2 minggu sudah Alex menjadi dokter di camp militer itu dan selama waktu itu dia sudah menangani sekitar 25 anggota militer yg terluka, dan 3 di antar mereka tidak terselamatkan tentu saja itu melukai Alex sebagai dokter yg menangani nya di akhir hayat nya.
Namun ini perang ini adalah camp militer tak ada waktu untuk Alex bersedih atau merenung kan duka nya untuk korban dia harus terus bisa fokus, menangani para anggota militer lain nya yg juga terluka.
Di bukit dekat benteng militer Henry terlihat fokus membidik beberapa anggota musuh yg bersembunyi di balik bebatuan bukit gersang itu, tak dihiraukan nya pasir yg beterbangan sedikit menganggu pandangan.
Membidik Henry memfokuskan dirinya, dan tak lama Henry menarik pelatuknya dua kali, dan dua anggota musuh tumbang dengan luka tembak di dahi dan dada kirinya.
Suara tembakan dan suara teng militer yg menembakkan amunisinya menjadi background suasana Henry saat ini, fokus dengan musuh di hadapan nya Henry sampai tidak sadar ada anggota lawan yg mengincar dirinya dari sisi kanan.
Salah satu teman Henry yg sadar dengan segera menembak anggota musuh itu, namun sayang dia sedikit terlambat karena Henry tetap terkena tembakan di lengan kanan nya oleh musuh nya itu.
"Arghhh!!! " Terikan Henry yg langsung jatuh terduduk memegang lengan kanan di dekat bahunya, yg mengeluarkan banyak salah akiba tembakan musuh itu.
"Henry!!! " Salah satu teman Henry langsung mendekat membantu Henry untuk bangkit dan bersembunyi.
Teman Henry dengan cepat mengambil botol air yg di gantung di sabuk militer nya dan membasahi sapu tangan yg di simpan nya di saku celana nya, dan dengan cepat mengikat kan nya ke lengan Henry untuk membantu menahan pendarahan yg di alami Henry.
"Tetap di sini, dan jangan bergerak biar kami yg mengurus sisanya, " Ujar teman Henry dan meninggal kan Henry di sana bersembunyi.
Menutup mata nya dan menggigit bibir bawah nya Henry berusaha bertahan, dengan menekan luka tembak di lengan kanan nya itu.
Suara tembakan mereda 15mnt kemudian dia orang anggota militer datang dan membopong Henry ke mobil militer, yg dengan cepat di lajukan menuju camp militer.
Henry segera di bawa ke tenda medis di mana saat itu Alex tengah menangani salah satu anggota militer, yg mengalami luka tembak di perut bagian kirinya.
Melihat ada lg yg datang dengan terluka Alex meminta untuk sarah mengurus sisanya yaitu membalut luka anggota militer itu, sedangkan Alex pergi membantu tiga anggota militer yg baru tiba dengan satu teman mereka yg terluka itu.
"Baringkan dia di sini," ujar Alex membimbing di mana setelah membaringkan Henry kedua teman pemuda itu pun meninggalkan Henry untuk di tangani oleh Alex.
Mengambil pisau yg ada di dekat nya Alex merobek pakaian militer Henry di bagian lengan nya, dan mulai menangani luka tembak itu.
Yg mungkin terlihat biasa dengan lubang kecil tp Alex bisa melihat ada pendarahan, dalam yg jika tak di lepas kan akan terjadi penyumbatan pembulu darah.
Alex menyayat lengan Henry sekitar 3cm di mana dengan cepat darah muncrat dari luka itu, Henry berusaha menahan teriakan nya dengan menggigit bibir nya itu.
Tak perduli dengan darah yg mengotori Alex fokus mengeluarkan peluru yg bersarang, dan dengan cepat memberi jahitan penutup dan membalut luka itu.
Helaan nafas terdengar dari bibir Alex beruntung dia bisa dengan cepat memberi penanganan, jika tidak penyumbatan ini bisa saja mengarah ke amputasi.
Henry pun sama dia menghela nafas ketika di bisa merasakan luka nya mulai sedikit tidak sakit, dia pun membuka matanya dan hal pertama yg dilihat nya adalah wajah Alex yg lega menatap lengan nya yg terbalut perban itu.
Dan untuk alasan yg tak bisa di mengerti Henry dia begitu terpesona, dengan mata gelam nan memikat milik dokter berambut hitam kriting itu.
"Beruntung teman mu langsung membawa mu kemari perwira, jika tidak kehilangan lengan mu adalah hal yg mungkin terjadi, " Ujar Alex sembari menepuk pelan bahu Henry, dengan sedikit senyum nya itu.
Henry yg tersadar dari Keterpesonaan nya pun hanya bisa mengalahkan pandangan nya menatap hal lain, dan membalas perkataan Alex hanya dengan anggukan kepalanya saja.
"Aku akan minta dokter June untuk mengurus sisanya okey perwira, " Ujar Alex lagi dan pergi dari sisi Henry karena dia butuh untuk membersihkan scrub nya dari cipratan darah perwira muda atau Henry itu.
Henry tak dapat untuk menyahut selain hanya menganggu dalam persetujuan, dan diam menatap kepergian dokter tampan yg secara tiba-tiba membuat hati nya tertarik itu.
"Henry! Kau terluka!? " Ujar June ketika datang dan melihat Henry adalah orang yg di katakan Alex untuk dia urus sisanya.
"Yeah as you see June, " Sahut Henry dengan nada acuh nya seperti biasa, ketika dia mendengar apa yg di katakan dokter militer wanita itu.
"Wow suatu hal yg mengejutkan melihat mu di sini, kau termasuk anggota yg cukup lihai jika ku ingat ingat, " Ujar June menatap Henry sembari mencoba melakukan pemeriksaan lanjutan kecil.
"Aku juga hanya manusia buka tembok besi aku juga bisa terluka," ujar Henry menjawab ucapan June itu.
"Okey okey, mr. Blonde, " Ujar June hanya memilih menyetujui apa yg di katakan perwira pirang itu.
"Okey from what i see everything seams good you can go back to your camp then, " Ujar June setelah selesai melakukan pemeriksaan lanjutan itu.
"Wait June, " Ujar Henry menghentikan June berniat untuk, pergi itu dengan menahan salah satu lengan dokter cantik itu.
"Owh!!! What's wrong!? " Tanya June yg terkejut dan kebingungan karena tiba tiba di hentikan oleh Henry.
"Dokter yg pertama menangani ku, do you know his name? " Tanya Henry dengan nada yg sarat akan rasa penasaran itu.
"Oh you mean dokter Alex the volunteer dokter, " Ujar June mengkonfirmasi mengenai dokter yh di tanyakan Henry itu.
"So he is the volunteer dokter?" Ujar Henry memastikan dengan apa yg di jelaskan June itu.
"Yeah why?" Ucap June membenarkan sekaligus bertanya mengapa teman nya yg satu itu terlihat begitu penasaran dan ingin tau mengenai Alex.
"No nothing in particular, just asking, " Jawab Henry berusaha untuk kembali bersikap normal, untuk menutupi sedikit rasa senang yg berkembang di hatinya ketika sudah berhasil untuk tau mengenai nama dokter yg menarik perhatian nya itu.
"Did you.. " Belum juga June selesai dengan apa yang akan di katakan nya, Henry sudah lebih dulu memotong dan mendorong pergi baju wanita cantik itu.
"It's nothing okey just go and do your job," Ujar Henry mendorong June menjauh, agar dokter cantik itu tak mengajukan pertama pertanyaan aneh padanya.
Menatap perwira muda itu dari atas hingga kebawah June pun memilih untuk tak lagi berkomentar, dan pergi untuk melanjutkan pekerjaan nya.
Sedangkan Henry dia tidak bisa untuk menghilangkan senyum yg terus muncul di bibir tipis nya itu, ketika memikirkan wajah si dokter tampan tadi.
"Alex huh?, such good name for a good person, " Bisik Henry dengan senyuman yg masih terkembang di bibir nya itu.
Soon......
KAMU SEDANG MEMBACA
The Military Heart
FanfictionDokter muda dengan senyum jahilnya itu, dengan tanpa di duga jatuh hati pada seorang perwira muda dengan mata hezel dan jangan lupakan senyum manisnya itu. Datang sebagai dokter militer pulang sebagai kekasih hati sang perwira, takdir yg mengikat d...