Tempat pengambilan suplai obat menuju ke tenda medis butuh untuk melewati sekitar 5 tenda anggota militer yg lain nya, dan ada sekitar 6 kardus suplai obat yg datang dengan berat 3kg satu kardus nya.
Sehingga Alex membawa tiga kardus dan Henry membawa tiga lainnya, mereka berjalan beriringan sembari diam satu sama lain.
Henry dan juga Alex sama sama tidak tau ingin memulai pembicaraan dari mana, tapi untuk Alex entah mengapa dia merasa senang karena Henry adalah orang yg membantu dirinya sekarang.
Karena jika boleh jujur Henry lumayan cukup menarik untuk nya sejak pertemuan kedua mereka ketika pemeriksaan rutin, jika di perhatikan wajah Henry terlihat cukup manis dengan tahi lalat di sudut bibir atasnya itu.
Jangan lupakan senyum yg jika boleh jujur cukup mengalihkan bagi Alex, tp dia berusaha untuk tetap profesional mengingat dia datang ke sini untuk bekerja buka untuk mencari jodoh atau apa pun.
Sedangkan Henry sendiri memiliki waktu untuk berjalan berdua bersama seseorang yg mungkin bisa Henry bilang dia sukai, entah mengapa membuat hatinya begitu bahagia dan berbunga.
Telinga perwira muda itu terlihat memerah dengan sedikit senyum, yg tak bisa dia hilang kan dari bibir pink nya itu.
"Kau memiliki stamina yg cukup kuat ya, " Ujar Alex berusaha untuk memulai pembicaraan, dengan masih fokus memandang jalan di depannya itu.
"Menjadi perwira muda bukan lah hal yg muda, butuh waktu 1thn setengah untuk ku sampai ke titik ini, menjadi kuat dan berstamina adalah salah satu bentuk dari ke seriusan ku dalam pekerjaan," Ujar Henry menjelaskan yg entah mengapa menjadi menarik untuk di dengar oleh Alex.
"1thn setengah? " Dengan bingung Alex bertanya, menatap side view perwira muda di samping nya itu.
"Yeah aku mengikuti sekitar lima kali tes untuk masuk dalam satuan militer, " Jelas Henry mengapa butuh waktu yg cukup lama untuk dirinya bisa menjadi anggota militer.
"Five time you really are so serious about becoming a military," Ujar Alex begitu terkesan dengan penjelasan singkat yg di berikan oleh Henry itu.
"Well my dad once said, jika kamu telah memutuskan sesuatu pastikan kau melakukan nya dengan serius, dan jika kamu sudah memulai sesuatu pastikan kau menyelesaikan nya hingga akhir, " Ujar Henry mengingat kembali wejangan yg di berikan ayahnya, pada dirinya dulu.
"Your dad was quite a person huh," Ujar Alex dengan nada memuji juga senyum kecil di sudut bibir nya itu.
"Yeah he is, " Sahut Henry menyetujui dengan senyum dan anggukan kecilnya itu.
Mereka akhirnya sampai di tenda medis di mana kemudian mereka pun masuk, dan meletakkan kardus kardus itu di dekat rak penyimpanan obat obatan yg ada di tenda medis itu.
"Thanks for your help Henry, " Ujar Alex dengan senyum dan menepuk pelan bahu perwira muda itu.
Henry yg mendengar namanya di sebut dari bibir Alex pun tak bisa untuk tidak tersipu, membalas dengan anggukan kecil sembari menunduk untuk menyembunyikan wajah nya yg bersemu itu.
"Are you okey? " Tanya bingung Alex ketika Henry hanya, menganggu dan diam menunduk itu.
"Ye-yeah I'm okay, " Sahut Henry sedikit gugup itu, dan berusaha untuk memalingkan wajah nya ketika sadar wajah Alex terlihat semakin mendekati pada dirinya itu.
"Are you sure? Your face look a little red? " Ujar Alex masih sedikit ragu itu, dia masih mendekat kan wajah nya untuk dapat lebih memastikan.
Henry yg sadar mulai sedikit melangkah mundur untuk menghindar itu, sedangkan Alex dia malah secara tidak sadar semakin melangkah maju mendekati Henry.
Hingga Henry yg tidak sadar jika kardus kardus yg di bawa mereka tadi ada di belakang nya pun tersandung, dan jatuh ke belakang Alex yg melihat nya berniat menarik Henry agar tidak jatuh.
Namun terlambat Alex yg tidak siap malah ikut tertarik dan jatuh menimpa Henry, suara debuman keras terdengar ketika punggung Henry membentur tanah di bawah nya.
"Oh my god!!! " Ujar Alex yg terkejut, Henry hanya bisa menutup mata nya dan sedikit meringis ketika dia tidak hanya terjatuh tp juga tertimpa tubuh Alex yg lumayan atletis untuk ukuran seorang dokter itu.
"Oh Henry I'm sorry, " Ujar Alex yg kemudian dengan segera berusaha bangkit itu, Henry terlihat masih diam dengan ringisan pelan nya itu.
Namun ketika Alex akan bangkit ternyata tag militer Henry justru, membelit ke kalung tag militer nya membuat Alex terlihat melakukan pushup di atas tubuh Henry yg terlentang itu.
"Oh this dog tag, " Ujar Alex menunduk menatap kalung tag militer nya itu, Henry pun juga menatap kalung tag nya yg terlihat berbelit dengan tag militer Alex.
Mereka pun berusaha untuk sama sama bangkit berdiri, di mana Alex kemudian menunduk berusaha melepaskan belitan kalung tag militer nya dengan milik Henry.
Sedangkan Henry sendiri hanya bisa diam menatap karena melihat wajah Alex sedekat ini, Henry melupakan punggung nya yg sedikit nyeri akibat jatuh tadi.
"Okey done, " Ujar Alex dengan senang ketika berhasil melepaskan belitan kalung tag nya itu, Henry hanya diam menatap wajah Alex yg terlihat begitu mempesona di matanya itu.
"Oh yeah did your back okey?" Tanya Alex khawatir ketika sadar mengingat tadi mereka jatuh dengan Henry yg lebih dulu menghantam tanah.
Bukan nya menjawab Henry justru mendekat kan wajah nya pada Alex, dan secara mengejutkan menempel kan bibir nya ke bibir dokter muda itu.
Alex melotot karena nya Henry bukan nya menjauh dia justru meraih rambut belakang Alex dan memperdalam ciuman nya itu, Alex yg awalnya terkejut bukan nya menolak justru malah membalas ciuman Henry dengan meraih tengkuk Henry dan menarik pinggang perwira muda itu mendekat.
Mereka pun terhanyut dalam ciuman yg mesra dan intens mereka, hingga sebuah suara terkejut membuat mereka sadar dan sama sama menjauh.
"Oh god!!! Sorry don't mind me!!! I just probably go, " Ucap sarah panik karena memergoki Alex dan Henry berciuman itu, dia yg awalnya berniat mengambil obat tambahan untuk di taruh di meja medis di depan pun tak jadi.
Dan dengan cepat berlalu pergi dari tempat penyimpanan obat itu, sedangkan Alex dan Henry hanya bisa diam melihat sarah yg berlari pergi itu.
Di mana kemudian Alex dan Henry saling menatap satu sama lain, pelototan kecil sama sama keluar dari mata mereka seiring wajah yg sama sama bersemu memerah itu.
"I suppose I should go, " Ujar Henry dengan panik dan dengan cepat pergi dari tenda medis itu.
Alex hanya bisa diam masih dengan wajah yg bersemu dan memandang ke arah Henry pergi, hingga senyum kecil timbul di sudut bibir yg tak bisa dia sembunyikan itu.
Menutup wajah nya dengan punggung tangan kiri nya Alex pun, memilih untuk pergi dari tempat itu untuk melanjutkan pekerjaan nya tadi dengan wajah yg tentunya masih bersemu itu.
Soon...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Military Heart
FanficDokter muda dengan senyum jahilnya itu, dengan tanpa di duga jatuh hati pada seorang perwira muda dengan mata hezel dan jangan lupakan senyum manisnya itu. Datang sebagai dokter militer pulang sebagai kekasih hati sang perwira, takdir yg mengikat d...