FOR YOU~7

469 48 0
                                    

Dengan langkah lemas menahan sakit pada pipinya ,Lisa memasuki kediaman apartemen Jennie. Chaeyoung yang tengah membawa nampan berisi makanan,tanda lagi-lagi Jennie menolak untuk kembali makan. Menyadari ke hadiran sosok Lisa sontak membuat ia terkejut kala melihat keadaan sahabatnya itu.

"Yak!!,,,kau kenapa Lisa ya?". Tanya Chaeyoung cemas.

"Di mana Jennie?"

Tanpa menjawab pertanyaan pertanyaan yang di ajukan Chaeyoung,Lisa beralih menanyakan keberadaan Jennie.

"Dia di kamar nya lagi-lagi dia masih tidak mau makan Lisa-ya,aku sangat hawatir padanya. " Terlihat raut wajah cemas pada Chaeyoung memikirkan kondisi Jennie saat ini.

Mendengar hal itu Lisa mengambil nampan yang masih berada di tangan Chaeyoung. Ia perlahan membuka pintu kamar Jennie. Terlihat suasan kamar yang gelap hanya di hiasi cahaya dari pintu masuk kamar. Ia mengembuskan napas berat, perlahan ia mendekati Jennie yang tengah duduk di samping tempat tidur menatap ke luar jendela. Semakin mendekati ia dapat melihat dengan jelas wajah pucat Jennie yang di sertai luka lebam di mana-mana,tampak seperti mayat hidup. Dada nya terasa sesak melihat kondisi sahabatnya itu.

"Jennie-ah"

•••

Langit kini tampak menurunkan butiran salju begitu deras,di dalam salah satu mobil yang melaju kencang terlihat sosok Jennie tengah mengemudi dengan berkecepatan tinggi menerobos salju yang tengah turun  begitu lebat.

Langit kini tampak menurunkan butiran salju begitu deras,di dalam salah satu mobil yang melaju kencang terlihat sosok Jennie tengah mengemudi dengan berkecepatan tinggi menerobos salju yang tengah turun  begitu lebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman yang terukir di wajah Jennie tidak pernah luntur setelah ia mendapatkan informasi keberadaan wanita yang sangat di rindukan nya. Sebuah poto sosok Jisoo yang menggantung depan kaca mobil sesekali tidak luput dari pandangan Jennie,begitu bahagia ia rasakan tidak sabar untuk melihat wanita yang ia rindukan.

Di sisi lain Jisoo tampak tengah menatap ke luar jendela cafe,saat ini ia tengah beristirahat di sela-sela jam kerjanya,cafe yang ramai pengunjung membuat ia merasa lelah,ia melirik jam tangan nya beberapa saat lagi waktu jam kerja nya habis dan seperti biasa ia beralih bekerja ke kini market. Hidup seorang diri membuat ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.

"Kau melamun"

Suara seseorang mengalihkan antensinya,ia menoleh dan mendapati sosok rekan kerja nya. Boby.

"Aku hanya sedang menikmati salju yang turun" Ujar Jisoo seraya tersenyum.

Boby mengacak rambut Jisoo membuat wanita itu menggerutu kesal.

"Shif kerja mu sudah habis, pulang lah dan beristirahat kau tampak lelah"

Jisoo menatap arloji nya,dan benar saja waktu jam kerjanya sudah habis. Ia menatap Boby sesaat. "Ah iya,kalau begitu aku harus siap-siap"

"Jangan terlalu keras pada dirimu Jisoo" Ujar Boby menasehati yang di balas anggukan kepala oleh Jisoo seraya tersenyum.

Setelah memastikan barang-barangnya ia bawa ke dalam tas,Jisoo mengambil sebuah payung dari sampin pintu masuk dan secara perlahan ia membuka pintu seraya membuka payung nya belum sempat ia melangkah pergi ia di buat terdiam.

SOME SHORT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang