Chapter 6

1.2K 39 0
                                    

★★★

16.05 WIB

Gean dan ibunya bersamaan keluar dari mobil yang membawa mereka, lalu kedua ibu dan anak itu memasuki mansion. Gisella baru mendapat panggilan dari sekolah Gean untuk membicarakan tentang masalah tawuran hari ini.

Setelah dari sekolah, mereka sempat mampir ke sebuah toko peralatan alat sekolah untuk membeli keperluan Gean. Milik Gean sebenarnya masih ada banyak namun ia ingin membeli lagi.

Memasuki mansion, keduanya mencium bau sedap dari arah dapur.

"Bau apa ini? Apa ada yang merayakan ulang tahun?" Tanya Gisella pada pembantu yang lewat di dekat nya.

"Siang tadi nona Aurora membuat banyak roti nyonya..."

"Roti?"

"Nyonya bisa melihat nya didapur. Nona menyimpan banyak disana."

Pembantu itu mengantar Gisella ke dapur dan di ikuti oleh Gean.

Memangnya dia bisa membuat roti?

"Apakah dia ingin menghancurkan dapurku?" Gisella berbicara dengan suara rendah namun tak sengaja terdengar oleh pembantu yang mengantar nya, pembantu itu merasa kaget tapi menyembunyikan ekspresi nya.

Sesampainya disana, Gisella sedikit tak menyangka jika dapurnya bersih tanpa ada bekas tepung yang berantakan khas membuat roti.

"Nona Aurora meletakka beberapa roti di toples kaca, sedangkan ada yang masih dalam bentuk adonan, beberapa menit lagi saya akan memasukkan nya kedalam oven." Jelas pembantu itu.

"Hem, pergilah."

Gisella melihat beberapa roti buatan Aura, sebuah roti berbentuk bulat menarik perhatian nya, Gisella mengambil dan menggigitnya sedikit. Enak, cocok dimulut nya. Mungkin ia akan menyuruh Aura untuk membuat roti lagi.

Menoleh pada Gean dibelakangnya, melihat ditangan Gean sudah ada sebuah piring kaca lebar dan diatasnya terdapat beberapa jenis roti yang ia ambil.

"Apa yang kamu lakukan Gean?"

"Ibu tidak lihat? Aku sedang makan."

"Kenapa kamu mengambil sebanyak itu?"

"Ini tidak banyak ibu, aku akan ke kamarku. Aku makan dikamar saja."

Gean meninggalkan Gisella sendiri di dapur sambil membawa piring rotinya.

Aku tidak menyangka gadis itu bisa membuat roti seperti ini.

Gisella duduk di kursi, meletakkan tas tangan nya di meja. Dan lanjut menghabiskan roti yang ia ambil.

***

20.05 WIB

Gavin telah pulang, kini semua anggota keluarga lengkap duduk bersama di meja makan termasuk Georgio yang telah pulang. Suasana hangat dengan obrolan kecil antara Gisella dan Georgio, juga keusilan Gilang pada Gean.

Sedangkan Aura dan Gavin fokus dengan makanan mereka. Aura terlalu takut pada Gavin, ia tak ingin kejadian itu terulang lagi.

"Aurora, apa yang terjadi dengan dahimu?" Tanya Georgio tiba-tiba. Gilang yang juga tak tau penyebab luka di dahi Aura mengerutkan keningnya.

Sedangkan ke empat orang lainnya diam membeku. Berpikir keras untuk menjawab pertanyaan dari Georgio. Melihat Aura yang seperti tidak akan mengeluarkan suara, membuat Gisella yang menjawab pertanyaan Georgio.

"Itu..Dia tidak sengaja terjatuh di taman."

Sudah kuduga ibu akan berbohong.

"Benarkah Aurora?"

A U R O R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang