FOR YOU ~EPILOGE

947 58 0
                                    

Di ruangan salah satu rumah mewah terdengar suara tangisan bayi menggema di seluruh penjuru ruangan terlihat juga seorang wanita berponi tengah berusaha menenangkan seorang bayi di gendongan nya dengan sesekali bertingkah aneh berusaha untuk membuat tangisan bayi laki-laki berumur 8 bulan itu mereda,namun bukanya mereda tangisan itu semakin kencang di dengarnya membuat wanita berponi yang tidak lain adalah sosok Lisa itu prustasi.

"Ayolah bayi berhenti lah menangis atau aku bisa mati muda di sini". Ujar nya geram,ia terus menepuk-nepuk punggung bayi mungil itu namun tangisan nya tidak dapat mereda.

Prang.

Suara barang yang pecah dari arah lain terdengar, terlihat dari arah dapur sosok Jennie tengah membereskan pecahan kaca dari sebuah gelas yang tidak sengaja ia senggol,salah satu tangan nya terlihat memegang sebuah wadah seperti gelas berisi air susu. Suara tangisan bayi membuat ia panik saat mengisi tempat minum susu untuk bayi mungil itu yang bernotabe putra nya.

"Astaga malah makin kenceng nangisnya". Tanpa memperdulikan kembali pecahan kaca tersebut Jennie dengan cepat menghampiri Lisa yang sudah terlihat prustasi menangani bayi mungil itu.

"Lisa sini berikan padaku". Ujar Jennie seraya meraih bayi mungil itu setelah itu ia dengan cepat memberikan air susu dalam wadah khusus nya kepada putra sulungnya itu dan dalam beberapa detik suara tangis bayi mungil itu akhiri nya mereda.

Jennie maupun Lisa menghembuskan nafas berat seraya menyenderkan punggungnya nya pada sofa. "Lelah sekali". Ujar nya terduduk lemas,sesekali ia menatap bayi mungil itu yang perlahan mulai menutup mata nya seraya dot minum nya mengeluarkan air susu.

Lisa sesekali mencuri pandang pada bayi mungil itu,dalam beberapa saat pikiran tertuju pada sesuatu yang baru di ingat nya,ia menoleh menatap Jennie di sampingnya. "Bukan kah kau hari ini ada meeting?".

Mendengar hal itu Jennie membulatkan kedua matanya,merasa di ingat kan,ia menoleh kepada Lisa. "Kenapa kau baru ngasih tau sekarang?". Tanya nya membuat ia menyeringit dahi,dalam benak nya mengingat sudah beberapa kali dirinya memberitahu wanita itu,ia nemutar matanya malas.

Tanpa ba-bi-bu Jennie dengan paksa memberikan bayi mungil itu ke pangkuan Lisa membuat bayi mungil itu kembali menangis, kemudian Jennie berlari menaiki anak tangga meninggalkan Lisa yang terdiam pasrah menatap bayi di pangkuannya. "Seperti nya aku benar-benar akan mati muda di sini". Gumamnya. Ia meraih ponsel nya yang berada di atas meja ,dari arah layar handphone terlihat ia melakukan panggilan telphone. "Bantu aku huaaaa".

Bersamaan dengan hal itu pintu utama terlihat memperlihatkan seorang wanita berjalan dengan tergesah-gesah kala ia di sambut suara tangisan bayi,ia menatap sekeliling seraya memasuki rumah dan di lihatnya sosok Lisa tengah mengayun-ayunkan bayi mungil itu di pangkuan nya yang terus menangis.

Dengan raut kecemasan Jisoo menghampiri Lisa . "Lisa kenapa dengan Hyun Bin ?" Tanya nya.

Melihat kedatangan Jisoo,Lisa merasakan kelegaan dalam benak nya. "Unnie". Ujar nya prustasi.

Jisoo dengan cepat mengambil alih bayi mungil bernama Hyun Bin/Kim Hyun Bin tersebut. "Eomma di sini sayang". Ujar nya seraya menggendong putra nya tersebut,ia beralih duduk di sofa dan dengan cepat ia menyusui Hyun Bin dari asi nya membuat tangis bayi itu kini mereda merasakan kehangatan sang eomma juga ASI yang mengaliri di tenggorokan nya.

Lisa terkapar lemas di lantai,ia merasa lelah mengurusi seorang bayi sedari tadi. "Aku pikir aku akan mati muda di sini". Ujar nya lemas membuat Jisoo terkekeh geli.

"Baru di tinggal 2 jam Lisa-ya sudah berpikir mati muda,kau ini". Ujar Jisoo seraya menepuk-nepuk punggung Hyun Bin yang kini terlihat mulai terlelap.

"2 jam menurut unnie bagi ku 2 jam seperti 2 tahun". Ujar Lisa berderamatisir.

SOME SHORT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang