2*Rasa apa ini?

290 16 0
                                    

Sea yang masih terpaku melihat wajah manis naura larut dalam pikiran nya sendiri, bahkan tangan nya tidak bergerak sama sekali padahal ia yang menawarkan diri untuk mengobati luka di pipi naura.

"Kakk?, kok malah ngelamun sih? " naura yang menunggu sedaritadi malah melihat kakel nya itu melamun.
"Ah, eh sorry " sea langsung gugup sebab wajahnya dan naura sangat dekat , hanya beberapa jarak lagi sepertinya mereka bisa berciuman.

Setelah sadar dari lamunan nya, sea segera membuka obat dan perlahan-lahan dengan lembut mengobati luka di pipi naura.
"Tahan sebentar, agak sakit " ucap sea dengan penuh kelembutan.
Naura mengangguk mengiyakan, sea mulai mengobati pipi naura secara perlahan.

"Sshh.. Aww kak sakittt" lirih naura yang merasa kesakitan.
"Kan gua bilang tahan sebentar" balas sea.
"Kakk.... Pelan pelan sakitttt" naura masih merintih kesakitan, beberapa desahan kecil keluar dari mulut nya membuat sea panas dingin sendiri, entah apa yang ada dalam pikiran sea.

Guru yang bertugas menjaga UKS tadi berada di luar ruangan, ia masih mematung sebab tak sengaja mendengar desahan kecil dari dalam.
"Aku ga salah dengar kan ya? " ucap guru itu
"Orang desah? "" serius? "Lanjut nya.
" wahh tidak bisa dibiarkan ini, beraninya mereka melakukan hal tidak senonoh di sekolah "gumam guru tersebut.

Guru itu lalu membuka pintu dengan kasar dan tentu saja kedua orang yang berada di dalam ruangan itu terkejut dan sontak secara bersamaan melihat ke arah pintu.
Sedangkan guru yang masuk paksa tadi dibuat keheranan karena yang terjadi di dalam bukan seperti yang ia bayangkan. Guru itu masih mematung dengan mulut terbuka karena ia masih belum memahami situasi di sana.

" bu dian?, ngapain bu? "Sea membuka suasana hening dalam ruangan.
" em.. Ekhem... Gapapa kok, kalian ngapain di dalam? "Bu dian berganti bertanya.
" ngobatin adkel bu, ini"ucap sea sembari memperlihatkan pipi kanan naura yang sedikit membengkak itu.
"Ya tuhann kok bisa? " bu dian terkejut lalu berjalan perlahan mendekati ranjang.

"Kenapa bisa bengkak kayak gini?, kamu abis berantem sama siapa? " tanya bu dian dengan penuh rasa khawatir.
"Arinia Andini" sea mengucapkan nama itu dan seketika bu dian menghela nafasnya.
"Hahhhh...... " anak itu lagi pikir bu dian.
"Dia memang anak yang seenaknya sendiri, merasa memiliki posisi yang jauh lebih tinggi dari orang lain, karena kakek nya adalah wakil kepala sekolah disini" jelas bu dian.

"Kamu yang sabar dulu ya, nanti biar ibu diskusikan dengan guru lain, anak itu sudah tidak bisa dibiarkan" lanjut bu dian,

"Nama kami siapa nak? " tanya lembut bu dian sembari mengelus kepala naura.
"Naura" bukan naura yang mengatakan itu, tetapi kakel di samping nya lah.

Sea rupanya merasa tidak suka melihat bu dian yang sedari tadi mengelus kepala naura dan tersenyum dengan hangat, padahal bu dian adalah guru di sana jadi wajar jika ia memperhatikan muridnya.
"Duh sea, lu apa apaan sih " batin sea
"Ini gua kenapa sih, kok aneh gini " lanjut sea dalam batinnya.



Continued......

Tunggulah dengan sabar ya man teman :)

Jangan lupa pollow ig aku
@chloe_riell

My Kakel Es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang