Assalamualaikum!
Happy Reading!
Ruangan ini terasa sesak meskipun hanya empat orang saja yang ada disini.
"Bagaimana menurut kalian?" tanya Javas dingin.
"Udah ada tunggu sajaa!" jawab Saturnus.
"Maafkan aku tidak bisa membantu kalian, aku takut si bajingan itu merampas semuanya." ucap Thariq Atteza Armavenola.
Thoriq memang hanya sebagai budak di kantor adiknya sendiri. Dulu sebelum Vindra menjadi pemimpin. Dia lah yang dulu memimpin perusahaan tersebut. Namun setelah kedua orang tua mereka meninggal Vindra menang sendiri dan juga menggila. Vindra memang bukanlah anak kandung dari orang tuanya itulah alasannya kenapa ia tak memiliki marga. Sedangkan anak-anaknya mendapatkan marga. Bunda asli Vyrea memiliki marga namun ia menyembunyikannya marganya ialah Armaghea. Begitu juga dengan kembarannya.
"Sabar bro gue akan usaha in semuanya kembali seperti semula. Entah apa yang dilakukan wanita itu hingga adikku berubah dan sering berulah." ucap Javas.
"Adikku juga jika kau lupa! Aku dulu sungguh sangat menyayanginya meskipun dia bukan anak kandung dari keluargaku. Entah setan apa yang merasukinya. Dulu aku sangat suka jika Syahnaz menikah dengan Vindra karena Syahnaz bisa menjadi obat jika Vindra marah. Namun kenapa sekarang sebaliknya? " timpal Thariq.
Paham ga? Jadi begini Orang tua dari Javas dan Thariq memiliki kerabat jauh marganya pun juga sama. Kemudian orang tua Javas dan Thariq mengangkat anak yaitu Vindra Adhitama. Pada saat reuni keluarga besar mereka semua berkumpul. Javas dan Thariq melihat Syahnaz dan Syasha menatap minat pada Vindra. Karena Vindra kecil sangat menggemaskan. Karena Syasha memiliki otak yang sangat licik dari kecil ia pun memasukkan dirinya di sekolah yang selalu ada Vindranya. Vindra sama sekali tidak melirik Syasha namun ia sangat ingin mendapatkan Syahnaz kembarannya. Dari sinilah Syasha memanfaatkan Vindra hingga merubahnya menjadi monster yang sangat mengerikan. Vindra diprovokasi oleh Syasha jika Syahnaz suka cowok yang angkuh, kuat dan juga orang yang tidak segan membunuh seseorang jika mengusik ketenangan Syahnaz. Vindra yang sangat polos itupun langsung melatih dirinya untuk memantaskan diri untuk Syahnaz.
Aduduu mas Vindra kalau mau memantaskan diri tuh yang baik-baik dong contohnya memperbaiki dalam bidang agama! Biar jadi idaman wk wk.
"Lo lupa kalau dia bukan Syahnaz?" tanya Javas.
"Kasian kekasih saya selalu mendapatkan perlakuan buruk dari ayah kandungnya sendiri hingga jiwa nya pergi." ucap Jefri dengan sedih.
"Huuuf maafkan perlakuan dari adikku." ucap Javas.
"Sudahlah sekarang bagaimana cara membalas perlakuan dari adikmu itu!" ucap Saturnus menekan kata adik.
"Kau menyindir ku boy?" tanya Javas.
"Jika kau merasa yasudah!" ucap Saturnus cuek.
"Sudahlah kita semua punya bukti tinggal menunggu pengeboman bukan?" tanya Thariq.
Klunting
Jefri yang mendengar handphonenya berbunyi pun segera mengambil dan membukanya. Siapa tau dari si kekasih kan?
"Sialan!" umpat Jefri setelah membuka hp.
"Ax ada apa denganmu?" tanya Saturnus.
"Kau tau Xav apa yang dilakukan si tua bangka itu?? Dia menyuruhku untuk mengantar sekolah anaknya dan kawan-kawannya!" ucap Jefri kesal.
"Lantas kenapa kau kesal?" tanya Javas.
"Bukannya sombong, aku tau jika si Chaca itu menyukaiku dan dia selalu caper denganku! Sungguh aku sangat risih! Jika aku tidak menjadi supir maka akan kujadikan diaa makanan hewan kesayanganku!" cerocos Jefri.
"Lalu kenapa kau membencinya bukannya wajar jika ada yang menyukaimu?" tanya Thariq.
"HEY KALIAN PAHAM TIDAK! DIA MEMBUAT KEKASIHKU CEMBURU DAN AKU MELUKAI HATINYA!" teriak Jefri terlampau kesal.
"O." jawab mereka bertiga.
"Sialan kalian membuatku frustasi! Sudahlah aku ingin melihat kekasihku dulu!" ucap Jefri lalu pergi.
Saturnus, Javas dan Thariq pun tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai si dingin.
"Sudah-sudah aku mau tidur besok ada meeting." ucap Saturnus lalu bangkit dan keluar dari ruangan.
"Yasudah aku pulang dulu kak besok aku kembali lagi kesini!" ucap Thariq.
"Heem hati-hati adikku." balas Javas.
Thariq pun mengangguk lalu pulang. Javas pun juga kembali ke kamarnya karena dia sudah sangat kangen dengan Sheila. Cielahh pak baru sekedap!
Saturnus yang ingin ke atas berpapasan dengan Vyrea.
"Loh kok belum tidur dek?" tanya Saturnus.
"Mau ambil air bang!" ucap Vyrea.
"Yaudah nanti langsung tidur ya!" ucap Saturnus lalu mengecup kening Vyrea sebentar.
"Iyaa Abang!" balas Vyrea tersenyum.
Vyrea pun kemudian berjalan ke dapur ia melihat siluet seseorang. Ia mengendap-endap lalu saat di dekat Jefri ia pun langsung berteriak.
"Jefrii!" teriak Vyrea.
Jefri yang kaget pun langsung menjatuhkan gelasnya, untung saja jatuhnya di pantry.
"Astaghfirullah nona kok ngagetin saya sih!" ucap Jefri kesal.
"Hehe maapin jep!" ucap Vyrea sambil tersenyum imut.
"Sialan! Mana tahan kalau marahh! Arghhhh!" batin Jefri kesal.
"Iya nona tidak apa-apa, nona mau apa kesini?" tanya Jefri.
"Mau minum." jawab Vyrea.
Vyrea yang tidak lihat-lihat pun tersandung kaki kursi.
"Aaaaa!" teriak Vyrea.
Jefri dengan sigap langsung menangkap tubuh Vyrea.
"Nona tidak apa-apa!" tanya Jefri khawatir.
"A-aku tidak apa-apa!" ucap Vyrea gugup.
Bagiamana tidak gugup orang wajahnya mereka deketan banget bahkan lebih dekat daripada hubungan kita!
"Kalau jalan lihat-lihat nona! Untung saja saya disamping nona? Jika tidak? Nona pasti akan membentur tembok!" ucap Jefri tegas.
"Iya-iya maap!" balas Vyrea.
"Ya sudah saya ke kamar dulu." ucap Jefri.
"Iyaa, selamat malam." ucap Vyrea.
"Too nona." balas Jefri.
Jefri segera pergi ke kamarnya, berdekatan dengan nonanya membuat jantung Jefri tidak sehat.
"Dasar baperan!" batin Jefri mengatai diri sendiri.
Selepas mengambil air, Vyrea pun kembali ke kamarnya dan langsung tidur.
NEXT GAA?
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDA TO VYREA
Teen FictionZaida Fatimatuz Azahra, gadis taat agama dan selalu berpakaian tertutup tiba-tiba pindah raga setelah tidak sengaja terpeleset. "A-aku dimana? Bukannya seharusnya aku berada di alam akhirat?" monolog Zaida. "Maaf permintaanku, tuhan mengirimkan raga...