BAB II

472 26 0
                                    

Assalamualaikum






Happy reading!



















Zahvyrea Erelius Armasavea , gadis cantik namun tubuhnya penuh luka. Vyrea ia haus kesayangan. Vyrea melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian keluarganya. Ia rela disiksa demi melihat senyum kedua orangtuanya.

Plak

Plak

Plak

Ctass

Ctass

Ctass

Vyrea dicambuk oleh ibu dan ayahnya sendiri.

"Gara-gara kamuu sayaa jadi malu!" ucap Syahnaz Safira Ibu dari seorang Vyrea.

Ctasss

"Iyaa gara-gara kamu keluarga kita jadi gunjingan!" teriak Vindra Aditama selaku Ayah.

Hanya karena kali ini nilai Vyrea anjlok, keluarga mereka mencambuk anaknya karena jadi bahan ejekan bagi teman sosialita kedua orangtuanya.

"Ibu ayah udah kasian Vyrea!" ucap Aurinda Laiza Armadea kembaran dari Vyrea.

Aurinda adalah sesosok manusia bermuka dua alias munafik, didepan orang tua mereka ia sok baik dengan Vyrea sedangkan  sebaliknya ia suka menyiksa Vyrea.

"Diam kamu Aurin! Jangan bela anak sialan ini! Dia hidup saja membuat susah!" ucap Syahnaz.

Degg

Hati Vyrea sangat sakit mendengar ucapan Syahnaz ia pun tersenyum hambar.

Ctasss

Ctasss

Ctasss

Ctasss

Vyrea hanya bisa menangis, ah rasanya ia ingin segera mati saja. Kenapa dia harus haus kasih sayang? Kenapa dulu dia tidak pergi saja dari rumah eh neraka ini. Sungguh Dia menyesal dan hanya bisa menangis.

"Rasain lo jalang! Guee yang menang! Guee yang kesayangan!" batin Aurin senang.

Vindra pun menjambak rambut Vyrea kuat lalu menyeretnya layaknya hewan menuju pohon kaktus depan rumah.

"Ayah...jangan...jangan kesana ayahh.....ayah Vyrea minta maaf hiks...maafin Vyrea ayah...." tangis Vyrea memohon.

"Diam sialan!" ucap Vindra, ia pun semakin mendekatkan Vyrea ke arah kaktus.

Ia meraih tangan Vyrea,Vyrea menepisnya.

Plakkk

"Mau ngelawan saya kamu!" ucap Vindra marah.

Ctuss

"Arghhhhhhh sakit ayahhhhh!" teriak Vyrea dengan air mata bercucuran saat tangannya ditancapkan di duri kaktus.

"Hahaha rasain kamuu, ahh senangnyaa!" ucap Vindra senang.

Vyrea pun segera mencabuti duri yang ada ditangannya. Sedangkan Vindra  sambil menggandeng tangan Aurin dan Syahnaz.

"Yukk masuk, tinggalin anak sialan itu diluar." ucap Vindra.

"Tunggu!" teriak Vyrea.

Mereka bertiga pun membalikkan tubuhnya terlihat Vyrea terduduk dengan cucuran air mata tak lupa terdapat cutter ditangan kirinya.

ZAIDA TO VYREA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang