doubts

223 23 0
                                    

"Hubungan ini tidak akan bisa berjalan jika kau memaksakan perasaanmu, Thesley."

"Aku tidak akan memintamu menjadi kekasihku secepat itu. Tenang saja."

"Aku mengerti, kau belum siap."

Wriothesley menghela nafas kasar. Semua perkataan Neuvilette selama 3 bulan terakhir ini terputar di ingatannya lagi dan lagi sepanjang hari.

Apa Neuvilette benar benar serius dengannya?

Lalu mengapa pria itu terus menunda-nunda untuk menjadikan hubungan mereka memiliki status pasti?

Dua bulan yang lalu, ketika Wriothesley menyatakan perasaannya.

"Neuvi. Sepertinya aku menyukaimu."

Tangan Neuvilette berhenti bergerak. Ia menoleh tenang dan tersenyum. "Tunggu sebentar, oke? Aku hanya perlu mengerjakan sedikit lagi."

"... Apa?"

Neuvilette mengira Wriothesley menyatakan perasaannya hanya karna ia bosan ditinggal kerja ketika mereka sedang bersama.

Lagi, satu minggu yang lalu. Ketika Wriothesley sudah merasa yakin bahwa dia benar benar menyukai Neuvilette, bukan sekedar temannya lagi.

"Neuvilette, aku menyukaimu."

"Terima kasih."

"Apa-apaan itu? Aku sedang menyatakan perasaanku, loh?" Wriothesley mengernyit tersinggung.

Neuvilette mengusap lembut rambut hitam pria yang lebih muda 2 tahun darinya itu. "Aku akui, jantungku berhenti berdetak barusan. Aku harap, suatu saat kau bisa mengatakannya tanpa rasa bingung. Ikuti perasaanmu, dear."

Neuvilette mengira Wriothesley masih bingung atas perasaannya dan mengatakan hal tersebut hanya atas rasa kasihan.

Seriusan, Wriothesley bingung kenapa Neuvilette lebih tidak peka daripada kekasih Navia yang sering ia dengar kelakuannya.

Segala pemikiran-pemikiran ini datang pada kepalanya sejak itu. Mungkin malam ini puncak dari semua pemikiran itu.

"Hari ini melelahkan. Aku harus segera sampai dan beristirahat," batin Wriothesley.

✧・゚: *✧・゚:*

Neuvithesley - Out Of Nowhere ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang