5*Awal masalah

173 12 5
                                    

Sea masih dengan sabar menunggu naura yang menenangkan dirinya. Naura terlalu larut dalam pikiran nya hingga tidak mendengar suara panggilan sea.

"Nau" panggil sea, merasa tidak di dengarkan sea kembali memanggil naura
"Nauuuu.. " panggil sea sedikit mengeraskan suaranya, namun naura masih tidaak mendengar.

"Naura andikarta!! " panggil sea geram
"Ha!? " naura
"Kakak bilang apa tadi?, andikarta? " tanya naura bingung .

"Kan itu nama kakak" lanjut naura
"Abis lu ga denger gua panggil dari tadi, lagian gua ga tau nama lengkap lu " sea mengelak.

Padahal di dalam hati ,sea berteriak salah tingkah karena memanggil naura dengan menggabungkan nama nya.

"Seaaaa!! Dah gila lu ya? Tapi kok cocok ya,
pftt " batin sea .

"Kak, aku boleh minta tolong ga? " tanya naura dengan nada yang terdengar ketakutan
"Hmm, apa? " jawab sea
"Kakak jauhin aku ya" ucap naura

Sea terkejut bukan main, pasalnya ia baru berkenalan dengan naura tapi sudah diminta menjauh saja, padahal ia masih bingung dengan perasaannya kepada naura. Sea ingin memastikan perasaannya dengan cara semakin mengakrabkan diri dengan naura.

"Ha!?, kenapa tiba-tiba? " jawab sea dengan nada yang kecewa.
"Maaf kak, tapi aku ga bisa melibatkan kakak dalam masalah aku" ucap naura.

Sea memejamkan mata nya, mencoba menghilangkan sedikit rasa kecewa nya, ia tahu bahwa naura pasti memiliki alasan nya sendiri.

"Masalah cowo itu? " tanya sea, naura hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan sea.
"Lu tau ga? " tanya sea lagi
"Apa? " jawab naura
"Sejak lu ikut campur masalah gua sama arin , gua ngerasa pengen lebih dekat sama lu, lebih mengenal lu" tutur sea dengan lembut.

Naura heran, tidak ada seorang pun selama ini yang mengatakan hal seperti ini. Ia tertunduk, bingung, di sisi lain ia senang karena merasa seperti memiliki sandaran, tapi di sisi lainnya ia takut jika kakel nya itu ikut terkena dampak dari masalahnya.

"Gua mau lebih kenal sama lu, jadi tolong biar kan gua jadi teman lu, jadi tempat lu, jadi apapun itu, asalkan gua tetap di sisi lu" lanjut sea. Mata nya sedikit berair entah kenapa ucapan naura terasa sakit seperti menyuruh dirinya tidak mendekati naura lagi.

Keduanya hening, hanya suara hilir angin yang terdengar. Sea sebenarnya adalah orang yang tidak terlalu peduli pada urusan orang lain yang tidak ia kenal, tapi entah mengapa gadis di sampingnya itu terlihat begitu rapuh, hingga ia tidak bisa berpura pura tidak melihat nya.

"Gua anterin lu pulang,oke? " tanya sea, yang merasa sudah larut dan memang seharusnya mereka pulang.
"Engga ngerepotin? " tanya balik naura.
"Engga, gua yang mau " jawab sea.
Naura pun mengangguk pelan, menerima tawaran kakel nya..

Sea mengajak naura ke arah motor nya, sebuah Zx25r hitam yang terlihat begitu mempesona menunggu di sisi lain gerbang, sea menaiki kendaraan favorit nya itu, menyalurkan helm lebih kepada naura, setelah memakai helm nya dengan benar, naura kemudian menaiki moge itu dengan susah payah. Bagaimana tidak?, ia baru pertama kali nya menaiki kendaraan bermotor sebesar itu.

Perasaan hangat dan aman naura rasakan di belakang punggung sea, sesekali ia melihat punggung orang yang menyelamatkan diri nya itu. Seketika pikiran tentang galang kembali menakutinya, ia kembali tertunduk, berkaca kaca, overthinking dan berbagai perasaan khawatir ia rasakan, ketakutan nya kepada galang membuat nya terganggu.

Drrttt... Drrttt....

Suara telfon berdering...

"Hallo? " jawab seorang pria berbadan besar
"Gua punya tugas buat lu" ucap lawan bicaranya.

Continued.......

Thanks for dukungan kalian ya, mungkin gua bakal jarang update jadi yang sabar aja nunggu lanjutannya:). Like lahh jangan numpang baca doang kak -_

@chris_fyn

My Kakel Es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang