Jakarta, 13 Maret 2024
15.24 WIB
Rumah.°•°•°•°•°•°
Setelah kejadian tumpahnya toples berisi cacing milik Zira di kamar Sheryna kemarin, di hari ke dua belas ini Zira baru benar benar memiliki niat untuk mengolah cacing cacing tersebut. Didampingi oleh Grizel dan dibantu oleh Maula juga Zalin, karena dua kakak beradik troublemaker—Lara dan Distya, memiliki agenda lain bersama teman sekolahnya selama dua hari belakangan ini. "Zi, kamu udah gede masa masih mainan cacing ginian sih?"
"Ci, ini adalah seni bertahan hidup. Nanti pas aku gak sengaja ketinggalan di hutan, aku gak akan bingung mau bertahan hidupnya gimana." Grizel mengurut dahinya pelan, sedikit bingung dengan pemikiran adik satu satunya itu. Sementara sang empu masih sibuk membakar cacing, Grizel mencoba mengajak Maula berbincang agar gadis itu tidak bengong di sebelah bakaran Zira saja. "Adek, katanya lagi suka jahit ya?"
"Eh? Iya Ci, Adek lagi suka jahit, kemarin abis jahit baju pake celana Kak Zalin."
"Pantesan celana gue ilang satu!" Zalin mencubit pipi Maula pelan, sebab tadi pagi saat dirinya mencari celana, celana miliknya secara mendadak menghilang entah kemana. Ternyata celana tersebut digunakan oleh Maula untuk menjahit sebuah baju, baju bergambar bintang itu bahkan sekarang tengah dijemur dihalaman rumah. "Berarti tahun ini gak perlu ribet beli baju lebaran kali ya,"
"Gimana gimana, Ci?" Maula mengerjapkan mata, dirinya dan Zalin saat ini pindah ke sebelah Grizel. Meninggalkan Zira yang begitu fokus dengan cacing bakar yang mengkerut diatas kompor khusus camping milik Zalin dan Ginan yang ia pinjam. "Iya, Adek yang bikin bajunya, Cici kasih modal deh!"
"Ih, nggak mau! Kalau sama sama keluar biaya, mending beli tau Ci. Memudahkan Adek dan memperbagus baju lebaran kita semua."
"Orang Cici gak ngerayain, kenapa harus beli baju lebaran cob– CI SUMPAH KEJAM BANGET!" Celetukan Zira sukses membuat Grizel mengeluarkan tangan kanannya yang digunakan untuk memukul kepala sang adik, dirinya mendengus kesal. "Gak usah bikin emosi, orang kamu juga ikut ikutan Cici beli baju kok pas natalan, dasar fomo!"
"Gue mau beli baju coquette sih tahun ini."
"Shimmer gak sih, Teh? Biar menyala," Keempatnya tertawa mendengar penuturan Maula, tiga dari empat gadis itu sibuk melanjutkan perbincangan mengenai baju lebaran dan satu lainnya sibuk dengan cacing cacing bakarnya. "Zi, masih lama nggak?"
"Sekali lagi, abis itu masuk. Zizi pinjem ulekan ya, Ci."
"Heh, kagak ada! Ulekan gue terlalu berharga untuk cacing cacing lo itu." Zalin menolak mentah mentah permintaan Zira, bayangkan betapa ngerinya jikalau nanti ia harus membuat sambal dan remahan cacing milik Zira masih tersisa diatasnya. Mau tak mau, seluruh anggota lingkaran akan memakan sambal dengan ekstra cacing di dalamnya. "Lo 'kan baik, Teh, pinjemin dong sebentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧; jkt48
Fanfiction(n.) a group of people with shared professions, interests, or acquaintances. " di lingkaran ini kita punya rumah yang gak semua orang punya. " *** tentang mereka, lingkaran dan warna warni keceriaan pada tiap harinya. [ slow update!! ] r...