Di hukum

10 1 0
                                    

"Bukanya itu nunu, terus dia sama candra? What ngapain mereka di sini, berduaan lagi" ucap rere bingung.

"Gak tau juga gw re" ucap bintang sambil sedikit mengintip dari balik tembok.

"Mereka siapa sih?"  Tanya zelin bingung sambil ikut bersembunyi dan mengintip.

"Bocah mending diem dulu, entar gw kasi tau" ucap rere sambil menutup mulut zelin dengan tangannya.

"Long time no see nu" ucap candra pelan sambil menatap nunu yang masi setia menunduk tidak berani menatap candra.

"Gw gak nyangka ternyata kita bisa ketemu di depan tadi dan agak konyol karna lo malah ngajak gw buat ngobrol  di gedai makanan murah kayak gini" lanjut candra.

"Jadi ada perlu apa?".

"G-gw cuman mau nyapa lo aja" ucap nunu sedikit gugup.

Mendengar ucapan nunu candra sedikit bingung dan berdehem sambil menatap nunu lekat, "cuman itu doang?".

"Ah bukan itu aja sih, gw juga kaget waktu denger dari temen gw katanya lo udah balik ke sini maknya gw mau kita saling deket aja lagi gitu".

"Harus lo bawa gw pergi ke sini cuma buat ngomong ini doang?" Ucap candra sedikit kesal.

"Iya itu doang, emangnya salah?".

"Lo masi nanya salah enggk nya? Ya salah lah lo udah buang waktu gw sama anak anak gank gw, dan juga gw kira lo mau ngomong soal bintang atau masalah big hook lainnya".

Mendengar adanya nama bintang membuat nunu sedikit berdecak malas.

"Gw baru tau nunu pernah deket sama candra bin" ucap rere sambil terus memperhatikan candra dan nunu.

"Gw juga, perasaan gw selama candra masi di big hook dia gak pernah se omongan sama candra" ucap bintang pelan.

Di tengah ke ricuhan dua orang yg tidak zelin kenal dan mendengar gumaman dari kedua temannya zelin mulai merasa bosan, bagai mana tidak memang pada dasarnya yang tau tentang kelompok motor big hook yang di tepati oleh rere dan bintang hanya lah darel dan rafael, bahkan kekasihnya sekali pun yang merupakan kembaran rere tidak tau tentang big hook tersebut.

Di tengah ke bosanan zelin tersebut entah kesialan apa yang menimpanya secara tiba" tersebut yang membuat se ekor lama" berukuran sedang jatuh tepat di mukanya.

Zelin segera berteriak namun segera di bekap kuat dan di tarik oleh bintang dan rere menjauh dari area candra dan nunu tersebut.

"Zelin bangke lo kenapa teriak" ucap rere kesal.

"Ada laba laba re, gw takut" ucap zelin sedikit gemetar.

"Astaga zelin, lo aman kan?" Ucap bintang yg kesal namum tetap menahan dan menanyakan keadaan temannya yg tengah gemetaran tersebut.

"Aman kok, gw kaget aja" ucap zelin.

"Kita balik aja kesekolah, soal nunu kayaknya ada yang gak beres sama itu anak" ucap rere sambil berjalan pelan mendahului bintang dan zelin.

Bintang dan zelin segera menyusul rere, "gw juga mikir gitu, tapi gw mau cuman kita aja dulu yang tau soal ini re" ucap bintang.

Rere menganguk paham, sementara zelin terus melirik ke arah bintang dan rere secara bergantian.

"Mereka siapa?" Tanya zelin.

"Lin gw mau lo diam aja soal yang lo liat tadi, enggak usah cerita ke siapa pun termasuk veron" ucap rere.

Zelin hanya menganguk, ia merasa hal tersebut sedikit berat hingga harus di rahasiakan seperti ini.

Mereka segera masuk kembali ke dalam area sekolah melalu gerbang belakang sekolah dan balik ke dalam kelas yang sudah sepi karna sedang jam istirahat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My EffortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang