Sean berjalan di lorong rumah sakit, dia mencari calon istri nya yg tadi di kabari oleh teman kekasihnya kalo shani sempat jatuh terpeleset dan pingsan ketika ingin masuk ke ruangan pasien nya.
Sean melihat jinan sedang bersama dengan Christy, sahnju dan gracia di sana."Ge gimana ke adaan shani? " Tanya sena baru saja sampai dengan nafas ngos2an
"Cici lagi di periksa sama dokter cindy ko" Ucap gracia pada Sean tak lama pintu UGD terbuka
Ceklek
"Gimana ke adaan shani nak? " Tanya shanju pada cindy
"Shani nga papa hanya saja kakinya terkilir dan sedikit benturan pada kepalanya yg membuatnya pingsan, tapi kalian tenang saja dia baik2 ajh, dia juga sudah siuman" Ucap cindy pada shanju
"Apa kita boleh masuk cin? " Tanya Sean pada cindy
"Boleh silakan dia juga sudah nunggu kalian di dalam" Ucap cindy pada Sean, mereka pun masuk ke ruang UGD dan terlihat shani yg sedang tersenyum ke arah mereka menandakan kalo dia baik2 ajh
"Nak kanu baik2 ajh kan? " Tanya shanju pada shani
"Aku baik2 ajh mah" Ucap shani mamahnya shani melihat ke arah Sean yg sangat khawatir padanya dan matanya tertuju pada adik bungsunya yg menujukan ekspresi yg sulit di artikan
"Dek, cici nga papa nga perlu khawatir sayang" Ucap shani pada Christy
"Kenapa cici bisa jatuh dari tangga? " Ucap Christy pada shani
"Cici nga tau awalnya cici mau periksa pasien cici, tapi pas cici turun lantai tangganya licin" Ucap shani pada Christy, Christy mengerutkan keningnya setelah mendengar tangganya licin.
"Ka jinan temani saya ke ruangan ci shani" Ucap Christy pada jinan dan di angguki oleh jinan mereka pun keluar menuju ruangan shani
"Adek mau ngapain ko dia ke ruangan kamu? " Tanya Sean pada shani, shani tau adik bungsunya pasti ingin cari tau tentang hal ini pasalnya shani juga sedikit curiga kalau hal ini di sabotase sama orang
"Aku nga tau sayang" Ucap shani pada Sean dan tersenyum
Christy dan jinan masuk ke ruangan shani, Christy melangkah ke meja kerja shani dan melihat rekaman cctv yg tersambung di ruangan shani karena dia yakin ada yg tidak beres soal hal ini, dia mencari dan mencari akhirnya menemukan hal yg janggal pada video itu.
"Ka jinan, coba liat ini" Ucap Christy mengarah kan laptop pada jinan, jinan pun mengerutkan dahinya jinan melihat ada laki2 dengan pakaian serba hitam dan juga topi serta masker yg dia gunakan serta dia yg sedang menumpahkan sesuatu ke lantai yg mengarah ke ruang rawat paien di rs.
"Apa ada yg aneh de? " Ucap Sean yg tiba2 masuk ke ruangan shani
"Coba loe liat se" Ucap jinan menyerah kan laptop pada Sean, Sean mengerasksn rahang nya dia marah sekarang.
"Aku merasa ini masih ada sangkut pautnya dengan penembakan papah kemaren ko" Ucap Christy pada sean, Sean berfikir ucapan dari Christy apa benar yg di katakan oleh Christy tadi
Ceklek
Pintu ruangan shani terbuka dan ternyata yg datang, Jonathan dan zean, Christy cukup terkejut kenapa zean dengan papanya tapi dia kembali fokus pada laptop cici nya
"Ada apa Sean, apa yg terjadi? " Tanya Jonathan pada Sean
"Ada yg ingin celakain shani pah" Ucap sena pada Jonathan
"Ngeluarin shani? Jadi shani jatuh itu bukan tanpa sengaja? " Ucap Jonathan dan di angguki oleh Sean
"Siapa yg sudah berani cari masalah dengan keluarga saya, ini udah ke berapa kali anake saya mendapatkan hal yg tidak menyenangkan" Ucap Jonathan pada dirinya sendiri