𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧 'ramadhan'; 4 animals & 1 zookeeper

428 58 9
                                    

Jakarta, 19 April 202413

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 19 April 2024
13.12 WIB
Rumah.

°•°•°•°•°•°

Entah apa yang diimpikan Sheryna tadi malam, tapi di hari ketujuh puasa ini dirinya diharuskan untuk menjaga empat manusia yang suka sekali membuat onar, baik dirumah maupun sekolah. Pagi ini, Neira dan Zalin pergi ke Bandung untuk berlibur sejenak, disusul oleh Grizel, Silva dan Ginan yang pergi mengunjungi nenek satu jam kemudian dan kemungkinan akan berbuka disana. Menyisakan Sheryna dan 4 troublemaker alias Ailara, Achazira, Adistya dan Elmaula-yang sebetulnya hanya ikut ikutan triple A saja.

Untung sekali keempatnya dititip pada Sheryna, bayangkan jika mereka dititip pada Silva atau Ginan, pasti tiga dari empat anggotanya—kalian tahu siapa, akan dikunci di dalam kamar agar tidak bisa kemana mana. Mungkin lebih parah lagi jika Sheryna ikut mengunjungi nenek dan menyisakan keempatnya sendiri tanpa pendamping, bisa bisa semua anggota lingkaran tidur di jalanan sepanjang hidup mereka.

"ADIS SETAN! JAUHKAN TANGAN BERINGUS LO DARI BAJU GUE YANG BERHARGA INI!" Salah satu alasan mereka berlima tidak bisa ikut adalah Distya yang sedang flu, nenek itu 'kan usianya sudah lumayan tua, jika terserang flu karena tertular oleh Distya sepertinya akan cukup repot nanti. Nah karena Distya tidak ikut, sudah dipastikan ketidak hadirannya akan merembet ke Zira dan Lara, juga Maula yang hanya ikut ikutan saja. "Lebay deh si nafas manual ini, gue cuma numpang lap!"

"Cih, beraninya ke gue doang, coba numpang lap ke baju Cici sana! Berani nggak?"

"Pake nanya, ya nggak lah!" ucap Distya, tangannya masih tetap diusapkan di baju milik saudarinya. Keempatnya sekarang berada di teras rumah, mengamati cacing yang tengah menggeliat kesana kemari di atas tanah. Cacing tersebut adalah objek eksperimen dari Zira. "Zi, ini buat apaan anjir kaya ginian?"

"Setengah buat obat, setengahnya lagi buat mancing." Tiga gadis di hadapan Zira berusaha mencerna perkataan sang puan, jika sudah mendengar kata obat berarti ada satu orang yang dikorbankan untuk meminum obat tersebut. Lalu memancing, dimana ada tempat pemancingan disini? Apakah Zira akan benar benar memancing di kolam berenang komplek nantinya? "OBAT APAAN ANJIR DARI CACING?"

"Katanya bisa tau! Cacingnya harus dibakar dulu,"

"Zi sumpah! Stop banget gampang percaya sama omongan orang please." Lara merotasikan matanya malas, ada tujuh cacing di hadapan mereka saat ini. Entah apa yang ada di pikiran Zira, tapi tangannya saat ini sudah tergerak untuk memegang cacing tersebut setelah sebelumnya memegang cacing menggunakan sendok plastik. "KAK ZI ANJING, JOROK!"

"ZI CUCI TANGAN!"

"Hey, kok ribut sih? Kenapa?" Lara dan Distya berlari tunggang langgang, teriakan keduanya bahkan berhasil membuat seorang Sheryna keluar dari dalam rumah. Iris Sheryna membulat, melihat Zira yang berdiri dengan cacing di tangannya serta Maula yang berada di sebelahnya hanya berdiri canggung dengan raut yang begitu polos. Sementara di tengah jalan ada Distya dan Lara yang memeluk satu sama lain, "Kalian ngapain mainan cacing?!"

𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧; jkt48 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang