Jakarta, 13 Juli 2023
16.45
Rumah Sakit°•°•°•°•°
Ya, terimakasih banyak kepada Silvana yang menyajikan susu basi untuk diminum oleh para gadis gadis lingkaran, saat ini enam dari sepuluh anggota lingkaran (re; Neira, Zalin, Lara, Distya, Zira dan Maula) tengah terkapar lemah di bangsal rumah sakit. Tak ada keributan pagi hari ini, para gadis gadis bungsu bahkan hampir tidak mempunyai tenaga untuk meluruskan badan mereka.
"Maafin Kak Silva yaa, Kak Silva lupa susunya udah diem di kulkas 3 bulan." Silva meraih tangan Distya yang menatapnya kesal—tapi ia alihkan saat Silva menatapnya balik, satu tangan Silva mengusap lembut perut Distya dan satu lagi memegang tangannya. Sang empu yang tengah di usap perutnya oleh Silva sebetulnya masih kesal dengan susu basi tersebut, tapi perutnya butuh usapan dari sang kakak untuk meredakan rasa sakit yang dirinya rasakan sekarang. "Gak gue maafin!"
"Sampe lo ngusap ngusap perut gue juga, Kak! Dis gantian, gue juga mau!" Lara mengerucutkan bibirnya, wajahnya ia buang ke sembarang arah, tapi arah pandang matanya malah bertemu dengan Ginan yang menatap dirinya datar. "Apa?"
"Kak Ginan, lo baik banget Kak! Kakak terbaik di lingkar lingkar. Tolong usapin perut gue, please!" Sebetulnya, tak ada yang bisa Ailara harapkan pada Ginanika. Awalnya Lara tidak mau berharap lebih, bahkan gadis gadis di sekitarnya 'pun tidak mau menaruh terlalu banyak harapan pada Ginan. "Apa yang lo harapkan dari Ginanika, La." Zalin yang melihat keduanya dari jauh juga mencoba menyadarkan Lara atas tindakan bodoh—menurut para puan, yang ia lakukan.
Namun perkataan Zalin terpatahkan dengan Ginan yang secara tiba tiba menghampiri Lara, mengusap perut gadis itu perlahan dengan muka datar. Itu artinya ada harapan yang bisa Ginan berikan, Sheryna harus mengadakan tumpengan dirumah jika para gadis sudah sembuh nanti! "Anjir, pulang dari rumah sakit kita tumpengan sih ini."
"Nggak, Adis! Nggak ada masak masak buat 5 tahun ke depan demi kesenjangan perut kita semua."
"Tapi terbukti, 'kan! Ada harapan dari Ginanika Sharadiva yang katanya dingin itu."
"Gue berenti ngusap ya La, kalo lo ngemeng mulu. Gue pindah ke kamar sebelah." Raut wajah Lara berubah menjadi raut memelas, lalu ia beralih kembali ke arah Silva yang masih sibuk mengusap lembut perut milik oknum bernama Adistya Faleesha itu. "Tapi kok bisa lo kelupaan susunya udah diem di kulkas 3 bulan, Kak? Baunya emang gaada yang aneh gitu? Biasanya, 'kan, bau susu basi mirip mirip bau mulut Distya."
"Harum dong!"
"Bau tai, Dis." Ucapan Lara sukses membuat tangan Silva melayang, melayang untuk memukul kepala sang empu. "KAK, SAKIT!"
"Ngomongnya sembarangan banget, stop ya! Lagian waktu itu gue lagi pilek, La, makanya gak bisa nyium bau apa apa. Harusnya Grizel bisa sih, tapi nggak tau, kayaknya hidung Grizel yang rusak."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧; jkt48
Fanfiction(n.) a group of people with shared professions, interests, or acquaintances. " di lingkaran ini kita punya rumah yang gak semua orang punya. " *** tentang mereka, lingkaran dan warna warni keceriaan pada tiap harinya. [ slow update!! ] r...