FOR YOU~5

454 45 0
                                    

Dengan langkah berat Jennie menyusuri koridor sekolah,suasan sekolah cukup sepi Jennie rasakan padahal waktu belum menunjukkan waktu jam belajar namun tidak begitu ramai terlihat para penghuni sekolah. Seiring langkahnya beberapa para siswi yang melewati nya menatap sinis seraya saling berbisik.

"Aku rasa air kotor itu menjadi bahan parfum si anak rendah sekarang".

Bisikan salah satu siswi begitu terdengar jelas di telinga Jennie,tanpa ba-bi-bu gadis itu berlari mencari sumber yang menjadi bahan perbincangan para siswi. Pikiran nya kini hanya tertuju kepada Jisoo. Kekasihnya.

Seiring Jennie menyusuri koridor bisikan para siswi semakin jelas di telinga Jennie yang membawanya nya ke sebuah tempat di mana ai yakini Jisoo tengah di rundung oleh sahabat-sahabatnya. Langkah Jennie kini terhenti kala sebuah kerumunan para siswi terlihat di taman belakang sekolah nya,dengan kasar ia menerobos kerumunan dan dengan kedua matanya gadis itu mendapati sosok Jisoo tengah terduduk di tanah dengan baju juga rambut yang basah kuyup seperti sudah di guyur air. Di samping Jisoo terlihat Lisa tengah menaruh beberapa sampah dauh kering ke atas ke pala Jisoo, sedangkan Chaeyoung tengah menertawakannya

Tangan Jennie menggepal dengan erat, melihat Jisoo yang tengah di rundung,meski ia tidak ada bedanya dengan kedua sahabatnya namun kali ini rasanya api amarah menguasai nya. "Lisa hentikan!!". Teriaknya.

Semua siswi yang berada di sana seketika menoleh ke arah Jennie begitu pun dengan Jisoo menatap ke arah Jennie yang terlihat emosi. Dengan cepat Jennie menarik tangan Jisoo untuk ke luar dari kerumunan membuat Lisa dan Chaeyoung juga para siswi menatap heran.

Sepanjang koridor sekolah para siswi menatap ke arah Jennie yang tengah menarik tangan Jisoo yang dalam kondisi basah kuyup seluruh tubuhnya,tanpa memperdulikan tatapan para siswi Jennie terus menarik gadis itu sampai di atas roof top sekolah. Jisoo yang sedari tadi memberontak ingin melepaskan genggaman tangan Jennie seketika di lepaskan nya dengan kasar. Ia menatap sekilas ke arah Jennie lalu berbalik hendak melangkah pergi namun dengan cepat Jennie mencekal tangan Jisoo, lagi-lagi Jisoo melepaskan dengan kasar tangan Jennie.

"Aku ingin bicara dengan mu". Ujar Jennie seraya kembali mencekal tangan Jisoo.

"Kita akhiri saja hubungan ini Jen"

Bagaikan di sambar bom waktu kata-kata yang Jisoo ucapkan mampu mengiris hatinya. " Apa maksudmu mu Jisoo".

"Mianhae,aku ingin hubungan kita berakhir" Ujar Jisoo dengan bergetar,ia tertunduk menahan sesak atas apa yang ia ucapkan.

Lagi-lagi hati Jennie bagaikan di sambar bom waktu,dadanya bergemuruh,ia menggelengkan kepalanya nya, menolak permintaan Jisoo. "Tidak Jisoo-ya". Ucapnya seraya meraih tangan Jisoo namun kembali gadis itu menepisnya.

"Aku sudah lelah Jennie,aku sudah lelah terus seperti ini,aku sudah lelah. Aku sudah berusaha bertahan untuk mu,dari teman-teman mu yang terus merundungku,menghinaku,menindasku, bertahan dari segala hal yang aku rasakan dari mu Jen, sekarang aku sudah tidak lagi mampu,hatiku sudah cukup sakit Jennie. Tidak bisakah kau melihatku?". Suara Jisoo bergetar,gadis itu menahan air mata yang hendak menetes

"Aku sudah cukup bertahan untuk mu,namun sepertinya aku tidak pernah cukup untuk mu,mianhae".

Setelah mengatakan hal itu Jisoo hendak kembali melangkah untuk pergi ,namun sebuah pelukan dari belakang membuatnya terdiam.

"Mianhae Jisoo-ya,aku minta maaf atas semua kesalahanku,aku mohon jangan tinggalkan aku". Suara Jennie bergetar menahan tangis.

Mendengar hal itu Jisoo menghembuskan napas berat ,ia perlahan melepaskan tangan Jennie yang melingkari perutnya. Tanpa menatap ke arah Jennie,Jisoo berlalu pergi meninggalkan Jennie yang terdiam menatap Jisoo dengan air mata yang kini menetes . Pikiran nya kalut ia tidak tau harus gimana seakan-akan tubuh dan pikiran nya tidak selaras.

SOME SHORT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang