2 bulan berlalu.
"Selamat pagi," sapa seseorang dengan surai putih kebiruan.
Wriothesley mengangkat alis, membebankan badannya pada meja kasir. "Ada apa ini? Kau tidak biasanya datang lebih awal seperti ini. Mau menggoda orang dulu sebelum segelas kopi, ya?"
Neuvilette mengangguk. "Iya. Jadi tuan, mau kah kau pergi kencan bersamaku di akhir minggu?"
Senyum menggoda Wriothesley hilang. "Huh, kau serius."
"Tentu saja." Neuvilette berdeham. "Dan juga, boleh aku minta nomormu?"
"Seriusan?" seseorang memotong. "Kalian sudah melakukan ini itu bersama dan ternyata bertukar nomor saja belum!?" ah, itu Navia.
"Hush, apa maksudmu ini-itu?! Dan pergi sekarang, sialan!" Wriothesley mendorong punggung Navia perlahan.
Pria didepannya menggeleng sambil terkekeh. "Tidak, dia benar. Lagipula selama ini kita hanya berinteraksi secara langsung saja," ujarnya. "Jadi, bagaimana?"
"Baiklah, baiklah. Ini kartu nama Wriothesley tercinta," Wriothesley memberikan kartu tanda pengenal dengan nomernya yang tertera.
Neuvilette menatap kartu di tangannya selama beberapa detik, lalu memasukannya kedalam saku. "Jadi apa jawabanmu?"
"Aku mau."
Senyum kecil mengembang di wajah Neuvilette mendengar jawaban bulat Wriothesley.
"Terima kasih sudah memberikanku kesempatan kedua." Neuvilette bergumam.
"Hah? Apa kau barusan mengatakan sesuatu?"
"Aku tadi bilang, aku ingin pesananku yang seperti biasa."
"... Aku tahu kau berbohong."
" :) "
*+:。.。 。.。:+*
KAMU SEDANG MEMBACA
Neuvithesley - Out Of Nowhere ✔
FanfictionWriothesley, sang barista yang mencoba terlepas dari dunia gangster tiba tiba didekati oleh pria berambut putih yang merupakan pelanggan reguler di cafe mereka. Suatu hari pria itu menyatakan perasaannya. Tapi Wriothesley sangat ragu, karena asal us...