21*Naura day 2

39 6 11
                                    

Sea telah mengatakan isi hatinya sementara Naura menerima semuanya, terlalu fokus pada keduanya tak sadar sang ayah memperhatikan keduanya.

"Ekhem" deheman ayah Naura membuat keduanya terkejut

"Ayah?! Kapan dateng? Koo aku ga tau "

"Sejak kamu meluk dia " ucap ayah nya sembari melirik sea

"Eh.. Ehm itu kak sea kenalin ini ayah aku " Naura salah tingkah

"Halo om aku sea" sea menjulurkan tangan nya

"Saya Rinaldy, ayah kandung naura" pria paruh baya itu meraih tangan sea dan tersenyum hangat.

"Ini udah malam, tidak apa belum pulang? " tanya Rinaldy

"Gapapa om, jarak dari rumah ke sini cuma beberapa menit "jawab sea

"Jadi ini yang sering diceritain gadis kecil saya? " Rinaldy melihat sea dengan teliti

"Maksudnya om? " sea penasaran

"Iyaa, dia sering cerita soal kakel baik yang akhir akhir ini deket sama dia, orang nya juga keliatan semangat banget cerita soal kamu"
Rinaldy menjelaskan sembari terkekeh ke arah putri nya

"Ayahh!! Ihh itu kan rahasia kita berdua kenapa malah di bongkar sihhh!! " naura memukul manis ke ayah nya

"Ahahaaa!! Maaf maaf, ayah cuma seneng aja ngeliat kamu akhirnya punya teman " sang ayah membelai rambut panjang naura dengan mata penuh kasih sayang nya.

"Tapi kan itu tetep rahasia.... " naura murung

"Ehm aku ga denger tadi om ngomong apa ya? " sea berpura-pura tidak tau

"Iyaa ya tadi om ngomong apa ya " Rinaldy ikut menguatkan alibi

Sea dan Rinaldy tertawa bersama melihat gadis si hadapan mereka semakin ngambek.

"Ehm om, udah malem ini sea pamit pulang ya, besok sea main ke sini lagi " pamit sea

"Ohh iyaa iyaa, hati hati di jalan udah malem dan kamu cewe "

"Hati hati kak, jangan ngebut ntr jatuh lagi " naura khawatir

"Siap, sampai besok nau,om" sea pun meninggalkan pekarangan rumah naura dan mengemudikan motornya pulang.

Sea sudah tak terlihat lagi, Rinaldy tersenyum memeluk putri nya dan mengajak nya masuk ke dalam, sebab hari semakin dingin.

"Dah dia udah pulang, gausah diliatin terus ntar lepas itu matanya "

"Ihhh ayahhh!! "

"Hahaha! "

Naura di dalam pelukan sang ayah pun masuk ke rumah, dan menyiapkan makan malam untuk ayah nya, sementara Rinaldy pergi untuk membersihkan diri dan berganti baju.

"Ayahh!! Makanan nya udah siap"

"Iyaa ayah kesana! "

Rinaldy menyantap makanan nya di temani oleh sang putri, ia menyantap nya dengan lahap rasa letih dah emosi saat bekerja serasa hilang tak bersisa saat ia pulang dan melihat wajah putri kecil nya itu penuh dengan senyuman saat menunggu kepulangannya.

Di selang waktu makan itu tak lupa Rinaldy tetap memperhatikan segala keluh kesah putri nya, dengan excited naura menceritakan apa yang ia alami hari ini kepada ayah nya dengan wajah yang dibalut berbagai macam ekspresi.

Saat ia menceritakan kebaikan sea wajahnya begitu bersemangat, saat ia menceritakan tentang betapa keren nya sea ia nge blush, dan saat ia mengingat tindakan ngeselin sea ia akan cemberut sembari menyinyir nya, ayah nya yang memperhatikan sejak tadi merasa nyaman ia senang putri semata wayang nya itu menjalani hari yang berbeda dari biasanya.

"Kamu suka sama dia? " tanya Rinaldy menghentikan gerakan bibir naura

"Eh!! Ehm e-enggak kok yah, kata siapaa?! " jawab naura dengan terbata bata dan pipinya memerah

"Tuh pipi nya merah, yakin ga suka" Rinaldy kembali menggoda putri nya

"Ihhh mana adaaa gaa  ayahh engga" naura semakin malu dibuat ayah nya

"Ituu lo sampe ke telinganya" ejek Rinaldy lagi

"Ihhh gaa adaaa ayahhh!! Naura tidur duluann, air panas nya udah Naura buat ayah buat sendiri ya kopinya jangan tidur kemaleman malem ayah!! " Naura segera berlari menuju kamar nya

"Ehhh kok ayah ditinggal tidur kamu belum jawab pertanyaan ayah, suka gaa? " Rinaldy tak berhenti

"Enggakkkkk!! " Naura berteriak dari kamar nya

"Ahhahaha!!! Naura naura kayak ayah baru kenal kamu kemarin aja, ayah udah kenal kamu semenjak kamu lahir nak, saat kamu menyukai suatu hal kamu beneran excited dalam hal itu" setelah tawa Rinaldy pecah ia berbicara dengan nada rendah.

"Tapi kamu selalu ga pernah bilang ke ayah kalau kamu suka barang itu, ayah tau kamu menahan diri dari kecil padahal kalau kamu bilang ayah bakal berusaha sebisa ayah ngabulin nya nak, maaf Naura ayah belum bisa jadi ayah yang baik" batin Rinaldy membuat nya murung, ia berdiri dari kursi dan membereskan sisa makan nya lalu beranjak ke dapur masih dengan perasaan murung nya.

Tak terasa waktu terus berlalu dan hari sudah menjelang pagi, Naura bangun dari tidurnya dan berjalan ke dapur untuk mempersiapkan sarapan, sementara sang ayah masih terlelap dalam tidurnya.

Selesai dengan pekerjaannya ,Naura pergi untuk membangun kan ayah nya, Rinaldy pergi mencuci muka lalu menemui naura di meja makan untuk sarapan bersama, tak banyak hal yang bisa mereka bicarakan karena Rinaldy harus berangkat bekerja, namun suasana hangat masih bisa dirasakan oleh siapapun yang melihat keduanya.

Continued.......

Yo gaes maaf buat yang lama nunggu, aku istirahat lama bener ya, pasca operasi soalnya and makasih buat yang setia nunggu, aku bakal up lagi seperti biasa.
Byee byee thank you all💐






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Kakel Es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang