Assalamualaikum!
Happy Reading!
"Eungh....." lengkuh Vyrea.
Secara perlahan Vyrea membuka matanya, ia melihat sekitarnya namun pandangannya terpaku pada Jefri yang tidur di sofa.
Saat mengangkat tangannya ia kaget karena terdapat infus yang Vyrea pikir mungkin ada dokter yang datang ke apartemennya.
Vyrea melihat didinding dan terdapat jam di sana terlihat sekarang pukul 03.00 malam. Ia mencabut infusnya lalu ke kamar mandi. Setelah selesai berwudhu ia menggelar sajadah dan melakukan sholat tahajud. Lalu dilanjutkan membaca Al Qur'an.
Jefri yang mendengar suara merdu milik Vyrea pun lantas terbangun. Jefri tertegun sejenak, kenapa gadisnya ini sangat sempurna? Tidak luarnya saja namun dalamnya juga.
"Wahai pemilik hati? Bisakah aku meminta kepadamu agar aku bisa memiliki hati salah satu hambamu yang sangat Masya Allah itu? Aku sangat mencintainya namun aku takut jika tau semuanya maka ia akan menjauhiku. Wahai insan yang mengagumkan apakah aku bisa mendapatkan hatimu?" batin Jefri sambil menatap Vyrea yang fokus membaca Al Qur'an.
Setelah selesai Vyrea pun berbalik, ia melihat Jefri yang sedang menatapnya dalam.
"Ada apa Jefri?" tanya Vyrea.
Jefri pun tersadar lalu tersenyum kaku.
"Tidak ada apa-apa nona. Apakah nona merasakan sakit? Dan kenapa nona melepas infusnya? Apa tidak sakit?" tanya Jefri beruntun.
"Jefri bisakah kamu bertanya satu persatu? Kepalaku pusing saat kamu bertanya beruntun seperti itu." balas Vyrea.
"Maafkan saya nona, saya sangat khawatir dengan keadaan nona." ucap Jefri jujur.
"Baiklah, memang masih sakit namun tidak apa-apa. Dan teruntuk infus itu aku tidak betah bukan karena sakit bahkan lebih sakit sekujur tubuhku." ucap Vyrea.
Lalu terdengarlah suara tarhim subuh, Vyrea yang masih memakai mukena pun lantas berdiri dan berjalan menuju pintu balkon, ia membukanya dan duduk di kursi yang ada di sana.
Mata Vyrea memandang gemerlap cahaya lampu yang sangat indah untuk dilihat dan langit yang indah karena terdapat sinar rembulan.
"Masya Allah!" gumam Vyrea takjub.
"Nona kenapa keluar? Hawanya sangat dingin." ucap Jefri.
"Duduklah di situ Jefri lihatlah pemandangan yang sangat menakjubkan." ucap Vyrea tanpa melihat ke arah Jefri.
Jefri pun lantas duduk di kursi samping Vyrea yang berjarak 4 kursi.
"Ah benar sekali nona, pemandangan sangat indah ditambah suara tarhim subuh yang membuat adem ditelinga." ucap Jefri sambil melihat ke arah Vyrea.
"Jefri untuk mengekspresikan rasa kagum kepada Allah SWT saat melihat sesuatu yang indah, membahagiakan, dan bersifat baik kita dianjurkan untuk mengucapkan Masya Allah." ucap Vyrea.
"Begitukah nona? Berarti Masya Allah sekali ciptaan Allah seperti nona." ucap Jefri namun kalimat terakhir diucapkan dalam hati.
Beberapa menit kemudian terdengar suara adzan subuh berkumandang.
"Aku ingin ke masjid dibawah sana? Apa kamu ingin ikut?" tanya Vyrea.
"Baiklah aku ikut nona tapi sebentar saya ingin ganti baju." ucap Jefri.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDA TO VYREA
Teen FictionZaida Fatimatuz Azahra, gadis taat agama dan selalu berpakaian tertutup tiba-tiba pindah raga setelah tidak sengaja terpeleset. "A-aku dimana? Bukannya seharusnya aku berada di alam akhirat?" monolog Zaida. "Maaf permintaanku, tuhan mengirimkan raga...