18*kembali bersama

114 9 0
                                    

Seminggu berlalu semenjak sea di rawat inap, setiap hari setelah sepulang sekolah naura akan menjenguk dan merawat sea. Ia menyuapi, membantu sea berganti pakaian, dan hal hal yang tidak bisa dilakukan sendiri. Ibu kandung sea sendiri juga tak keberatan dengan kehadiran naura yang dengan suka rela merawat, sebab ia sendiri malas untuk merawat putri nya itu, ia hanya datang ke sana untuk menemani putra nya yaitu kenzi dan sesekali melihat saja.

Hari demi hari pun berlalu dan keadaan sea jauh lebih baik dari sebelumnya, sudah tiba waktunya untuk ia pulang, naura berada di sana membantu mengemasi barang .

"Kak, yang itu biar aku aja yang bawa kakak kan baru sembuh " ucap naura ketika melihat tas besar berisi baju yang di bawa sea

"Gini doang gapapa" sea tidak mengalah

"Kak... Plis"wajah naura penuh kekhawatiran

"....... " sea terdiam, ia bingung bagaimana cara untuk membuat kekasihnya itu percaya bahwa ia sudah baik baik saja.

Sea kembali meletakkan tas itu, ia berjalan perlahan menghampiri naura, lalu memeluk nya.

"Maaf ya aku bikin khawatir, tapi kan dokter juga udah bilang aku gapapa " ucap sea dengan penuh kelembutan

Naura tidak membalas ucapan sea namun ia membalas pelukan nya, setelah menghirup lama lama bau badan khas sosok yang sudah lama ia rindukan, akhirnya air mata lolos keluar tak dapat di tahan lagi. Baginya sea sudah menjadi salah satu alasan kenapa ia bersemangat untuk berubah.

"Gapapa kok gapapa" ucap sea, lalu sebelah tangan nya menangkup dagu naura mengarahkannya ke atas menghadap wajahnya hingga keduanya bisa bertatapan.

Wajah naura seolah bertanya-tanya apa yang dilakukan kakel sekaligus kekasih nya itu namun sea tak memberikan jawaban apapun, ia semakin mempersempit jarak antara keduanya, kemudian sea mencium bibir naura secara perlahan, dengan penuh lembut seolah ciuman itu adalah kalimat penenang bahwa semuanya baik baik saja.

Sepertinya naura sendiri paham maksud dari ciuman itu, air mata nya menetes mengiringi keduanya, sedikit demi sedikit ciuman itu terasa semakin dalam, itu ciuman pertama naura.

"Mpfff.... Kak ahh... Mmmff... U... Da.. H.. Ahh"naura tersengal sengal, menyadari naura terkulai lemas, sea pun menghentikan gerakan nya.

"M-maaf ga sengaja " sea melepaskan naura dari pelukan nya wajahnya pun ikut memerah

"Itu, ciuman pertama aku" ucap naura sembari memegang bibir nya , wajah nya terlihat muram

Sea panik, ia merasa mungkin ini akan menjadi kenangan buruk untuk keduanya, apalagi ciuman pertama merupakan hal yang paling berkesan.

"Duh bego, gua ngapain sih?! " batin sea

Melihat sea kelabakan naura puas mengerjai nya, itu adalah balasan karena membuatnya khawatir tak karuan, sekarang ia bisa melihat wajah resah sea dalam arti lain.

"Tapi kalau kakak yang ambil, aku ga keberatan" lanjut naura sembari tersenyum ke arah sea

Sea terkejut mendengar nya , rupanya ia sedang di kerjain oleh adkel nya namun ia senang sebab sepertinya mood naura sudah lebih baik. Keduanya melanjutkan pekerjaan yang tadi tertunda, setelah siap dengan penuh akhirnya mereka pun pulang, naura membantu membawa barang barang itu sampai di rumah sea.

Sea menunjukan jalan ke arah kamar nya, ini pertama kali nya naura berkunjung ke rumah sea dan tentu saja rumah besar yang luas serta furnitur yang terlihat mahal merupakan ciri khas rumah horang kaya. Keduanya berjalan menaiki tangga menuju lantai 2 kamar sea dengan barang bawaan masing-masing, setelah tiba di depan kamar sea membuka kunci kamar lalu masuk kedalam beserta naura.

"Busettt.. Ini kamar satu orang kan? Satu keluarga lah harusnya! " batin naura

"Lu kenapa dah? " tanya sea

"Gapapa kak, btw kak sea tidur sendiri disini? " tanya balik naura

"Ya iyalah, masa gua tidur sama pak sapto" sahut sea

"Pak sapto saha kak?? " tanya naura dengan wajah manyun

"Tuh sopir" ejek sea

"Iihh kirain " lirih naura pelan

"Kirain sama siapa? " tanya sea, wajahnya mendekati wajah naura dengan mata penuh tanya

"Ya siapa kek... Lagian kamarnya kan segede ini 2 atau 3 orang cukup lahh " balas naura dengan pedenya

"Iya 2 orang nya gua sama lu dan orang ketiganya anak kita " celetus sea seketika terrasa menghentikan detak jantung naura

Mulut naura hanya bisa ternganga tanpa sepatah kata pun, matanya terbelalak. Sementara sang pelaku yang baru saja mengucapkan hal itu malah pergi meninggalkan dirinya untuk menata barang.

"Oyy jangan ngelamun aja, katanya mau bantuin, sini lahh " panggil sea menyadarkan naura

Seketika naura pun tersadar dan segera melangkah ke arah dipanggilnya sea, setelah beberapa drama yang terjadi antara kedua pasangan ini akhirnya barang bawaan tadi sudah selesai di kemas, dan keduanya beristirahat.

Continued.....

Terima kasih sudah setia menunggu and sorry ya lama up soalnya aing sakit tentunya nulis sesuai mood juga tapi jangan khawatir, aing bakal rajin up kok... Mungkin, heheh :)

@chr.syfn

My Kakel Es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang