Suara mesin scan terdengar seiring barang-barang ter pindai memenuhi katung pelastik sebuah mini market. Tampak seorang wanita yang tidak lain adalah sosok Jisoo begitu cekatan memindai barang."Totalnya 25 ribu won" Ujar Jisoo seraya menyerahkan kantung berisi barang-barang tersebut ke pelanggan nya. Dengan hormat ia membungkuk badan nya saat pelanggan itu berlalu pergi
Jisoo menghembuskan napas berat ,ia melirik arloji nya tampak waktu sudah menunjukkan 10.25 malam tanda waktu jam kerja nya sudah habis. Ia kemudian melepaskan rompi mini market dari tubuh nya dan menaruh nya di ruangan penyimpanan dan beralih mengambil tas milik nya.
" Aku pulang dulu ahjusi"
Jisoo membungkuk pamit ke pada pemilik mini market yang memperkerjakan nya,yang di balas anggukan kepala oleh sang pemilik mini market. Jisoo tampak terdiam sesaat di belakang pintu mini market seraya memijat bahu nya yang terasa pegal. Tidak berselang lama sebuah motor berhenti di depan nya. Tampak sosok Seulgi yang mengendarai nya.
"Mau tumpang nona"
Seulgi berujar seraya menyerahkan sebuah helm pada Jisoo. Melihat hal itu Jisoo hanya terkekeh bukan hal aneh baginya melihat seulgi setiap malam terkadang menghampiri nya dan berujung memaksanya untuk mengantar pulang.
"Apa kau tidak ada kerjaan selain datang kemari dan menyerahkan helm padaku?"
Seulgi tampak seperti berpikir sejenak. "Emm,, seperti nya ini akan jadi pekerjaan rutin ku" Jawab nya.
Mendengar hal itu Jisoo berdecak jengkel. " Kau memang gila"
"Aku gila karena mau" Ujar Seulgi seraya menampilkan senyuman nya.
"Yak!!" Pekik Jisoo seraya memukul pelan bahu Seulgi.
"Sudah ya nona manis mari kita pulang"
Sebuah helm Seulgi pakaikan ke kepala Jisoo membuat Jisoo lagi-lagi harus menuruti perintah sahabatnya itu untuk di antar nya pulang meski ia tau di antar pulang oleh Seulgi bukan berarti benar-benar pulang tapi akan ada saja berbelok entah ke mana. Itu lah yang terkadang ia kesal kepada seulgi,meski begitu ia cukup senang setidak nya sahabatnya itu bisa mengalihkan pikiran juga hatinya yang tidak baik.
Seperti yang di duga nya,benar saja Seulgi lagi-lagi membawa Jisoo ke suatu tempat dan bukan rumah Jisoo tapi suatu tempat yaitu kedai yang menyajikan topboki. Dan di sini lah sekarang Jisoo duduk di salah satu kursi menatap kesal Seulgi yang tengah menyantap semangkuk teokpoki.
"Jangan terus menatap ku seperti itu,aku tau aku memang menawan"
Mendengar penuturan Seulgi,Jisoo berdecih. "Apa kau sedang mengidam membawa ku ke sini?" Tanya nya.
Sembari memasukan kue beras berkuah tersebut,Seulgi menatap Jisoo. "Jangan banyak ngomong,makan lah jika tidak aku yang akan memakan mu"
Raut wajah Jisoo tampak terlihat kesal,namun senyuman nya tidak luntur setiap mendengar penuturan Seulgi yang bagi nya seperti orang yang melantur,ia pun kemudian mulai menyantap kue beras berkuah tersebut yang kini tidak luput dari pandangan Seulgi memperhatikan sahabatnya itu.
Malam yang tidak begitu ramai di kedai tersebut,hanya terlihat beberapa orang yang mengisi tempat. Dari arah depan terlihat dua orang remaja berseragam tengah berbincang seraya bersua Poto membuat atensi Jisoo teralihkan menatap mereka.
Dalam benak nya ia merasakan kerinduan kembali ke sekolah mengingat sudah semester akhir seharusnya ia menyiapkan untuk ujian ke lulusan namun kenyataannya ia kini ke sana kemari bekerja tidak mengingat waktu setelah memutuskan ke luar dari sekolah. Sesaat kerinduan terhadap sosok Jennie. Sesak juga sakit ia rasakan, bertubi-tubi pertanyaan selalu memenuhi pikiran juga hatinya. Bagai mana keadaan Jennie?,apa dia merindukan nya atau tidak? . Tidak bisa menampik selama 2 Minggu lamanya ia menyiksa diri nya sendiri. Ia membutuhkan sosok Jennie, merindukan wanita yang ia tinggalkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOME SHORT STORIES
FanficBerbagai bagain kecil cerita dari JenSoo(Jennie x Jisoo) yang di buat dengan hangat dan di dukung juga oleh beberapa peran pendukung lainya. So on going↪Some short stories🍀