Pagi hari adalah waktu yang sangat sibuk, juga merupakan momen terindah untuk mengawali hari dan banyak manfaat jika bangun pagi. Banyak hal yang dapat menambah rasa semangat di pagi hari, misalnya dengan membaca atau mendengarkan.
Contohnya kaya vio sekarang, dirinya sedang membaca salah satu novel yang baru saja dibeli minggu lalu sambil bersender di kepala ranjangnya karena ia bosan sebab terbangun pukul 7 pagi tadi, padahal hari libur. Kenapa ya? pas sekolah bangunnya telat mulu, giliran libur bangunnya pagi. aneh! pikir vio.
"Terkadang ada sesuatu yang tidak bisa dipertahankan, terkadang ada sesuatu yang tidak bisa diusahakan lagi sekeras apapun mencoba, rasanya aku tidak akan pernah tepat. Dan itu adalah bagian dari kenyataan. Kenyataan tidak seindah ekspetasi."
sebuah kutipan dari novel yang sedang dibacanya. Ia mengangguk anggukan kepalanya setuju bahwa memang di dunia ini kita tidak boleh berekspetasi terlalu tinggi dengan orang lain.
Tak terasa sudah satu jam lebih vio membaca. Dirasa sudah cukup, ia meletakan kembali novelnya di laci dan mulai membuka ponsel.
Vio mengerutkan dahinya ketika terdapat pesan masuk dari Lakeya di grup whatsapp mereka, "duhh sorry banget kayanya gue ngga jadi ikut kalian nonton deh, soalnya- emm si galen ngga ngebolehin. dia malah ngajak gue jalan bareng nanti siang."
Hah? galen lagi galen lagi. Vio tuh bingung sama Lakeya, nurut banget sama cowonya? cowonya juga aneh, masa pergi sama temen temennya aja gaboleh asu!
"Emang gabisa malem aja jalannya key? aneh banget cowo lo! kaya ngga pernah jalan bareng aja." cessa membalas pesan dari lakeya. "Justru dia ngajak gue jalan sampe malem tau. maaf yaa padahal gue yang awalnya ngajakin, tapi gapapa kok kalian pergi aja sama yang lain nanti kapan kapan gue ikut." Balas lakeya.
Vio cuma bisa geleng geleng kepala aja ngadepin temennya itu, ga heran sih namanya juga orang bucin mau gimana lagi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Galen Sadipta, pacar lakeya.
— CALVIO —
Jam 12.00
Vio lagi siap siap ganti baju terus make up tipis tipis sambil nunggu cessa, sasha, sama rei dateng jemput dia. Kata rei sih udah deket bentar lagi nyampe– tinnnn! Nah dateng orangnya. Ia bergegas turun mencari mamanya hendak berpamitan, namun ia tak melihat mamanya dimanapun. Mungkin dikamar? pikir vio. Karena takut teman temannya menunggu lama ia pun langsung saja keluar rumah dan masuk kedalam mobil yang dibawa oleh supir dari rei.
"Yang lain udah sampe di mall nya?" tanya vio. rei, cessa, dan sasha mengangguk bersamaan yang berarti iya. Selama perjalanan mereka berbincang bincang sambil bercanda sesekali. Setelah dua puluh menit akhirnya mereka sampai di mall yang dituju.
Mereka pun langsung naik ke lantai atas setelah di chat oleh Marsel bahwa yang lain sudah menunggu di dalam bioskop. Sesampainya di bioskop, bener aja sudah ada Calvin dan yang lain menunggu mereka. "Mana sini kalian duitnya, biar si efan yang mesen tiket." ujar reksa. "Anjing! kok gue? temenin lah." ucap efan sedikit tak terima. "Nih! punya gue sama yang lain, udah sana temenin tuh si efan mesen tiket." ucap vio sambil memberikan uang kepada reksa.
Di sisi lain Calvin terlihat sedang memperhatikan mereka satu satu– kaya ada yang ilang deh? "Apa lo liat liat!" kata vio ke calvin. "Apasih anjing! mata mata gue, suka suka lah. Eh btw ini si lakeya kemana? gajadi ikut?" ujar calvin yang menyadari kalo lakeya tuh gaada daritadi.
Vio yang merasa kesal dengan calvin pun menonjok pelan bahu calvin "setan! gue colok juga nih mata lo. Lakeya ga ikut, pacarnya ngajak jalan." lanjut vio. "Oh si Galen? kita ga dikabarin jadi gatau kalo lakeya gaikut." ujar calvin sambil mengangguk pelan. Sesudah mendapatkan tiket, sambil menunggu filmnya dimulai jam 14.00 vio dan kawan kawan jalan jalan dulu di sekitar bioskop. Mereka juga foto foto bareng buat nanti di post di instagram. Begitupun dengan calvin dan yang lainnya.
- - - -
Jam 18.00
"Gila! enak banget nih makanannya, kapan kapan makan disini lagi lah." ucap reksa. Yap, mereka sedang berada di salah satu tempat makan yang ada di mall tersebut seusai menonton. Rei merespon ucapan reksa, "Boleh, tapi lo yang bayarin ya rek." Reksa cuma bisa tersenyum paksa.
Calvin dan vio sedang asik memakan makanan mereka, efan dan marsel juga sama. Sedangkan sasha dan davi– mereka sibuk dengan ponselnya karena makanan mereka juga sudah abis. Cessa memanggil sasha, "Woi sha! diem aja daritadi, nimbrung cuma numpang ketawa doang. Nih si davi juga sama!" ucap cessa. Sasha dan davi cuma diem aja ngeliatin cessa sebentar trus lanjut mainin ponsel. asu!
"Ehh tadi gimana sih si vio, nonton film gitu aja tutup mata terus. Trus kalo takut nempelnya ke gue, bukannya ke yang sebelah kiri aja." kata rei. Duh mulai deh si anjing satu ini! ucap vio dalam hati. Jadi tadi tuh tempat duduknya vio berada di tengah tengah calvin dan rei, calvin sebelah kiri dan rei sebelah kanan.
Yang lain ikut mulai membicarakan tentang hal tersebut mengejek vio dan calvin. Hal ini memang selalu aja terjadi tiap vio dan calvin kumpul bareng. Anjing lah! kesal calvin sambil mukulin pelan temen temennya. "Cie cie si calvin salting cok– aduh! jangan digebuk beneran gue." ledek marsel. Vio cuma bisa tertawa ngeliat marsel digebukin begitu, mampus! jujur, ia sedikit.. salting? Ia memperhatikan calvin yang juga menatap kearahnya, vio langsung membuang muka saat tatapan mereka bertemu. Tadi– calvin tersenyum tipis kearahnya, ia tidak salah lihat kan?
Setelah selesai dengan perihal tadi, mereka semua pun sudah selesai makan dan bersiap siap untuk pulang. Seperti tadi, vio akan pulang bersama dengan rei, sasha, dan cessa. Sekarang sudah jam 8 malam, jadi mereka semua memutuskan untuk pulang.