan oleh Gisella.

"Jangan, duduk disini dan jangan merepotkan diri sendiri Aurora. Biarkan mereka melakukan nya dengan mandiri."

"Tapi bu.."

"Sudah, tunggu sebentar lagi pasti akan turun."

Lokasi nya jauh dan mereka masih belum turun...
Apa mereka sadar jika aku memberikan warna jas yang sama?

"Ibuuu!!" Gean menuruni tangga dengan cepat. Di ikuti dibelakangnya tiga orang lelaki lainnya.

"Iyaa?" Gisella menjawab seperti tidak tau apa-apa. Sedangkan Aura benar-benar tidak tau apapun.

Mereka berempat cocok memakai pakaian yang sama seperti itu... apalagi wajah mereka mirip, seperti kembar empat. Batin Aura melihat jas yang dipakai keempat lelaki didepannya.

Aurora sangat cantik, aku pintar memilih menantu.

Wow...

Istriku memakai gaun seperti ini....dia sangat cantik dan aku harus menjaganya selama acara nanti.

"Ibu, aku tidak masalah jika warna nya saja yang sama. Tapi kenapa model jas nya juga sama...?" Gean melirik ke arah Aura duduk. Mendekati dan duduk disamping Aura tanpa memperdulikan Gavin yang sedang memperhatikan nya dengan tajam.

"Itu karna kalian hanya bilang 'terserah' saat ibu menawarkan untuk memilih model yang ada."

Gavin kesal mendengar ucapan Gisella. Tatapan nya beralih pada Aura.

A U R O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang